Logo
>

BPJS Layani Perawatan Kesehatan Mental, Cek Caranya

Ditulis oleh KabarBursa.com
BPJS Layani Perawatan Kesehatan Mental, Cek Caranya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Memprioritaskan kesehatan mental kini menjadi hal yang sangat krusial. Di beberapa negara, perawatan ini lebih mudah diakses dibandingkan negara lain, bergantung pada ketersediaan asuransi kesehatan internasional dan faktor-faktor lainnya.

    William Russell telah menganalisis sejumlah negara terkait faktor-faktor yang meningkatkan kesejahteraan psikologis, termasuk keseimbangan kehidupan kerja, lingkungan, dan pengeluaran pemerintah untuk perawatan kesehatan mental.

    Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana seseorang mampu mengenali kekuatannya sendiri, mengatasi tekanan kesehatan normal, bekerja keras, dan berkontribusi terhadap masyarakat. Definisi ini menunjukkan bahwa perawatan kesehatan mental penting tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi seluruh komunitas.

    Layanan kesehatan mental secara langsung memengaruhi tingkat kesehatan mental di setiap negara dan merupakan faktor penting bagi masyarakat. Belakangan ini, kondisi mental sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik. Pemerintah di seluruh dunia mulai menyadari bahwa layanan kesehatan mental memainkan peran besar dalam tingkat kebahagiaan masyarakatnya.

    Daftar negara yang dianggap memiliki perawatan kesehatan mental terbaik di dunia:

    1. Swedia Swedia menduduki puncak indeks kesehatan mental positif, dan dengan alasan yang jelas. Negara ini menempati peringkat tinggi dalam hal persentase ruang hijau karena hutan jenis konifera subur yang menempati sebagian besar lahannya, menyediakan lingkungan sempurna untuk relaksasi dan kesejahteraan mental. Swedia juga mendapat nilai tinggi dalam hal keseimbangan kehidupan kerja, dengan hanya 1,1 persen orang Swedia yang bekerja dengan jam kerja sangat panjang.
    2. Jerman Posisi kedua ditempati oleh Jerman, kekuatan ekonomi terbesar di Eropa. Negara ini tengah bekerja keras untuk menghilangkan stigma penyakit mental, dengan menyediakan jaringan dukungan dan program luas untuk membantu mengintegrasikan orang-orang dengan penyakit mental ke dalam masyarakat. Hasilnya, Jerman berada di peringkat tiga teratas dalam pengeluaran pemerintah untuk layanan kesehatan mental. Orang Jerman juga tidak terlalu banyak bekerja, mereka berada di peringkat kelima teratas dalam hal waktu yang dihabiskan untuk perawatan pribadi dan rekreasi.
    3. Finlandia Dikenal sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia, Finlandia menempati urutan ketiga dalam peringkat kesehatan mental positif. Negara Nordik ini memiliki skor tinggi untuk faktor lingkungan, menempati posisi teratas untuk proporsi ruang hijau dan berada di peringkat lima teratas untuk curah hujan paling sedikit. Selain itu, Finlandia memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dan berada di peringkat 10 besar dalam hal jumlah karyawan yang paling sedikit bekerja dengan jam kerja panjang dan paling banyak waktu yang dicurahkan untuk bersantai.
    4. Prancis Prancis mungkin salah satu tempat terbaik di dunia untuk bekerja dalam hal keseimbangan kehidupan kerja. Negara ini terkenal karena menyediakan tempat yang bagus untuk memulihkan kesehatan mental. Pengeluaran yang besar untuk program layanan kesehatan mental nasional juga berarti bahwa perawatan kesehatan mental mudah diakses, gratis, dan efektif.
    5. Belanda Belanda memiliki salah satu sistem layanan kesehatan publik terbaik di dunia. Fokus negara ini terhadap kesehatan mental terjadi pada semua kelompok umur. Negara ini adalah rumah bagi beberapa anak dan remaja paling bahagia di dunia.
    6. Italia Italia memiliki ungkapan La Dolce far Niente yang artinya, kegembiraan karena tidak melakukan apa pun dan La Dolce Vita yang artinya, kehidupan yang baik. Italia telah memperbaiki infrastruktur kesehatan mentalnya setelah terpukul secara brutal selama gelombang pertama pandemi Covid-19 di 2020.
    7. Norwegia Negara Skandinavia ini telah banyak berinvestasi dalam intervensi kesehatan mental dan memiliki salah satu jaringan jaminan sosial yang paling kuat di dunia.
    8. Kanada Meski Kanada adalah salah satu negara terbaik dalam hal kualitas perawatan kesehatan mental dan memiliki warga yang jauh lebih bahagia dibandingkan negara tetangganya, Amerika Serikat, sebagian besar layanan kesehatan mental ditangani melalui dokter keluarga dan dokter perawatan primer.
    9. Slovenia Setelah pandemi Covid-19, Slovenia melakukan upaya bersama untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan mentalnya. Negara ini telah meluncurkan beberapa program baru, membuka beberapa institusi, dan meningkatkan jumlah layanan kesehatan mental yang ditawarkan kepada warganya.
    10. Australia Australia telah menawarkan layanan kesehatan mental gratis di rumah sakit umum. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini juga telah melakukan upaya untuk menjadikan layanan kesehatan mental lebih mudah diakses oleh penduduk yang sangat tersebar di luar pusat populasi besar. Negara ini juga berfokus pada peningkatan kesehatan fisik masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

