Logo
>

BNI Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun, ESG Naik ke Rating A

BNI menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp5 triliun sebagai bagian dari PUB ESG Rp15 triliun dan naik peringkat MSCI dari BBB ke A.

Ditulis oleh Syahrianto
BNI Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun, ESG Naik ke Rating A
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) resmi menerbitkan Sustainability Bond Tahap I senilai Rp5 triliun. (Foto: Dok. KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) resmi menerbitkan Sustainability Bond Tahap I senilai Rp5 triliun, sebagai bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai total Rp15 triliun yang akan diselesaikan dalam dua tahun. 

    Dana yang dihimpun akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek sosial dan hijau, termasuk refinancing green bond yang telah jatuh tempo sebelumnya.

    Instrumen obligasi ini terbagi menjadi dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan kupon 6,60 persen serta Seri B bertenor lima tahun dengan kupon 6,65 persen. 

    Keduanya telah memperoleh peringkat tertinggi idAAA dari Pefindo, dan diterbitkan berdasarkan kerangka keberlanjutan yang telah dikaji oleh Sustainalytics, lembaga independen di bidang ESG risk assessment.

    Menurut dokumen resmi perusahaan, 70 persen dana dari sustainability bond dialokasikan untuk proyek sosial seperti pembiayaan UMKM, perumahan terjangkau, dan penguatan sistem pangan berkelanjutan. Sementara 30 persen sisanya digunakan untuk proyek hijau, termasuk energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan pelestarian biodiversitas.

    Langkah ini mendapat sambutan positif dari investor, terlebih setelah MSCI meningkatkan peringkat ESG BNI dari BBB menjadi A pada Juni 2025. Kenaikan ini mencerminkan perbaikan struktur tata kelola, mitigasi risiko lingkungan dalam pembiayaan, serta penguatan sistem proteksi data nasabah yang makin konsisten diterapkan.

    Penerbitan sustainability bond ini juga tidak terlepas dari upaya BNI memperkuat fundamental bisnisnya sepanjang semester I 2025. 

    Dalam keterangan pers resmi yang dirilis di Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025, Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menyebut bahwa penguatan likuiditas dan kualitas aset menjadi fondasi kinerja perseroan. 

    “Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua,” ujarnya.

    Hingga akhir Juni 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp778,7 triliun, ditopang oleh sektor produktif seperti agrikultur, makanan dan minuman, telekomunikasi, hilirisasi energi, serta UMKM. 

    Kredit korporasi naik 10,4 persen, segmen konsumer tumbuh 10,7 persen, dan kredit usaha anak perusahaan meningkat 27,1 persen secara tahunan.

    BNI juga mencatat peningkatan signifikan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik 16,5 persen yoy menjadi Rp900 triliun, ditopang pertumbuhan CASA sebesar 18,7 persen menjadi Rp647,6 triliun. 

    Kanal digital seperti wondr by BNI menjadi penggerak utama, mencatat lonjakan pengguna dari 1 juta menjadi 8,6 juta hanya dalam satu tahun sejak peluncurannya pada Juli 2024. Volume transaksi wondr juga naik 16 kali lipat menjadi Rp649 triliun, dengan 702 juta transaksi tercatat.

    Direktur Keuangan BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menambahkan bahwa pertumbuhan CASA yang kuat mencerminkan hasil nyata dari transformasi digital dan optimalisasi cabang. 

    “Kami terus membangun struktur pendanaan jangka panjang di tengah fluktuasi kondisi ekonomi,” ungkapnya.

    Secara keseluruhan, rasio kecukupan modal (CAR) BNI naik ke 21,1 persen, LDR terkendali di 86,2 persen, dan rasio kredit bermasalah (NPL) membaik ke level 1,9 persen. Hal ini memperkuat kredibilitas emiten di mata investor pasar obligasi dan mendukung pricing moderat pada instrumen terbaru ini.

    Direktur Manajemen Risiko David Pirzada menyatakan bahwa sustainability bond ini adalah refleksi dari integrasi nilai keberlanjutan dalam strategi bisnis BNI. 

    “Dengan struktur likuiditas yang solid, transformasi digital yang agresif, dan komitmen keberlanjutan yang terintegrasi, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di semester berikutnya,” tutupnya.

    Dengan realisasi tahap pertama ini, BNI membuka jalan untuk menuntaskan total target sustainability bond senilai Rp15 triliun. 

    Strategi ini memperkuat posisi BNI sebagai pionir ESG banking di antara bank BUMN, sekaligus meningkatkan daya tarik saham BBNI di mata investor global yang mengutamakan pendekatan berbasis nilai. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.