KABARBURSA.COM - PT Sanurhasta Mitra Tbk perusahaan dengan kode saham MINA berencana menerbitkan saham baru sebanyak 3,28 miliar dengan nominal Rp20 per lembar. Rencana ini dilakukan dalam rangka penambahan modal melalui penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
Direktur Sanurhasta Mitra Gunawan Angkawibawa menjelaskan, penerbitan saham baru dimaksudkan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Rencananya, permintaan penerbitan saham baru akan diajukan untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Maret 2025.
“Rencana PMHMETD ini bertujuan memperkuat struktur modal kami serta mendukung ekspansi usaha di sektor properti dan perhotelan," kata Gunawan dalam keterangan yang diunggah di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dia menjelaskan bahwa saham baru tersebut akan memiliki hak yang sama dengan saham yang telah beredar, termasuk hak atas dividen. Pelaksanaannya akan dilakukan setelah pernyataan pendaftaran perseroan menjadi efektif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Lebih lanjut, MINA berencana menggunakan dana hasil PMHMETD untuk modal kerja serta penyertaan modal pada entitas anak yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan dana ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan bisnis dan meningkatkan profitabilitas perusahaan ke depan.
Gunawan yakin bahwa penguatan modal ini akan memperbaiki struktur keuangan perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang meski potensi delusi maksimum sebesar 33,3 persen.
MINA Optimistis Paariwisata Bali
Pada Kamis, 13 Februari 2025, MINA menggelar public expose daring untuk menjelaskan kondisi pariwisata, khususnya di Bali, serta posisi perusahaan menghadapi wacana pemangkasan anggaran yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
Manajemen MINA menjelaskan kondisi pariwisata Indonesia saat ini menunjukkan tren pemulihan yang cukup kuat pascapandemi Covid-19, merujuk data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11.665.981, meningkat 20,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Bali tetap menjadi destinasi utama dengan kontribusi signifikan, mencatat 6.333.310 wisatawan atau naik 20,10 persen dari tahun 2023," ujar salah satu manajemen MINA dalam public expose secara daring pada Kamis, 13 Februari 2025.
Anak usahanya, PT Minna Padi Resorts, pemilik dan hotel The Santai tinggi permintaan didorong oleh wisatawan asing yang mendominasi pasar.
"Kunjungan didominasi 60 persen tamu kami berasal dari luar negeri, dan 40 persen domestik. Sehingga pemangkasan anggaran yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada 2025 ini diklaim tidak terlalu berdampak pada revenue usahanya," jelas Gunawan.
Dibandingkan mempersoalkan tentang pemangkasan, ia memilih fokus dalam pengembangan usaha. "Fokus utama kami ke depan adalah meningkatkan kualitas layanan dan menyesuaikan strategi bisnis dengan tren wisata yang terus berkembang,” ujar dia.
Target Sanurhasta Mitra Tahun 2025
Hal ini membuat MINA menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebesar 6,6 juta pada tahun 2025. Selain itu, rencana ke depan perusahaan tetap fokus mengembangkan bisnisnya di Bali tanpa ekspansi ke wilayah lain dalam waktu dekat.
Alasannya untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan resor eksklusif yang mengutamakan pengalaman, kualitas, dan keberlanjutan di Bali di tengah tantangan persaingan bisnis penginapan.
Usaha lain yang dimiliki MINA adalah proyek pembangunan perumahan Griya Sanur Pelem pada tanah seluas 11 hektare di Boyolali, Jawa Tengah. Perumahan itu dibangun dengan mekanisme pembelian subsidi.
Maka MINA menegaskan bakal mendukung program pemerintah pengadaan tiga juta rumah dan bersedia jika dilibatkan.
"Perseroan menyambut baik program 3 juta unit rumah yang dicanangkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Program itu menjadi langkah nyata dalam mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit rumah, sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap hunian yang layak dan terjangkau," tutur dia.
Saham MINA Hari ini
Saham MINA ditutup stabil pada harga Rp134 pada perdagangan hari ini, Kamis, 13 Februari 2025, tidak mengalami perubahan dibandingkan harga penutupan sebelumnya. Ini karena BEI mensuspensi saham tersebut.
Dengan volume perdagangan yang tercatat nol, saham perusahaan ini tidak tercatat adanya aktivitas transaksi yang signifikan pada hari ini. Rata-rata volume perdagangan saham MINA selama 30 hari terakhir tercatat sebesar 27,74 juta lembar.
Saham MINA diperdagangkan dengan harga tertinggi di level Rp147 dan harga terendah di Rp121, sementara nilai transaksi tercatat tidak tersedia.
Perusahaan yang bergerak di sektor properti dan perhotelan ini menunjukkan fluktuasi harga yang terbatas, dengan harga sahamnya tetap bertahan di posisi yang sama sejak perdagangan sebelumnya. (*)