KABARBURSA.COM - Pratinjau CGS MSCI Standard Cap Mei 2025 mengindikasikan bahwa tidak ada penambahan saham baru dalam indeks ini. Namun, beberapa emiten tetap dalam pantauan karena berpotensi mengalami eksklusi jika harga saham mereka tiba-tiba menurunan signifikan dalam waktu dekat.
Salah satu saham yang menjadi perhatian adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang meskipun saat ini masih berada di atas batas eksklusi, tetap harus dipantau ketat. Saat ini, BRPT diperdagangkan pada level Rp820, sedikit di atas batas pemantauan yang ditetapkan pada Rp780.
Jika harga sahamnya turun hingga atau di bawah level ini, ada kemungkinan saham tersebut akan dikeluarkan dari indeks MSCI.
Selain BRPT, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga berada dalam posisi yang patut diperhatikan. Meskipun probabilitas eksklusinya lebih rendah, KLBF telah memasuki area abu-abu dalam perhitungan kapitalisasi pasar penuh MSCI.
Jika harga sahamnya turun hingga menyentuh Rp870, batas kapitalisasi pasar yang ditetapkan oleh MSCI Free Float (FF), maka kemungkinan eksklusi akan meningkat. Saat ini, KLBF masih diperdagangkan pada Rp1.160, sehingga eksklusi dianggap tidak mungkin terjadi kecuali terjadi koreksi tajam dalam harga sahamnya.
Keputusan resmi terkait perubahan dalam indeks MSCI akan diumumkan pada 14 Mei 2025, dini hari waktu Indonesia. Hingga saat itu, pergerakan harga saham BRPT dan KLBF akan menjadi faktor kunci dalam menentukan apakah kedua emiten ini akan tetap berada dalam indeks atau berisiko mengalami eksklusi.
Warning untuk BRPT
Jika melihat analisis teknikal untuk BRPT, saat ini saham sedang menunjukkan tren yang cenderung sideways dengan potensi pergerakan sedikit bearish.
Berdasarkan indikator teknikal, harga saham berada di bawah MA50 dan MA200, yang mengindikasikan bahwa tren jangka menengah dan panjang masih lemah. Sementara itu, indikator RSI berada pada level 41, yang menunjukkan bahwa saham belum mencapai wilayah oversold, tetapi sudah mendekati.
Momentum pergerakan saham BRPT juga terlihat dari indikator MACD, yang masih berada di bawah garis sinyal, menandakan bahwa tekanan jual masih cukup dominan. Namun, harga saat ini berada di dekat MA10 dan EMA10, yang dapat berfungsi sebagai support jangka pendek.
Indikator Bollinger Bands menunjukkan bahwa harga mendekati batas bawah, yang bisa menjadi indikasi potensi pembalikan arah atau setidaknya fase konsolidasi dalam waktu dekat.
Dari segi level harga, saham BRPT memiliki support kuat di kisaran 780, sementara resistance terdekat berada di sekitar 830. Jika harga mampu menembus level resistance ini dengan volume yang kuat, ada kemungkinan terbentuk tren kenaikan jangka pendek. Sebaliknya, jika harga menembus support di 780, tekanan jual bisa semakin besar.
Dari sisi valuasi, saham BRPT saat ini dihargai Rp825 per lembar, yang masih berada di bawah harga wajar berdasarkan perhitungan PER dan PBV. Dengan PER terakhir sebesar 309,3 dan PBV di level 4,78, estimasi harga wajar saham ini berada di kisaran Rp1.329,56, yang menunjukkan bahwa saham dalam kondisi undervalued.
Namun, dari perspektif pertumbuhan fundamental, beberapa faktor menjadi perhatian. Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan laba bersih (EPS) mengalami penurunan sebesar 49,14 persen, sementara pertumbuhan pendapatan turun sebesar 2,74 persen.
Bahkan, pertumbuhan free cash flow dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan drastis hingga 70,76 persen. Tingginya rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) di angka 2,54 juga mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki beban utang yang cukup besar, jauh di atas batas ideal 0,5.
Volatilitas Tinggi
Pergerakan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tren yang beragam, dengan volatilitas yang cukup tinggi. Saat ini, harga saham BRPT berada di level Rp800, tidak mengalami perubahan dari penutupan sebelumnya.
Dalam satu minggu terakhir, saham ini mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen, memberikan indikasi adanya sedikit dorongan positif dari pasar.
Namun, jika melihat pergerakan dalam jangka waktu yang lebih panjang, BRPT mencatatkan tren menurun yang cukup signifikan. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini turun 10,56 persen, sementara dalam enam bulan terakhir, penurunannya mencapai 30 persen.
Secara tahunan, BRPT juga mengalami pelemahan sebesar 20,17 persen, yang mencerminkan tekanan yang terus berlanjut di pasar. Meski demikian, jika melihat kinerja lima tahun terakhir, saham ini masih mencatatkan kenaikan sebesar 15,67 persen.
Lebih jauh lagi, dalam jangka waktu sepuluh tahun, kenaikan saham BRPT mencapai 3.585,90 persen, menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham ini masih memiliki potensi pertumbuhan yang kuat.
Saat ini, harga saham BRPT berada di dekat level terendah dalam 52 minggu terakhir, yaitu Rp760, sedangkan level tertingginya dalam periode yang sama adalah Rp1.458. Dengan harga yang mendekati level terendah, saham ini berada dalam posisi kritis, di mana investor perlu memperhatikan potensi teknikal dan fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.
Jika dilihat dari tren teknikal, BRPT masih berada dalam tekanan jual, dengan pergerakan harga yang cenderung mendekati support. Meskipun ada peluang untuk mengalami rebound dari level rendah, tekanan sentimen pasar yang masih besar dapat menjadi tantangan bagi saham ini untuk kembali ke level yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Investor yang tertarik dengan saham ini perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti kondisi makroekonomi, harga komoditas, serta strategi bisnis yang diterapkan oleh manajemen BRPT ke depan.
Secara keseluruhan, BRPT masih berpeluang bertahan di indeks MSCI Standard, tetapi posisinya tidak terlalu kuat. Dengan harga saham yang mendekati batas cut-off, tren teknikal yang masih lemah, serta fundamental yang tidak mendukung, ada risiko eksklusi jika harga saham terus melemah dan turun di bawah Rp780.
Investor perlu memantau pergerakan harga saham BRPT dalam beberapa minggu ke depan, terutama menjelang pengumuman MSCI pada 14 Mei 2025. Jika terjadi rebound atau sentimen positif yang mampu mendorong harga saham di atas level saat ini, peluang bertahan di MSCI akan lebih besar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.