KABARBURSA.COM - Bank Indonesia baru saja mengumumkan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,75 persen. Tidak hanya suku bunga yang diturunkan sebesar 25 basis poin, BI juga menyesuaikan suku bunga untuk fasilitas perbankan lainnya.
Adapun penyesuaian tersebut terjadi pada suku bunga Deposit Facility yang diturunkan menjadi 5,00 persen dan Lending Facility yang kini berada di level 6,50 persen. Langkah ini diambil sebagai bentuk konsistensi kebijakan moneter yang bertujuan menjaga inflasi di sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2025 dan 2026.
Turunnya suku bunga ini diprediksi menjadi sentimen positif bagi sektor properti. Dalam risetnya, analis Rita Effendy mengatakan, salah satu emiten yang berpeluang menerima cuan besar adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI).
Saat ini, saham PANI berada di level Rp15.700, mencatatkan penurunan sebesar 4,85 persen dibandingkan dengan harga penutupan pada hari sebelumnya. Penurunan harga ini membawa saham PANI mendekati area support dinamis jangka menengah yang terlihat di sekitar moving average (MA) 50 harian, yang terletak di level Rp16.231.
Support ini dapat menjadi penopang harga untuk menghindari penurunan lebih lanjut dan memberikan peluang untuk pembalikan arah.
Meskipun harga menunjukkan penurunan, investor dapat memanfaatkan level harga tersebut sebagai titik masuk, dengan target harga pertama (TP1) di Rp16.750 dan target kedua (TP2) di Rp18.000. Target-target harga tersebut diperkirakan dapat tercapai seiring dengan pergerakan harga yang berbalik arah menuju uptrend, mendekati level resistance sebelumnya.
Namun, untuk meminimalkan risiko jika harga tidak bergerak sesuai perkiraan, strategi stop loss (SL) menjadi penting. Beberapa level stop loss yang dapat diperhatikan adalah Rp15.500 sebagai level proteksi pertama, dan Rp15.000 untuk perlindungan lebih lanjut.
Rekomendasi dan Target Harga
PT Pantai Indah Kapuk Dua kini menonjol sebagai salah satu pengembang properti yang memiliki landbank berkelanjutan. Itulah yang membedakannya dari sejumlah pesaing yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Keunikan PANI terletak pada kepemilikan terkonsentrasi di kawasan PIK 2, yang memungkinkan pengembangan dengan perencanaan induk yang terintegrasi dan alokasi ruang yang efisien. Ini merupakan aset strategis bagi PANI, membuka peluang pengembangan berskala besar yang menguntungkan.
Rencana ambisius perusahaan, seperti pembangunan pelabuhan, taman hiburan, hingga lintasan balap Formula 1 (F1), semakin menegaskan keunggulan landbank yang mereka miliki. Proyek-proyek besar yang digagas di kawasan ini diyakini tidak hanya mampu memperkuat ekosistem, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan komunitas di sekitarnya.
Dalam konteks ini, PANI memiliki potensi besar untuk mendorong kenaikan harga jual (ASP) tanah yang mereka miliki di masa mendatang.
Melihat potensi tersebut, Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham PANI dengan target harga Rp21.500. Target harga ini diperkirakan mencerminkan nilai aset bersih (NAV) saat ini, yang menunjukkan potensi keuntungan sebesar 24 persen jika merujuk pada harga saham saat ini.
Namun, seperti halnya investasi properti pada umumnya, ada risiko yang harus diperhatikan. Risiko utama yang mungkin dihadapi PANI adalah potensi permintaan yang lebih lemah dari ekspektasi, stagnasi harga jual tanah, serta kemungkinan injeksi aset yang lebih lambat dari yang diperkirakan.
Dengan berbagai dinamika pasar properti yang ada, potensi cuan dari saham PANI tetap menarik, namun tetap membutuhkan pertimbangan matang terhadap risiko-risiko yang dapat mempengaruhi laju perkembangan dan nilai aset perusahaan ini.
Saham Turun 3,81 Persen
Sementara itu, pada Rabu, 15 Januari 2025, saham PANI mengalami penurunan yang signifikan. Harga saham berada di level Rp15.975, turun sebesar 3,18 persen atau kehilangan Rp525 dari harga penutupan sebelumnya.
Saham dibuka pada harga Rp16.525 dan mencapai level tertinggi pada Rp16.750, sementara harga terendahnya berada di Rp15.575, mendekati level batas bawah (ARB) yang ditetapkan di Rp13.200. Total transaksi mencapai 212 ribu lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp338,1 miliar.
Dengan harga saham yang diperdagangkan lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelumnya, investor mungkin perlu mencermati pergerakan harga yang mendekati support serta potensi rebound ke area resistance.
Berdasarkan analisis pergerakan harga, saham PANI berpotensi mengalami fluktuasi lebih lanjut dalam jangka pendek, dengan peluang teknikal yang patut dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.
Transaksi Jual Beli Tanah
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mengumumkan transaksi jual beli tanah dengan total nilai Rp62,1 miliar, dalam upaya memperluas skala dan meningkatkan sinergi antarproyek.
Berdasarkan keterbukaan informasi, direksi PANI menyampaikan bahwa transaksi ini melibatkan tanah-tanah milik PT Mega Andalan Sukses (MAS), yang merupakan entitas anak tidak langsung dari perseroan, kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Wiyata Indonesia yang memiliki hubungan afiliasi dengan Pantai Indah Kapuk Dua atau PIK 2.
“Transaksi ini melibatkan penjualan tanah milik MAS, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB), yang terletak di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,” tulis manajemen, Selasa, 24 Desember 2024.
Lebih lanjut, rincian lainnya adalah transaksi tersebut atas luas total tanah yang dijual mencapai 13.790 meter persegi atau 1,37 hektare. Total nilai transaksi sebesar Rp62.117.117.117, belum termasuk pajak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Aksi jual beli ini, merupakan bagian dari strategi pengembangan kawasan PIK 2 yang lebih luas, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.