Logo
>

BRMS, CMRY dan HEAL BUY on Support: Seperti Apa Strateginya?

RHB Sekuritas merekomendasikan BUY on Support untuk BRMS, CMRY, dan HEAL dengan target harga bertahap, dukungan teknikal positif, dan fundamental solid.

Ditulis oleh Yunila Wati
BRMS, CMRY dan HEAL BUY on Support: Seperti Apa Strateginya?
Ilustrasi pergerakan sejumlah emiten di BEI. Foto: Dok KabarBursa.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Perdagangan saham Selasa, 19 Agustus 2025, cukup menarik untuk diperhatikan. Rekomendasi BUY on Support yang dikeluarkan RHB Sekuritas Indonesia untuk tiga saham berbeda—BRMS, CMRY, dan HEAL—memang berangkat dari kombinasi analisis teknikal dan fundamental yang saling melengkapi. 

    Ketiganya menunjukkan karakteristik unik, tetapi sama-sama masih menyisakan ruang apresiasi harga, terutama jika investor disiplin menjalankan trading plan yang ditetapkan.

    Untuk BRMS (Bumi Resources Minerals), saham ini bergerak di area beli 430 dengan target harga bertahap di 452 dan 474. Dari sisi teknikal, mayoritas indikator moving average berada di zona beli, memperlihatkan momentum penguatan jangka pendek masih terjaga. 

    Walau beberapa indikator osilator seperti Stochastic memberi sinyal netral hingga jual, tren utamanya tetap condong ke arah positif. Secara fundamental, valuasi BRMS memang terlihat mahal jika dibandingkan dengan rerata sektor, tercermin dari PE ratio TTM yang sangat tinggi di atas 100 kali. 

    Namun, pertumbuhan laba yang konsisten dalam dua tahun terakhir, rasio utang yang rendah, dan pipeline bisnis non-batu bara yang mulai berkembang memberi justifikasi bahwa harga saat ini masih bisa ditoleransi. 

    Dengan kata lain, BRMS lebih cocok diperlakukan sebagai saham momentum berbasis sentimen teknikal, bukan karena valuasi murah.

    Berbeda dengan BRMS, CMRY (Cisarua Mountain Dairy) menawarkan keseimbangan yang lebih menarik antara fundamental kuat dan teknikal solid. Saham ini berada di area beli 4.940 dengan target jangka pendek di 5.200 dan target lanjutan di 5.400. 

    Secara teknikal, sinyal beli lebih dominan, baik dari indikator moving average maupun momentum, meskipun ada beberapa osilator yang masih menunjukkan sinyal jual. Dari sisi fundamental, CMRY terlihat lebih sehat. 

    Price to Earnings ratio berada di kisaran 23 kali, relatif wajar untuk emiten consumer goods dengan pertumbuhan stabil. Margin laba bersih yang mendekati 19 persen serta return on equity di atas 25 persen memperlihatkan efisiensi dan profitabilitas tinggi. 

    Ditambah dengan rasio kas yang kuat serta dividen yang konsisten, CMRY bisa dikatakan punya landasan fundamental yang solid untuk menopang target kenaikan harga.

    Sementara itu, HEAL (Medikaloka Hermina) menjadi saham sektor kesehatan yang tengah menarik perhatian. Area beli ditetapkan di 1.685 dengan target kenaikan menuju 1.800 dan 1.865. Dari sisi teknikal, mayoritas indikator menunjukkan sinyal kuat beli, meski RSI yang berada di atas 70 mengindikasikan kondisi jenuh beli jangka pendek. 

    Namun, tren jangka menengah masih mendukung potensi kenaikan. Secara fundamental, valuasi HEAL memang premium dengan PE ratio mendekati 65 kali, jauh lebih tinggi dibanding median IHSG. Akan tetapi, sektor kesehatan umumnya dihargai lebih tinggi oleh pasar karena prospek pertumbuhan jangka panjang yang stabil. 

    Meskipun laba bersih perusahaan mengalami perlambatan dalam setahun terakhir, manajemen tetap menjaga arus kas operasional yang positif dan ekspansi jaringan rumah sakit yang berkesinambungan, sehingga prospek jangka panjang tetap menarik.

    Jika ditarik garis besar, ketiga saham tersebut layak dipertimbangkan sebagai BUY on Support sesuai dengan rekomendasi RHB. BRMS menawarkan momentum teknikal yang kuat, CMRY memadukan fundamental solid dengan tren teknikal positif, sementara HEAL mengandalkan prospek jangka panjang sektor kesehatan meski valuasinya relatif tinggi. 

    Strategi utamanya jelas, masuk di area support yang direkomendasikan, disiplin memasang stop loss di level yang ditentukan, dan mengincar target harga sesuai trading plan. Dengan kedisiplinan tersebut, investor bisa memanfaatkan potensi upside sekaligus menjaga risiko agar tetap terkendali.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79