KABARBURSA.COM - Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) kembali menarik perhatian pelaku pasar setelah UOB Kay Hian Sekuritas merekomendasikan “Buy” dengan target harga di Rp5.100 per saham.
Rekomendasi ini muncul ketika harga BBNI pada perdagangan Jumat pagi, 8 Agustus 2025 bergerak di kisaran Rp4.080, turun tipis 0,97 persen dari penutupan sehari sebelumnya di Rp4.120.
Sepanjang sesi, pergerakannya relatif sempit, berkisar antara Rp4.070 hingga Rp4.100, menunjukkan investor masih menunggu pemicu baru untuk pergerakan lebih signifikan.
Dari sisi valuasi, BBNI dinilai masih berada pada level menarik. Price-to-book ratio berada di 0,96 kali, sementara price-to-earnings ratio tercatat 7,29 kali—relatif rendah dibanding banyak bank besar lain.
Dividend yield yang mencapai 9,17 persen juga menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi investor yang mengincar pendapatan dividen di tengah fluktuasi pasar.
Namun, kinerja keuangan kuartal II/2025 menunjukkan adanya tekanan pada profitabilitas. Pendapatan tercatat Rp11,71 triliun, turun 3,77 persen secara tahunan, sementara laba bersih terkoreksi 12,15 persen menjadi Rp4,71 triliun.
Margin laba bersih ikut turun ke 40,25 persen dan laba per saham melemah 11,81 persen menjadi Rp127. Beban operasional meningkat 1,42 persen, menambah beban terhadap kinerja laba.
Meski demikian, neraca keuangan BBNI memperlihatkan fondasi yang solid. Aset total tumbuh 12,05 persen menjadi Rp1.201,65 triliun, sementara kas dan setara kas melonjak 118,61 persen menjadi Rp139,09 triliun.
Peningkatan tajam juga terjadi pada arus kas pembiayaan yang naik lebih dari 1.600 persen menjadi Rp52,11 triliun, mendorong kenaikan kas bersih hingga Rp39 triliun.
Dengan ekuitas sebesar Rp165,19 triliun dan return on assets (ROA) di 1,62 persen, BBNI memiliki ruang likuiditas yang luas untuk ekspansi kredit atau memperkuat investasi.
Inilah yang menjadi dasar optimisme analis bahwa target harga Rp5.100 dapat dicapai, meskipun laba saat ini sedang tertekan.
Bagi investor jangka panjang, BBNI menawarkan kombinasi valuasi murah, dividen tinggi, dan posisi fundamental yang kokoh.
Rekomendasi “Buy” ini mencerminkan keyakinan bahwa pelemahan kinerja bersifat sementara, dan potensi pemulihan ada di depan mata, seiring peran BBNI sebagai salah satu bank utama di Indonesia dengan jaringan luas dan basis nasabah yang besar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.