Logo
>

Bersinarnya Como dan Peran Sentral Hartono Bersaudara

Ditulis oleh Syahrianto
Bersinarnya Como dan Peran Sentral Hartono Bersaudara

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau Hartono bersaudara merupakan pemilik salah satu klub Serie B, Como 1907, yang baru saja promosi ke kasta tertinggi liga Italia, Serie A. Pengusaha asal Indonesia itu dinilai berperan penting dalam kesuksesan Como.

    Peralihan kepemilikan klub pada medio 2019 diyakini menjadi titik balik bagi keberhasilan Como. Sebuah perusahaan hiburan asal Inggris, SENT Entertainment Ltd, yang ternyata dimiliki oleh konglomerat Indonesia itu, mengakuisisi Como pada 4 April 2019.

    Bos Grup Djarum itu membeli Como dengan mahar EUR850.000 atau sekitar Rp14,7 miliar. Mereka juga membayarkan utang klub sebesar EUR150.000 (Rp2,6 miliar.

    Langkah pertama yang dilakukan oleh bos Bank Central Asia atau BCA ialah mengganti nama klub menjadi Como 1907 dari sebelumnya FC Como. Mereka kemudian mengambil langkah signifikan, khususnya menyuntikkan dana investasi besar, dengan tujuan memperbaiki kondisi tim. Bentuknya ialah mereka menyediakan dana untuk membangun infrastruktur olahraga baru, memperbaiki stadion, mendirikan akademi pemuda, dan membentuk tim utama yang kompeten.

    Dari segi komposisi tim, Hartono bersaudara merekrut sejumlah nama besar dalam dunia sepak bola utamanya pelatih. Tiga nama besar yang dipanggil untuk menukangi tim ialah Thiery Henry, Cesc Fabregas, dan Dennis Wise.

    Henry dan Fabregas menjadi pemegang saham klub berjuluk I Lariani itu, dengan tugas tambahan bagi Fabregas ialah asisten pelatih utama, Osian Roberts. Dennis Wise ditunjuk pemilik Como sebagai direktur olahraga klub.

    Lebih lanjut, Dennis Wise, yang telah memiliki kewenangan kemudian mengambil langkah merenovasi kandang Como, Stadion Giuseppe Sinigaglia, bersama dengan general manager klub, Carlaalberto Ludi.

    Dari komposisi pemain, Roberts, pelatih asal Wales itu, merekrut banyak asisten pelatih, yang salah satunya ialah Fabregas. Namun terdapat dua staf pelatih yang direkrut tim yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi.

    Ketika usaha bos BCA memajukan Como dari segi finansial telah dilakukan, serta manajemen tim juga menjalankan tugasnya, hasilnya adalah klub langsung memenangkan Serie D dan promosi ke Serie C pada akhir musim 2019. Tak menunggu waktu lama, pada musim 2020-2021, Como menjadi kampiun Serie C sehingga memastikan lolos ke Serie B. Namun Como harus berlaga selama dua musim di Serie B (2021-2022, 2022-2023) untuk bisa maju ke Serie A setelah menempati peringkat kedua papan klasemen.

    Fabregas sempat menyampaikan pesannya setelah Como sukses maju ke Serie A. Mantan bintang Arsenal dan Chelsea ini menyatakan bahwa keberhasilan klub baru sebuah pemanasan.

    "Petama-tama, selamat, kalian benar-benar telah mengalami musim yang juara," ucapnya kepada tim yang bersemangat di ruang ganti, seperti yang dikutip oleh The Mirror.

    "Ini hanya awalnya. Tahun depan, kita akan lebih efisien, bekerja lebih keras. Dan, sesuai dengan janjiku dan keinginan kita, siapa yang mau pergi ke Ibiza?" seru Fabregas, menambahkan.

    Sebuah media Italia yang fokus pada berita transfer dan rumor sepak bola, Tuttomercatoweb, mengutip pernyataan Mirwan Suwarso, seorang yang dipercaya Grup Djarum dalam operasional Como, tentang kesuksesan klub yang baru saja promosi itu.

