KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengetatkan pengawasan pasar dengan menjatuhkan suspensi terhadap empat emiten: PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS), dan PT Timah Tbk (TINS).
Langkah ini diambil setelah otoritas bursa mencermati lonjakan harga kumulatif yang dianggap tidak wajar. Dalam keterbukaan informasi resmi, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari mekanisme cooling down untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi investor dari potensi gejolak harga.
“Penghentian sementara ini diberlakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama hari ini,” ujar Yulianto. Ia menambahkan, jeda sementara ini dimaksudkan agar pelaku pasar memiliki ruang bernapas—kesempatan untuk menelaah kembali setiap keputusan investasi berdasarkan data yang tersedia, bukan semata dorongan euforia.
Bursa pun mengingatkan seluruh pihak terkait agar senantiasa memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. Transparansi, menurut BEI, tetap menjadi benteng utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pasar modal.
Sementara itu, di sisi lain, BEI mencabut suspensi terhadap tujuh emiten yang sebelumnya dibekukan. Di antaranya PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Tanah Laut Tbk (INDX), PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK), serta PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) beserta Waran Seri II (TRIN-W2).
Dengan pencabutan ini, saham dan waran dari emiten tersebut kembali dapat diperdagangkan mulai sesi pertama hari ini, Jumat 10 Oktober 2025, di pasar reguler dan pasar tunai. Adapun transaksi untuk seri waran kini dapat dilakukan di seluruh pasar tanpa pembatasan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.