KABARBURSA.COM - Manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merasa optimistis bisa mencapai target marketing sales yang sebesar Rp10 triliun hingga akhir 2025.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, hingga Juni 2025, perusahaan telah menorehkan marketing sales senilai Rp5,1 triliun.
"Artinya ini masih inline dengan target kami Rp10 triliun walaupun di tengah kondisi yang makro yang kurang favorable tapi kami tetap usahakan untuk bisa meraih target yang telah ditentukan oleh manajemen di awal tahun (2025)," ujar dia dalam acara public expose secara virtual, Senin, 8 September 2025.
Dari total Rp5,1 triliun tersebut, di antaranya terdiri dari penjualan rumah tapak sebesar Rp2,2 triliun dan penjualan komersial yang senilai Rp2,26 triliun.
"Sedangkan sisanya sekitar Rp629 miliar itu merupakan penjualan tanah ke proyek JV," ungkap Hermawan.
Adapun pada semester I 2025, BSDE membukukan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp6,39 triliun, didominasi oleh penjualan unit rumah, lot tanah dan strata title sebesar Rp5,55 triliun atau 86,81 persen dari total pendapatan usaha.
Kontribusi pendapatan usaha terutamanya berasal dari 87 persen yang merupakan pendapatan pengembangan (residensial, komersial dan lot tanah), sedang 13 persen berasal dari pendapatan berulang (recurring income) seperti pengelolaan gedung, sewa dan lainnya.
Sedangkan kinerja laba bersih konsolidasian BSDE hingga semester I 2025 tercatat sebesar Rp1,29 triliun.
"Capaian ini mencerminkan keberhasilan BSDE dalam mengelola sekaligus memasarkan portofolio unggulan, khususnya produk residensial dan komersial," ujar Hermawan.
Adapun hingga Juni 2025, BSDE mengelola cadangan lahan lebih dari 4.380 hektar senilai Rp17,55 triliun, dengan porsi terbesar berada di BSD City.
Hingga akhir Juni 2025, BSDE mencatat penurunan jumlah liabilitas BSDE menjadi Rp25,90 triliun, turun Rp2,80 triliun dibandingkan Desember 2024. Rasio Debt-to-Equity (DER) membaik menjadi 0,25x.
BSDE juga menjaga posisi Kas dan setara kas yang kuat sebesar Rp8,80 triliun serta jumlah aset sebesar Rp76,64 triliun.
Hermawan mengungkapkan dengan rasio DER yang rendah, BSDE memiliki fleksibilitas lebih besar untuk melakukan ekspansi sekaligus memastikan keberlanjutan proyek strategis.
Di sisi lain, untuk mendukung pengembangan infrastruktur kota di BSD City serta untuk modal kerja, BSDE berencana menerbitkan Obligasi IV BSD dengan nilai maksimal Rp2 triliun serta Sukuk Ijarah I dengan nilai maksimal Rp1 triliun.
Pada tahap pertama, BSDE menargetkan perolehan dana sebesar Rp1 triliun, terdiri dari Rp500 miliar obligasi konvensional dan Rp500 miliar sukuk ijarah. Instrumen ini telah memperoleh peringkat idAA (obligasi) dan idAA (Syariah) (sukuk) dari Pefindo.
"Penerbitan obligasi ini, yang juga didukung oleh kebijakan moneter yang kondusif, akan menyediakan pembiayaan jangka panjang yang kompetitif, memperkuat neraca keuangan, menjaga arus kas yang sehat, serta menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham,” pungkas Hermawan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      