KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengklaim pergerakan arus balik Idulfitri 1445 H lebih menantang karena bersifat sentripetal.
Muhadjir sebelumnya menyampaikan jika penanganan arus mudik Idulfitri 2024 berjalan lancar dan cukup baik.
Namun, sebagai bentuk evaluasi tetap diperlukan perbaikan dari berbagai sisi untuk menjawab permasalahan terutama dalam melayani pelayanan lalu lintas kepada pengguna jalan. Khususnya saat arus balik.
"Selain itu, tantangan pergerakan arus balik akan lebih menantang karena bersifat sentripetal yaitu dari berbagai daerah mengerucut ke satu tujuan, yaitu Jakarta, berbeda dengan arus mudik yang bersifat sentrifugal atau dari satu titik menuju destinasi yang lebih menyebar, ujarnya, dikutip Jumat 12 April 2024.
Oleh karenanya, lanjut Muhadjir, pemerintah mengimbau pemudik yang akan kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk memperhatikan kedisiplinan dan mematuhi arahan petugas di lapangan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah mengumumkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu, 14 April hingga Senin, 15 April 2024.
“Karena Minggu dan Senin pasti terjadi kenaikan yang besar, tadi berapa kali kita lakukan exercise, bahkan setelah rapat ini kita akan cari kita elaborasi bagaimana itu bisa terjadi,” kata Menhub saat konferensi pers di Posko Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama), Kamis 11 April 2024.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut beberapa titik-titik kritis yang rawan terjadi kemacetan, seperti wilayah Salatiga -Semarang yang rawan terjadi kemacetan akibat menjadi titik pertemuan kendaraan dari wilayah Jogja, Solo, Ngawi, Madiun, hingga Demak.
“Yang paling kritikal dari pengalaman tahun lalu adalah di daerah Salatiga sampai Semarang, karena dari Jogja, dari Solo, dari Ngawi, dari Madiun itu menumpuk di sana, bahkan dari Demak, dan sebagainya,” kata Budi.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.