Logo
>

Bitcoin Tertekan, Sinyal Jual Sangat Kuat

Harga Bitcoin melemah ke Rp1,85 miliar per BTC usai kepanikan soal dompet BlackRock, sementara teknikal harian memberi sinyal sangat jual dengan risiko koreksi lanjutan.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bitcoin Tertekan, Sinyal Jual Sangat Kuat
Ilustrasi koin-koin mata uang kripto, antara lain Bitcoin dan Ethereum. (Foto: Unsplash/Art Rachen)

KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin kembali mengalami tekanan pada perdagangan Kamis dini hari, 21 Agustus 2025, diperdagangkan di kisaran Rp1,857 miliar per BTC atau setara USD113.500. 

Angka ini mencerminkan pelemahan sekitar 0,18 persen dalam 24 jam terakhir dan penurunan lebih dari 5 persen dalam sepekan. 

Tekanan harga tersebut datang di tengah meningkatnya kecemasan investor setelah muncul kabar soal perpindahan besar-besaran Bitcoin yang terkait dengan BlackRock, pengelola salah satu ETF Bitcoin terbesar dunia.

Kabar itu memicu kepanikan di media sosial, dengan narasi “BlackRock dump” yang seolah menggambarkan aksi jual besar-besaran. Dalam sepekan terakhir, tercatat lebih dari 50.000 BTC, senilai sekitar USD548 juta atau Rp8,93 triliun, berpindah dari dompet yang dikaitkan dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT). 

Saldo ETF ini turun dari 562.000 BTC menjadi 511.978 BTC, memunculkan spekulasi investor ritel bahwa BlackRock tengah melepas cadangannya. Namun, analisis on-chain justru menunjukkan sebaliknya. 

Sebagian besar transaksi berkisar 300 BTC per transfer, dan pergerakan tersebut tidak diarahkan ke bursa kripto. Artinya, rotasi ini lebih tepat dipahami sebagai manajemen dompet, bukan likuidasi. BlackRock masih memegang seluruh cadangan yang mendasari kepemilikan ETF, sehingga nilai aset kelolaan tidak berubah.

Meski begitu, sentimen pasar kripto memang sedang rapuh. Ketika harga Bitcoin tertekan bersama pelemahan aset berisiko global, isu semacam ini mudah memperburuk kepanikan. Bagi pengamat, indikator yang lebih penting adalah inflow Bitcoin ke bursa. 

Jika arus masuk meningkat, tekanan jual cenderung bertambah. Namun, jika BTC justru dipindahkan ke cold storage, hal itu menjadi tanda strategi penyimpanan jangka panjang.

Bitcoin Cenderung Bearish, Ada di Area Oversold

Dari sisi teknikal, gambaran harian saat ini cenderung bearish. Rangkuman Investor hari ini menunjukkan indikator menunjukkan sinyal “sangat jual.” Relative Strength Index (RSI) berada di 42, sinyal lemah menuju area oversold. 

Stochastic berada di level 94,6, menandakan kondisi jenuh beli yang berpotensi memicu koreksi lebih dalam. MACD juga bergerak negatif, memperkuat bias penurunan. Indikator lain seperti CCI, ROC, dan Bull/Bear Power semuanya berada di wilayah jual. 

Williams %R bahkan menyentuh level -6,2, mencerminkan volatilitas tinggi dan kondisi pasar yang masih didominasi tekanan jual.

Sementara itu, dari perspektif moving average, mayoritas jangka pendek: MA5, MA10, MA20, dan MA50, masih menunjukkan sinyal jual. Hanya rata-rata jangka panjang, seperti MA100 dan MA200, yang memberi dukungan beli, menandakan tren jangka menengah hingga panjang Bitcoin masih terjaga meski dalam jangka pendek pasar penuh tekanan. 

Pivot point klasik menempatkan support penting di kisaran Rp1,81 miliar per BTC, sementara resistance terdekat ada di Rp1,87 miliar hingga Rp1,89 miliar.

Bagi investor, situasi ini menuntut kehati-hatian. Dalam jangka pendek, tren teknikal menunjukkan potensi pelemahan lebih lanjut sehingga strategi agresif mungkin berisiko. 

Namun, bagi investor jangka panjang, fluktuasi harga yang dipicu kepanikan sesaat justru bisa menjadi peluang akumulasi bertahap, terlebih jika aliran dana ke bursa tetap rendah dan Bitcoin terus dipindahkan ke penyimpanan jangka panjang. 

Sentimen pasar memang masih rapuh, tetapi fundamental Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan instrumen alternatif tetap belum berubah.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79