KABARBURSA.COM – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan groundbreaking untuk investasi di IKN dalam waktu dekat.
Basuki menambahkan bahwa rencana tersebut kemungkinan akan terjadi dalam bulan ini, meskipun jadwal pastinya masih menunggu konfirmasi dari Istana. "Nanti saat Pak Presiden ke sana (akan ada groundbreaking). Ini masih rencana, ya," ujar Basuki ketika ditemui di kantor Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan, Jumat, 2 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa akan ada empat hingga lima perusahaan yang ikut serta dalam groundbreaking ini. Beberapa perusahaan yang disebutkan termasuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Intiland Development Tbk (DILD), serta Royal Golden Eagle milik Sukanto Tanoto.
"Ada empat sampai lima perusahaan yang sudah confirm, Insya Allah empat di antaranya. Salah satunya adalah BCA, kemudian Hotel Swisbell, RGE, dan Intiland," jelas Agung.
Kelima perusahaan tersebut sudah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Otorita IKN. PKS yang diteken merupakan komitmen akhir sebelum realisasi investasi dilakukan.
Namun, saat ditanya mengenai nilai investasi yang akan disuntikkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, Agung belum bisa memberikan angka pasti. "Biasanya angka pasti akan diumumkan ketika dokumen sudah final dan mendekati hari-H," ujar dia.
Basuki menyebutkan, perusahaan yang akan melakukan groundbreaking tahap tujuh sengaja dibatasi. Pasalnya, Badan OIKN tengah mengurangi kegiatan konstruksi dalam rangka persiapan penyelenggaraan upacara HUT RI ke-79 di IKN 17 Agustus mendatang. Terhitung 10 Agustus nanti, hampir seluruh pekerjaan konstruksi dihentikan.
Sebelumnya, Badan OIKN melaporkan nilai investasi yang masuk ke IKN sejauh ini mencapai Rp51,35 triliun yang digunakan untuk membangun berbagai macam fasilitas kota. Total nilai investasi tersebut merupakan akumulasi dari acara groundbreaking tahap satu sampai enam.
Groundbreaking Sebelum Upacara
Sebelumnya, Presiden Jokowi direncanakan akan kembali menggelar seremoni komitmen investasi atau groundbreaking di IKN pada bulan ini.
Juru bicara PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menyatakan bahwa rencana groundbreaking masih menunggu kepastian jadwal dari presiden. Namun, Endra menyebut groundbreaking investasi tahap tujuh ini rencananya akan dilakukan sebelum peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024.
"Pertengahan Agustus mudah-mudahan ada groundbreaking di situ (IKN). Sebelum upacara, mudah-mudahan sebelum, nanti kita jadwalkan apakah Presiden berkenan,” ujar Endra, Kamis, 1 Agustus 2024.
Dalam bocoran yang diberikan, Endra menuturkan bahwa calon investor yang akan mengikuti proses groundbreaking tahap tujuh ini masih berasal dari dalam negeri. “Secara kesiapan, investornya ada. Masih dari dalam semua investornya, kita utamakan yang dalam dulu jangan buru-buru,” imbuhnya.
Catatan menarik, setidaknya terdapat 5 perusahaan yang akan melakukan peletakan batu pertama. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Intiland Development Tbk. (DILD), hingga Swissbell.
Investasi Asing Seret
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Investasi/BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing baru akan mulai mengalir ke IKN setelah masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.
Menurut Bahlil, investor asing akan mulai berinvestasi setelah tahap pertama pembangunan infrastruktur dasar selesai pada September 2024.
“Kemarin Pak Basuki menyampaikan bahwa infrastruktur dasarnya ini rata-rata akan sesai di bulan September, Oktober, November,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.
Bahlil menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan minat investasi dari penanam modal dalam negeri (PMDN) di IKN.
Ia menjelaskan bahwa jika investasi dari investor lokal sudah mulai berkembang di IKN, pemerintah akan segera mempercepat realisasi investasi asing dalam megaproyek senilai Rp466 triliun tersebut
“Saya jujur mengatakan di klaster pertama kita fokuskan ke PMDN, klaster kedua baru masuk asing,” ujarnya.
Kendati demikian, Bahlil memastikan bahwa sudah ada sejumlah perusahaan asing yang mengantre untuk berinvestasi di IKN. Meskipun begitu, ia masih enggan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai asal negara para calon investor asing tersebut.
Bahlil hanya menyebut bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai kawasan, termasuk Eropa, Asia, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
“Saya tak sebut negara, yang jelas Eropa ada, kawasan Asia ada, ASEAN ada,” pungkasnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.