    "Setiap individu berkontribusi dalam tim dengan tanggung jawabnya sendiri, mengikuti arahan dari pemilik klub. Keberhasilan Como dalam meraih promosi tidak hanya hasil dari kerjasama tim yang terorganisir dengan baik, tetapi juga dari investasi yang dipertimbangkan dengan baik. Meskipun nilai pasar pemain Como tidak sebesar klub-klub lain, mereka telah membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu tergantung pada sumber daya finansial yang besar," kata Mirwan, seperti dikutip oleh Tuttomercatoweb.

    Media Asing Sorot Peran Hartono Bersaudara

    Como tidak hanya sukses masuk ke kasta tertinggi liga Italia Serie A. Klub milik bos Grup Djarum ini dinilai oleh sejumlah media internasional dapat meraih keberhasilan setelah dikuasai sepenuhnya oleh Hartono bersaudara.

    Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh BBC, kedatangan Hartono bersaudara memang menjadi salah satu titik balik Como ketika kondisi mereka di ambang kebangkrutan. Alih-alih makin terpuruk, I Lariani justru memberi banyak kejutan.

    "Setelah Djarum bergabung pada April 2019, Como berhasil kembali ke divisi ketiga kurang dari sebulan kemudian setelah sebuah kampanye gemilang, di mana mereka memenangkan 28 dari 34 pertandingan dan hanya mengalami satu kekalahan. Setelah menempati peringkat 13 dalam Serie C pada musim 2019-2020, Como menciptakan kejutan dengan meraih gelar pada musim 2020-2021, yang mengantarkan mereka meraih promosi kedua dalam tiga musim. Fokus mereka sekarang bergeser dengan cepat menuju momen bersejarah saat mereka bersiap tampil di Serie A," tulis BBC.

    Sementara itu Forbes menyoroti peran dan strategi Grup Djarum mengakuisisi Como. Media asal Amerika Serikat (AS) ini meyakini pengambil alihan klub Italia ini bukan merupakan keisengan belaka.

    "Kemunculan kembali Como dari situasi kebangkrutan menandai hasil dari upaya bersama Djarum Group dan penunjukan strategis Dennis Wise, mantan CEO, bersama pelatih Osian Roberts, serta kontribusi pemegang saham Thierry Henry dan Cesc Fabregas. Fabregas bahkan turut serta sebagai asisten manajer sepanjang musim 2023-2024," kata Forbes dalam sebuah artikelnya.

    Tak sampai di situ, kisah akuisisi Como oleh konglomerat asal Indonesia itu telah menjadi sebuah film dokumenter. Berjudul "Como 1907: The Real Story", dokumenter yang tayang di Mola TV mengulas soal klub hingga kota Como itu sendiri.

    Sejarah Como

    Como merupakan klub sepak bola profesional dari Como, Lombardia, Italia, yang berdiri pada 25 Mei 1907. Awalnya klub ini bernama Calcio Como ketika pertama kali dibentuk oleh sekelompok pemuda lokal.

    Klub ini memiliki julukan I Lariani. Julukan ini berasal dari bahasa Italia. Dalam bahasa Inggris, artinya adalah "The Runners". Julukan ini mungkin merujuk pada kecepatan atau ketangguhan klub dalam menghadapi lawan-lawannya di lapangan sepak bola.

    Klub ini awalnya berkompetisi dalam kompetisi lokal sebelum kemudian bergabung dengan federasi sepak bola Italia dan memasuki panggung kompetisi resmi. Como memulai debut profesional mereka pada musim 1912-1913 di Promotion League, dan hanya dalam waktu satu tahun, mereka naik ke liga teratas Italia.

    Puncak kejayaan Como terjadi pada tahun 1949 ketika mereka berhasil memenangkan Serie B, divisi kedua dalam sistem liga sepak bola Italia, yang membawa mereka promosi ke Serie A, divisi tertinggi. Namun, keberadaan mereka di kasta tertinggi tidak berlangsung lama, karena beberapa musim kemudian mereka terdegradasi kembali ke Serie B.

    Dari periode 1949 hingga awal 2000-an, Como bergelut antara Serie A, Serie B, dan bahkan turun ke Serie C dalam beberapa kesempatan. Penampilan terakhir mereka di Serie A adalah pada musim 2002-2003, tetapi sayangnya mereka langsung terdegradasi di musim berikutnya.

    Como, yang merupakan klub dengan status menengah, semakin terpuruk setelah beberapa kali dinyatakan bangkrut. Meskipun mereka berhasil bangkit perlahan, tetapi masalah keuangan terus menghantui klub ini.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.