Logo
>

BRMS Ambil Fasilitas USD245 Juta, Kebut Tambang Bawah Tanah

Ditulis oleh Syahrianto
BRMS Ambil Fasilitas USD245 Juta, Kebut Tambang Bawah Tanah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah menerbitkan penangguhan kembali senilai USD120,05 juta, yang setara dengan 49 persen dari total fasilitas pinjaman yang diterima oleh Dairi Prima Mineral (DPM). DPM sendiri telah memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD245 juta dari Carren Holdings Limited.

    DPM adalah sebuah entitas asosiasi dan ventura yang dikendalikan oleh perseroan bersama dengan China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co. Ltd (NFC). Dalam rangka mendapatkan dana untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah deposit anjing hitam, serta pembangunan fasilitas pengolahan konsentrat timbal dan seng, DPM telah menandatangani perjanjian fasilitas pada tanggal 6 Juni 2024.

    Selanjutnya, pada tanggal bersamaan, dalam mendukung DPM, NFC telah meneken perjanjian penanggungan. Di mana, berdasar perjanjian penanggungan, NFC telah menerbitkan suatu penanggungan korporasi sebagai suatu bentuk jaminan atas kewajiban-kewajiban DPM kepada Carren Holdings Limited.

    Sebagai bentuk dukungan dan pemberian jaminan lanjutan atas penanggungan korporasi yang diterbitkan NFC, pada 6 Juni 2024, perseroan, DPM dan NFC telah meneken perjanjian penerbitan penanggungan, dan perjanjian penanggungan kembali. Berdasar perjanjian penerbitan penanggungan, dan perjanjian penanggungan kembali itu, perseroan telah sepakat menerbitkan suatu penanggungan kembali sebagai suatu bentuk jaminan atas kewajiban untuk melakukan pembayaran 49 persen dari jumlah dibayarkan NFC kepada Carren Holdings Limited sesuai porsi kepemilikan dalam DPM.

    Adapun pencairan atas penanggungan kembali baru dapat dilakukan NFC kepada perseroan, apabila NFC telah terlebih dahulu melakukan pembayaran kepada Carren Holdings Limited dalam hal terjadi wanprestasi berdasar perjanjian fasilitas. Mengenai pencairan penanggungan korporasi berdasar perjanjian penanggungan NFC, dan dilakukan berdasar ketentuan-ketentuan dalam perjanjian penanggungan kembali.

    Berdasar Pasal 1 angka 3 POJK 42/2020, transaksi masuk afiliasi. Pasalnya, transaksi dilakukan perseroan untuk kepentingan afiliasi yaitu DPM, entitas asosiasi dan ventura dikendalikan bersama NFC dan perseroan. Perseroan menerbitkan penanggungan kembali kepada NFC berkaitan dengan fasilitas pinjaman diterima DPM dari Carren Holdings Limited.

    Lebih lanjut transaksi juga merupakan suatu transaksi afiliasi yang tidak dikecualikan (sebagaimana yang diatur dalam POJK 42/2020). Oleh karena itu, perseroan diwajibkan untuk memenuhi prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dan sebagian Pasal 4 POJK 42/2020.

    Targetkan Peningkatan Produksi Emas

    Sementara itu, BRMS menargetkan produksi emas pada tahun ini meningkat. Direktur BRMS Herwin Hidayat mengungkapkan, optimisme ini ditopang oleh kehadiran pabrik emas kedua di Palu. Saat ini pabrik emas kedua telah beroperasi dengan kapasitas sekitar 1.500 ton hingga 2.000 ton bijih per hari.

    "Targetnya akhir Agustus atau awal September pabrik tersebut sudah bisa mencapai full kapasitas 4.000 ton bijih per hari," kata Herwin.

    Kehadiran pabrik kedua kian meningkatkan kapasitas produksi BRMS yang selama ini bersumber dari pabrik emas pertama dengan kapasitas sekitar 500 ton hingga 500 ton bijih per hari.

    Herwin mengungkapkan, dengan kondisi ini pihaknya berharap kinerja keuangan perusahaan dapat ikut terkerek. Terlebih, harga jual emas terus mengalami peningkatan.

    "Oleh karenanya peningkatan produksi emas dan harga jual emas yang terus meningkat ini diharapkan dapat terefleksi di kinerja keuangan BRMS di semester I tahun 2023 ini," terang Herwin.

    Kinerja Keuangan Kuartal I 

    Pada kuartal I 2024, BRMS berhasil membukukan laba bersih melonjak 77 persen menjadi USD3,7 juta secara YoY dibandingkan laba bersih BRMS di kuartal I 2023 sebesar USD2,1 juta. Kenaikan laba bersih BRMS tersebut ditopang oleh pendapatan BRMS yang melesat 250 persen menjadi USD20,3 juta di kuartal I 2024.

    Tak hanya itu, BRMS juga berhasil meningkatkan produksi emas sebesar 278 persen dari 2.456 per troy ons pada kuartal I 2023 menjadi 9.623 troy ons pada kuartal I 2024.

    Peningkatan kinerja keuangan BRMS tersebut didukung oleh kenaikan produksi emas pabrik kedua yang terus mengalami kenaikan. "Di kuartal I 2024 , ini saja produksi emas kami sudah diangka 9.600 ons. Jika dikali 4, ya harusnya diatas 36.000 per troy ons itu saja sudah naik 50 persen dibanding tahun lalu," ungkap Herwin.

    Terkait strategi ke depan, BRMS akan memiliki fokus yaitu merangkumkan pembangunan pabrik emas BRMS yang ketiga di Palu dengan kapasitas 4.000 biji ton emas persen hari. "Di tahun ini dan sampai 2026, fokus utama kami ada dua yang harus kami penuhi. Yang pertama adalah merangkumkan pembangunan pabrik emas kami ketiga di palu dengan kapasitan 4.000 biji per hari dengan tetap ada peningkatan produksi yang akan diharapkan dapat terjadi di tahun 2024-2025," paparnya.

    Mengenai pembagian dividen, BRMS mengusahakan untuk dapat melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham. "Selama 10 tahun kemarin kita membukukan kerugian, BRMS membayar return earning nya masih defisit. Begitu return earning menjadi zero dan positif, kami berharap akan adanya pembagian dividen ke depannya dan menjadi fokus utama kami," ungkap Herwin Hidayat. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.