Logo
>

BNI Perkuat Strategi Green Banking, Kurangi Emisi dan Konsumsi Kertas

BNI tanam mangrove 60 hektare dan digitalisasi dokumen 1,5 juta file untuk kurangi emisi karbon serta kertas. Konsumsi energi turun hampir 36 persen.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
BNI Perkuat Strategi Green Banking, Kurangi Emisi dan Konsumsi Kertas
Menara BNI di Jakarta (Foto: Dok. BNI)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus mengembangkan pendekatan green banking sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. 

    Sepanjang 2024, sejumlah inisiatif dilakukan secara bertahap, mulai dari efisiensi penggunaan energi dan kertas, pengurangan emisi operasional, hingga peluncuran produk ramah lingkungan untuk nasabah.

    Dalam Laporan Keberlanjutan 2024, emiten berkode saham BBNI ini mencatat realisasi biaya lingkungan mencapai Rp7,2 miliar yang dialokasikan untuk berbagai program pelestarian. 

    Secara internal, transformasi digital berperan besar dalam menekan penggunaan sumber daya fisik, termasuk kertas. Penggunaan platform eLO PDKT untuk dokumen kredit meningkat signifikan, menghasilkan lebih dari 1,5 juta dokumen digital pada 2024, naik dari 1,18 juta pada 2023 dan 446 ribu di 2022 saat proyek masih bersifat percontohan.

    Efisiensi juga terlihat dari penggunaan aplikasi e-Office yang mendigitalisasi surat, memo, dan disposisi pegawai. Lebih dari 70 juta lembar kertas berhasil dihemat sepanjang 2024. Di sisi lain, volume kertas yang digunakan di seluruh wilayah kerja BNI turun menjadi 1,59 juta kilogram, lebih rendah dari 1,93 juta kilogram pada tahun sebelumnya.

    Dari sisi energi, total konsumsi listrik dan bahan bakar di seluruh jaringan BNI tercatat 598.235 Giga Joule, turun dibandingkan 933.192 GJ di 2023. Penggunaan teknologi pendingin hemat energi, lampu efisien, serta pengurangan operasional gedung di akhir pekan turut menyumbang penurunan konsumsi. Gedung Menara BNI juga telah memperoleh sertifikasi Green Building Gold, dan Plaza BNI meraih predikat Platinum dari Green Building Council Indonesia.

    Akumulasi emisi karbon dari aktivitas BNI, termasuk operasional dan pembiayaan, mencapai 33,4 juta ton CO₂ ekuivalen pada 2024. Kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya terjadi karena perluasan cakupan perhitungan, termasuk ke emisi tidak langsung dari pembiayaan dan perjalanan bisnis. Secara keseluruhan, intensitas emisi terhadap pendapatan menunjukkan tren penurunan, mengindikasikan efisiensi yang meningkat.

    Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menegaskan bahwa prinsip lingkungan menjadi bagian dari pengambilan keputusan bisnis di perseroan. 

    “Kami terus mengedepankan praktik keuangan berkelanjutan dalam seluruh aspek operasional, termasuk digitalisasi dan efisiensi energi,” kata Royke dalam laporan tersebut dikutip Selasa, 29 Juli 2025.

    Di bidang pengelolaan limbah, BNI menjalankan program Zero-Waste to Landfill di lima kantor pusat dengan metode 3R. Pada 2024, bank ini mendaur ulang 48 ton limbah kertas serta 19,7 ton limbah organik dan anorganik lainnya. Program khusus seperti Empathy Drop Box dan pengelolaan seragam pegawai juga mendukung pengurangan limbah tekstil, dengan lebih dari 21 ton pakaian dikelola secara bertanggung jawab melalui donasi, daur ulang, dan upcycle.

    Untuk pengelolaan air, BNI memanfaatkan pasokan dari PDAM dan air tanah dengan volume terbatas. Tidak ada limbah cair berbahaya yang dihasilkan, dan sebagian air bekas dimanfaatkan kembali melalui sistem pengelolaan gedung.

    BNI juga menghadirkan dua produk kartu kredit berwawasan lingkungan, yakni BNI WWF dan Amex Vibe. Keduanya tidak hanya menggunakan material daur ulang, tetapi juga melibatkan elemen donasi ke program konservasi. Penjualan kartu tersebut mencapai lebih dari Rp734 miliar pada 2024, tumbuh 24 persen dibanding target.

    Secara keseluruhan, langkah-langkah ini mencerminkan upaya BNI dalam menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Ke depan, bank ini akan memperluas penerapan prinsip keberlanjutan ke lebih banyak lini operasional dan portofolio pembiayaan.

    Baru saja BNI juga melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan kegiatan konservasi hutan mangrove, sejalan dengan semangat global memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh setiap 26 Juli 2025 lalu.

    Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar, menjelaskan bahwa sejak 2024 hingga pertengahan 2025, pihaknya telah menanam mangrove di lahan seluas 60 hektare di dua kawasan konservasi utama: Teluk Pangpang di Banyuwangi dan Ekowisata Lembung di Pamekasan.

    “Kedua lokasi tersebut merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan Blue Carbon Ecosystem dan restorasi lahan kritis yang memiliki nilai ekologis tingg,” ujar Alexandra dalam keterangan tertulis.

    Inisiatif ini dilakukan melalui program BNI Berbagi, yang melibatkan masyarakat lokal dan pemerintah daerah, serta dilengkapi dengan pembangunan fasilitas umum seperti air bersih, listrik, dan toilet. 

    Pendekatan tersebut tidak hanya menyasar perbaikan ekologi, tetapi juga mendukung ekonomi lokal melalui pengembangan ekowisata dan peningkatan kualitas perairan bagi nelayan.

    Dari sisi pengelolaan emisi, BNI juga menunjukkan langkah dengan memperluas perhitungan emisi gas rumah kaca hingga ke cakupan 3 yang mencakup emisi dari portofolio pembiayaan. 

    Sepanjang 2024, total emisi yang dihitung mencapai 33,4 juta ton CO₂ ekuivalen, dengan emisi pembiayaan sebagai kontributor terbesar. Meski meningkat akibat perluasan cakupan, efisiensi di sisi operasional tetap menekan emisi per pendapatan.

    Bebarengan dengan komitmennya menjaga lingkungan, saham BBNI saat ini pada 29 Juli 2025 berada Rp4.150 per lembarnya. Jika dilihat data selama satu tahun terakhir, BBNI cenderung mengalami tren bearish, turun dari Rp5.825 per lembarnya. Harga saat ini masih masuk kategori murah.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".