KABARBURSA.COM – Perdagangan saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) pada Jumat, 12 September 2025, ditutup menguat signifikan 10,56 persen ke level Rp785 per saham.
Lonjakan ini terjadi setelah adanya transaksi divestasi besar oleh PT Alim Investindo yang melepas hampir 984 juta saham BMAS seharga Rp500 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Alim Investindo menjual 10,33 persen kepemilikan sahamnya sehingga porsi kepemilikan berkurang menjadi 4,9 persen dari sebelumnya 10,33 persen.
Transaksi ini sekaligus mengerek porsi saham publik (non-warkat) menjadi 10,52 persen, melampaui ketentuan minimum free float 7,5 persen yang dipersyaratkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Bank Maspion, Kasemsri Charoensiddhi, menegaskan bahwa pencapaian free float mencerminkan komitmen perseroan dan KBank selaku pemegang saham pengendali dalam menjaga tata kelola yang baik serta meningkatkan kepercayaan investor.
Dengan komposisi baru, kepemilikan Kasikornbank Public Company Limited (KBank Group) konsolidasi naik menjadi 89,48 persen.
Pascatransaksi divestasi, struktur pemegang saham BMAS didominasi oleh entitas terkait Kasikornbank, baik melalui Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. (86,03 persen) maupun Kasikornbank Public Company Limited (2,45 persen) dan PT Kasikorn Vision Financial Indonesia (1 persen).
Adapun masyarakat pemegang saham non-warkat kini menguasai 10,52 persen, menempatkan BMAS sesuai ketentuan pasar modal yang berlaku.
Lonjakan Harga dan Volume Perdagangan
Sebagai informasi, pada sesi perdagangan, saham BMAS dibuka di level Rp790 dan sempat menyentuh harga tertinggi Rp825.
Volume transaksi tercatat 242.200 lot dengan nilai perdagangan Rp189,6 miliar. Rata-rata harga berada di Rp783 per saham. (*)
 
      