Logo
>

BRI Raih Skor ESG 75, Masuk 5 Persen Teratas Bank Global

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BRI Raih Skor ESG 75, Masuk 5 Persen Teratas Bank Global

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan lonjakan signifikan dalam skor Corporate Sustainability Assessment (CSA) tahunan oleh S&P Global ESG Scores, dari 63 pada 2023 menjadi 75 pada 2024.

    Dengan raihan skor ESG 75, BRI berhasil menempatkan dirinya dalam jajaran 5 persen teratas bank global, sekaligus memimpin industri perbankan Indonesia dalam sektor keuangan berkelanjutan, demikian disampaikan oleh siaran pers BRI di Jakarta pada Kamis 14 November 2024.

    Dalam proses penilaian, S&P Global memanfaatkan data publik perusahaan yang dapat diakses oleh publik, ditambah dengan informasi dan dokumen yang secara sukarela diserahkan oleh perusahaan itu sendiri. Hasilnya, BRI memperoleh nilai tinggi dalam ketersediaan data publikasi, mencatatkan angka mencapai 95 persen dari total persyaratan yang ditetapkan oleh S&P Global.

    Dari penilaian CSA tersebut, kontribusi terbesar terhadap pencapaian skor ESG BRI berasal dari aspek tata kelola dan ekonomi, disusul dengan dimensi sosial serta lingkungan.

    Peningkatan skor yang sangat signifikan ini didorong oleh berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan oleh BRI, termasuk identifikasi risiko yang timbul akibat perubahan iklim, penguatan tata kelola dalam bidang cybersecurity, serta upaya intensif dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.

    Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, menjelaskan bahwa pencapaian skor ESG yang tinggi ini bukanlah titik akhir, melainkan merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan BRI untuk tetap berada di jalur yang benar. "Kami menyadari bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan yang harus terus dijaga untuk memenuhi standar internasional," ungkapnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya transparansi dalam laporan ESG, karena meskipun konsep ESG semakin dikenal, banyak pihak yang masih terbiasa hanya melihat hasil akhir tanpa memahami proses yang mendasarinya.

    Obligasi Berwawasan Lingkungan

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I.

    Dalam program ini, manajemen BRI mengatakan bahwa perseroan menargetkan dana hingga Rp15 triliun yang akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek hijau.

    Pada tahun 2023, BRI meluncurkan Tahap II dari obligasi berwawasan lingkungannya dengan nilai pokok sebesar Rp6 triliun yang tersebar dalam tiga seri obligasi, yakni Seri A, Seri B, dan Seri C.

    “Obligasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan modal bank, namun juga memperkuat peran BRI dalam pendanaan berkelanjutan di Indonesia,” tulis manajemen berdasarkan keterbukaan informasi, Senin, 28 Oktober 2024.

    Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI ini menawarkan tingkat bunga tetap yang kompetitif dengan tenor beragam, memberikan fleksibilitas bagi para investor:

    • Seri A dengan pokok obligasi sebesar Rp1,34 triliun, memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,10 persen per tahun dan jatuh tempo pada 27 Oktober 2024.
    • Seri B senilai Rp4,15 triliun, memiliki bunga 6,35 persen per tahun dengan jatuh tempo pada 17 Oktober 2025.
    • Seri C sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga 6,30 persen per tahun yang jatuh tempo pada 17 Oktober 2026.

    Skema pembayaran bunga untuk ketiga seri ini akan dilakukan setiap tiga bulan dengan metode pelunasan bullet payment, di mana pelunasan pokok dilakukan secara penuh saat jatuh tempo.

    Hal ini memungkinkan BRI, sambung manajemen, akan mengatur arus kas secara efektif, sekaligus menawarkan investor stabilitas pengembalian yang terukur.

    BRI menegaskan bahwa penerbitan obligasi berwawasan lingkungan ini akan diarahkan untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Proyek tersebut di antaranya mencakup pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, serta infrastruktur ramah lingkungan.

    Meningkatnya Permintaan Investor

    Langkah ini sejalan dengan meningkatnya permintaan investor terhadap investasi yang berorientasi pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang saat ini semakin menjadi prioritas di pasar modal.

    Penawaran ini disambut baik oleh investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan instrumen investasi berwawasan lingkungan.

    Tingkat bunga yang kompetitif serta komitmen BRI dalam memastikan keberlanjutan lingkungan menjadikan obligasi ini sebagai alternatif investasi menarik, terutama bagi mereka yang mengutamakan dampak positif terhadap lingkungan.

    Dengan penerbitan tahap kedua ini, BRI memperlihatkan upaya nyata dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Indonesia, sekaligus meningkatkan kredibilitasnya sebagai institusi keuangan yang peduli lingkungan.

    Program obligasi berkelanjutan ini juga berpotensi mendorong BRI untuk meraih posisi lebih baik di sektor keuangan global dalam mengimplementasikan pembiayaan hijau.

    Penerbitan obligasi berwawasan lingkungan BRI Tahap II ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk memperkuat pendanaan, mendukung proyek hijau, dan memenuhi permintaan investor terhadap instrumen investasi berkelanjutan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.