Logo
>

Begini Fokus PGAS untuk Tingkatkan Akses Energi Terjangkau

Ditulis oleh Syahrianto
Begini Fokus PGAS untuk Tingkatkan Akses Energi Terjangkau

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), subholding gas Pertamina, menegaskan fokusnya pada proyek pipanisasi gas bumi dan pengembangan beyond pipeline. Infrastruktur pendukung ini penting untuk memastikan akses gas yang terjangkau bagi pengguna.

    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnist PGN, Rosa Permata Sari, menjelaskan bahwa PGN akan terus mengembangkan usaha inti terkait proyek transmisi dan distribusi gas. Upaya ini bertujuan untuk menjaga keamanan suplai dengan mengintegrasikan infrastruktur dan proyek strategis demi efisiensi dan efektivitas biaya logistik.

    Rosa menambahkan, ada sejumlah proyek strategis yang akan dikerjakan PGN. Di antaranya proyek pipa gas West Natuna Transportation System (WNTS)-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri.

    PGN memiliki beberapa proyek strategis, termasuk West Natuna Transportation System (WNTS)-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar domestik, serta penyelesaian jaringan gas Cirebon–Semarang tahap II. PGN juga akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendistribusikan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

    “Ada juga inisiatif usaha baru untuk pengembangan Pipa Cisem II, di mana kami akan membangun pipa distribusi Tegal–Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang sekira 130 km,” ujar Rosa dalam keterangan resminya, dikutip Senin, 15 Juli 2024.

    Pengembangan lainnya, yaitu proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia. Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai-Sei Mangke melalui dukungan Pemerintah dengan APBN, Pipa Duri–Balam, Duri–Petapahan, Pipa Bangkanai–Balikpapan dan Pipa Bintuni–Fakfak.

    Rosa berharap, dengan berbagai proyek yang dikerjakan tersebut, dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung.

    “Kami berkomitmen menjaga keamanan pasokan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami menyusun pengembangan proyek strategis yang adaptif mengisi peluang usaha ke depan. Tentu dengan mempertimbangkan skema logistik yang tepat dan efisien,” ujar Rosa.

    Seiring dengan adanya penugasan regasifikasi ke Pertamina, kata Rosa, apa yang dijalankan PGN saat ini sudah sejalan dengan upaya perseroan dalam menguatkan dan mengintegrasikan pemanfaatan infrastruktur gas pipa dan beyond pipeline.

    Dengan proyeksi suplai gas bumi ke depan yang akan didominasi dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, PGN terus melakukan penguatan pada infrastruktur LNG atau moda beyond pipeline agar dapat berkontribusi dalam menyeimbangkan suplai dan demand gas bumi domestik.

    Salah satunya untuk saat ini, PGN melakukan revitalisasi Tanki LNG Hub Arun. Terminal ini terletak di jalur perdagangan strategis yang dekat dengan pasar LNG untuk Asia Tenggara maupun Asia Selatan.

    “Pertamina selaku Holding Migas memiliki aspirasi untuk mengembangkan terminal LNG Arun menjadi LNG Hub Leader di Asia. Salah satu tahapan awalnya sudah PGN mulai dengan revitalisasi kembali di salah satu tanki, yaitu F6004 sejak akhir 2023 dan ditargetkan selesai pada akhir 2024,” ujar Rosa.

    Di samping itu, peran FSRU Lampung yang sampai saat ini sangat esensial bagi Subholding Gas Pertamina yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera-West Java (SSWJ).

    Kini hasil regasifikasi LNG di FSRU Lampung dialirkan untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikkan dan industri yang kondisi permintaannya semakin meningkat. Selain FSRU Lampung, FSRU Jawa Barat menjadi backbone kestabilan layanan dan enabler supply point LNG ketika kondisi pasokan gas mengalami fluktuatif.

    PGN juga memperkuat infrastruktur LNG (beyond pipeline) untuk mendukung kestabilan suplai dan permintaan gas bumi domestik di masa depan, sejalan dengan pergeseran dominasi pasokan gas bumi ke bentuk liquefied natural gas (LNG) yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Revitalisasi Tanki LNG Hub Arun dan penggunaan FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat sebagai titik suplai penting juga menjadi bagian dari strategi tersebut. Selain itu, PGN mulai memasuki usaha LNG Trading dan mengembangkan fasilitas LNG Bunkering untuk sektor Marine Fuel.

    PGAS Dukung Pemerintah

    PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga keberlanjutan usaha dan daya saing industri, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan energi gas bumi bagi sektor industri.

    "Kami berupaya menciptakan kerja sama simbiosis mutualisme antara kedua belah pihak, saling mendukung agar penyaluran dan penyerapan gas bumi tetap terjaga, sehingga kebutuhan gas para pelaku industri dapat terpenuhi," ujar Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dalam pernyataan tertulis.

    Dia berharap PGN dan industri dapat tumbuh bersama demi mendukung perekonomian. Ratih menegaskan komitmen PGN dalam mendukung kebijakan pemerintah, termasuk penyaluran gas bumi kepada industri tertentu.

    "PGN telah menyalurkan seluruh volume gas bumi yang diterima dari pemasok kepada industri sesuai alokasi yang telah ditetapkan pemerintah," tambahnya.

    Ratih menjelaskan bahwa PGN sebagai perusahaan terbuka berkomitmen untuk beroperasi secara transparan dan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG), yang dapat diperiksa oleh para mitra industri melalui laporan keterbukaan PGN.

    Dia menjelaskan tentang mekanisme penyaluran gas, kendala yang dihadapi, dan solusi yang ditawarkan sebagai bagian dari upaya komunikasi rutin, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman antara PGN dan industri dalam kerjasama usaha dan peran strategis masing-masing bagi negara.

    "Ke depannya, diharapkan ada stimulasi untuk menjaga keberlanjutan usaha midstream dan downstream gas bumi serta mendukung badan usaha sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur gas bumi," kata Ratih.

    PGN berharap dapat terus menjadi pemain utama dalam optimalisasi pemanfaatan gas bumi, mengingat infrastruktur masih sangat dibutuhkan oleh berbagai daerah untuk pelaku usaha, UMKM, dan rumah tangga yang belum mendapatkan akses gas bumi.

    Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan, menekankan pentingnya transparansi data dari PGN kepada industri pengguna gas. Tanpa PGN dan pasokan gas bumi, operasional industri akan terganggu.

    "Oleh karena itu, kami mendukung upaya PGN untuk melayani kebutuhan gas industri secara maksimal, dengan harga gas yang kompetitif untuk mendukung daya saing industri," tambah Gunawan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.