KABARBURSA.COM - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) atau KB Bank berencana untuk menerbitkan Surat Utang Senior Unsecured Notes maksimum sebesar USD300 juta.
Surat utang atau obligasi ini sekaligus menjadi strategi KB Bank dalam melakukan diversifikasi sumber pendanaan jangka panjang yang secara bertahap mengurangi ketergantungan atas pinjaman luar negeri jangka pendek.
Penerbitan obligasi ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange (SGX-ST) dan tunduk pada ketentuan Regulation S (“Reg S”) berdasarkan the US Securities Act of 1993.
Wakil Direktur Utama BBKP, Robby Mondong menyampaikan bahwa seiring dengan terus membaiknya kinerja usaha KB Bank, penerbitan obligasi global ini menunjukkan kemandirian KB Bank dalam memperkuat struktur pendanaannya, sekaligus menjadi langkah awal bagi KB Bank untuk masuk ke kancah pasar modal internasional.
Meskipun rencana penawaran obligasi ini bukan merupakan penawaran umum di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, serta peraturan pelaksanaannya, KB Bank tetap akan tunduk dan patuh terhadap ketentuan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, apabila nilai penerbitan obligasi dan transaksi merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi.
Dukung Pertumbuhan Kredit Baru Berkualitas
Sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh KB Bank sejak tahun 2021 pasca menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan; KB Financial Group atau KBFG, KB Bank telah merasakan sejumlah perbaikan, baik dari sisi fundamental seperti kualitas aset hingga pertumbuhan kredit baru.
Hingga semester I tahun 2024, KB Bank telah mencatatkan pertumbuhan kredit baru double digit secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan kredit baru ini mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income KB Bank sebesar 106,43 persen.
Di sisi lain, KB Bank juga terus memperbaiki kualitas asetnya yang antara lain ditunjukkan dengan penurunan rasio kredit kurang berkualitas atau Loan at Risk (LAR) menjadi 26,86 persen dari 44,95 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penerbitan obligasi global ini juga memberikan ruang ekspansi bisnis bagi KB Bank, khususnya untuk pembiayaan pembiayaan berbasis USD. Salah satu keunggulan kompetitif KB Bank adalah Korean Link Business yang merupakan keunikan tersendiri dalam melakukan penetrasi pasar baik untuk segmen korporasi, ritel, maupun UMKM,” pungkas Robby.
Adapun KB Bank melaporkan rugi bersih sebesar Rp3,13 triliun pada semester I 2024, meningkat 8,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan rugi Rp2,88 triliun. Total pendapatan bunga dan syariah mencapai Rp2,66 triliun, naik dari Rp2,40 triliun, dengan kontribusi pendapatan bunga mencapai 89,14 persen.
Pendapatan bunga terdiri dari segmen perbankan konvensional sebesar Rp2,39 triliun, segmen pembiayaan Rp10,81 miliar, dan segmen syariah Rp261,08 miliar. Namun, beban bunga dan syariah tercatat sebesar Rp2,09 triliun, sehingga total pendapatan bunga bersih (NII) hanya Rp570,1 miliar.
Dana murah (CASA) KB Bank meningkat 29,38 persen menjadi Rp11,80 triliun, meningkatkan rasio CASA ke 25,68 persen. Namun, dana pihak ketiga (DPK) turun 1,94 persen menjadi Rp45,97 triliun, seiring dengan penyaluran kredit yang terkontraksi 3,81 persen menjadi Rp42,25 triliun. Akibatnya, aset BBKP susut 4,34 persen menjadi Rp83,70 triliun. Kerugian tersebut menyebabkan ekuitas menyusut 36 persen menjadi Rp10,94 triliun.
Saham BBKP Hari ini
Saham PT Bank KB Bukopin Tbk. (kode saham: BBKP) mengalami peningkatan sebesar 1,69 persen pada perdagangan hari ini, Selasa, pukul 09:30 WIB. Saham yang dibuka pada harga Rp59 per lembar ini, berhasil naik menjadi Rp60, menunjukkan minat investor yang positif terhadap saham perbankan ini.
Dalam transaksi hari ini, volume perdagangan mencapai 9,95 juta saham, dengan rata-rata volume 240,34 juta saham. Peningkatan harga saham ini menandakan adanya kepercayaan pasar yang lebih baik terhadap prospek PT Bank KB Bukopin, terutama dalam konteks perbaikan kinerja finansial dan strategi bisnis yang dijalankan.
Detail Perdagangan Saham BBKP:
- Harga Pembukaan: Rp59
- Harga Tertinggi: Rp60
- Harga Terendah: Rp59
- Harga Penutupan Sebelumnya: Rp59
- Total Nilai Transaksi: Rp587,8 juta
Kenaikan ini juga terlihat dari posisi saham yang berada di atas batasan average price sebelumnya, dengan Average Price tercatat Rp59. Meskipun nilai saham BBKP berada di level yang cukup stabil, investor diharapkan tetap waspada terhadap dinamika pasar yang dapat mempengaruhi nilai saham ke depan. (*)