KABARBURSA.COM – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melanjutkan kegiatan eksplorasi mineral pada kuartal III 2025 melalui dua anak usahanya, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dan PT Arafura Surya Alam (ASA). Fokus kegiatan berada di wilayah Sulawesi Utara, mencakup area Blok Bakan dan Proyek Doup.
Corporate Secretary PSAB, Edi Permadi, menyampaikan bahwa kegiatan eksplorasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat basis sumber daya emas serta memetakan potensi cadangan baru di wilayah operasional perusahaan.
“Eksplorasi di dua wilayah ini dilakukan secara sistematis untuk menambah data geologi dan meningkatkan akurasi model sumber daya emas,” ujar Edi dalam laporan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 10 Oktober 2025.
Eksplorasi di Blok Bakan
Kegiatan utama dilakukan oleh JRBM di Blok Bakan, yang berlokasi di Desa Bakan, Matali Baru, Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, serta Desa Tobayagan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Kegiatan lapangan melibatkan tim geolog internal dan kontraktor lokal CV Tri Bersaudara, dengan pengawasan langsung dari tim eksplorasi senior.
Metode eksplorasi yang digunakan mencakup pemetaan geologi detail, analisis geokimia, serta survey geofisika menggunakan metode IPDD–Dipole-Dipole untuk mengukur resistivitas dan chargebility bawah permukaan. Analisis tambahan meliputi SWIR spectral dan XRF analysis terhadap contoh batuan hasil pemetaan.
Sepanjang periode Juli hingga September 2025, JRBM telah menyelesaikan 77 lubang bor dan 4 lubang tambahan yang masih dalam proses, dengan total kedalaman 15.135,6 meter. Selain itu, tim geofisika menyelesaikan pengukuran sepanjang 18.200 meter di 13 lintasan.
Hasil pengeboran menunjukkan kemenerusan tubuh mineralisasi di beberapa zona, termasuk Gunung Botak, Jalina, dan Main Ridge. Salah satu hasil signifikan berasal dari lubang BBD1875 yang menembus dua zona mineralisasi subgrade dengan kadar 0,23 g/t AuFA dan 0,19 g/t AuFA di kedalaman berbeda. Zona tersebut berpotensi menambah sumber daya di sisi timur area Bukit Berkah.
Sementara itu, lubang MRD1883 menunjukkan tiga zona mineralisasi baru dengan kadar emas hingga 0,41 g/t AuFA dan kadar tembaga 1.000 ppm Cu, yang diinterpretasikan sebagai bagian dari zona feeder mineralisasi.
Kegiatan kontrol kualitas (QA/QC) terhadap sampel batuan juga terus dilakukan, termasuk uji contoh kosong, duplikat lapangan, dan material tersertifikasi. Hasil pengujian menunjukkan seluruh prosedur preparasi dan analisa dinilai layak serta bebas kontaminasi.
Total biaya eksplorasi JRBM selama kuartal III 2025 tercatat sebesar USD1.022.374.
Eksplorasi di Proyek Doup
Selain itu, anak usaha PT Arafura Surya Alam (ASA) melanjutkan studi di area Proyek Doup, Desa Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Fokus utama eksplorasi adalah penelitian specific gravity (SG) pada sampel batuan hasil pengeboran tahun sebelumnya.
Tim ASA melakukan perbandingan data SG antara hasil routine test dengan hasil pengujian di laboratorium Intertek, untuk memastikan konsistensi dan akurasi data. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan full core untuk pengukuran SG memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan half core, dengan rata-rata variance +3,72 persen.
Selain studi laboratorium, ASA juga melakukan pengukuran ulang terhadap 566 sampel half core dari program pengeboran 2023. Perbaikan nilai SG tersebut telah diintegrasikan dalam perhitungan sumber daya terbaru untuk memperkuat validitas model geologi di wilayah Doup.
Biaya eksplorasi ASA pada periode kuartal III 2025 tercatat sebesar USD123.718.
“Kami terus menjaga disiplin eksplorasi dengan pendekatan ilmiah yang ketat untuk memperkuat basis data sumber daya emas dan efisiensi operasi di wilayah Sulawesi,” pungkas Edi.
Secara keseluruhan, total biaya eksplorasi grup PSAB pada kuartal III 2025 mencapai USD1.146.092, atau setara dengan sekitar Rp18,4 miliar, seluruhnya dibiayai dari kas internal perusahaan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.