    Apa kabar BPJS?

    Menjadi pengidap gangguan kesehatan mental bukanlah perkara mudah. Selain harus melawan stigma negatif dari masyarakat, mereka juga dihadapkan dengan biaya perawatan yang tidak murah.

    Namun, ada kabar baik. BPJS Kesehatan ternyata menanggung biaya perawatan ini. Sayangnya, belum banyak yang mengetahui hal ini.

    Jadi, apa saja yang ditanggung BPJS Kesehatan untuk masalah kesehatan mental? Bagaimana cara klaim dan prosedur untuk menemui psikolog atau psikiater dengan BPJS? Mari kita simak ulasannya.

    Sebelum memahami klaim BPJS untuk kesehatan mental, penting untuk mengetahui kapan bantuan profesional dibutuhkan. Tubuh memiliki alarm saat mengalami masalah psikologis, salah satunya adalah timbulnya kecemasan.

    Jika kesulitan berkonsentrasi hingga menghambat aktivitas sehari-hari, atau mudah marah tanpa alasan yang jelas, segera minta bantuan profesional untuk menemukan akar masalah tersebut.

    Sayangnya, biaya perawatan profesional sering kali menjadi hambatan. Banyak yang memilih menunda bertemu psikolog atau psikiater karena tingginya biaya.

    Padahal, biaya berobat penyakit mental dapat diklaim melalui BPJS Kesehatan.

    BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi orang yang mengalami gangguan mental melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

    Layanan kesehatan mental yang diberikan BPJS berfokus pada rehabilitasi dan kuratif. Pasien bisa mendapatkan terapi medikasi. Namun, untuk mendapatkan jaminan, status kepesertaan BPJS Kesehatan harus aktif.

    Sementara itu, biaya psikoterapi dan pemeriksaan penunjang seperti ECT maintenance rawat jalan dan RTMS (Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation) tidak ditanggung oleh BPJS.

    Prosedur pelayanannya bersifat berjenjang. Pasien dengan JKN-KIS mendapatkan pengobatan dan terapi untuk gangguan kesehatan mental yang dialami.

    Pelayanan kesehatan mental yang dijamin oleh Program JKN-KIS sudah tersedia di seluruh Indonesia, memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan perawatan psikologis tersebut.

    Namun, tidak semua peserta bisa mengklaim perawatan BPJS Kesehatan ini.

    Peserta BPJS Kesehatan tentu ingin memanfaatkan fasilitas ini. Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan klaim perawatan kesehatan mental dengan BPJS:

    1. Kunjungi Faskes Tingkat Pertama (FKTP) Pergi ke puskesmas atau klinik tempat Anda terdaftar dan tanyakan apakah ada poli jiwa.
    2. Siapkan Berkas-Berkas Bawa fotokopi kartu JKN-KIS/BPJS, fotokopi KTP, dan fotokopi kartu keluarga.
    3. Dapatkan Rujukan Jika masalah kesehatan mental Anda tidak bisa ditangani di FKTP, Anda akan menerima rujukan ke RSUD atau rumah sakit jiwa yang bisa menerima klaim BPJS Kesehatan.
    4. Kondisi Darurat Jika dalam kondisi darurat, Anda bisa langsung ke rumah sakit dengan standar kegawatdaruratan medis.
    5. Prosedur di Poli Jiwa Di poli jiwa, Anda akan ditanyakan sejumlah pertanyaan umum mengenai kondisi psikis Anda saat ini.
    6. Konseling dengan Psikiater atau Psikolog Setelah wawancara, Anda akan melakukan konseling. Pastikan menjawab dengan jujur agar diagnosis penyakit bisa akurat. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi