KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menorehkan capaian keuangan impresif sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Bank hasil konsolidasi tiga entitas syariah milik negara itu mengantongi laba bersih Rp5,56 triliun hingga 30 September 2025, meningkat 9,01 persen dibandingkan Rp5,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan dari pengelolaan dana berbasis prinsip mudharabah, serta peningkatan aset dan efisiensi pembiayaan yang semakin matang. Ekspansi bisnis di berbagai segmen turut menopang kenaikan pendapatan utama BSI. Pendapatan pengelolaan dana mudharib dari aktivitas jual beli naik menjadi Rp10,94 triliun, dari Rp9,87 triliun pada September 2024.
Sementara hak bagi hasil milik bank tumbuh ke Rp14,14 triliun, dibandingkan Rp12,63 triliun setahun sebelumnya. Hak pihak ketiga atas bagi hasil tercatat sebesar Rp6,89 triliun pada sembilan bulan 2025, sedikit meningkat dari Rp5,83 triliun pada periode sama 2024—menandakan efisiensi dalam distribusi imbal hasil kepada nasabah.
Di sisi lain, beban usaha turut menanjak menjadi Rp9,68 triliun dari Rp8,09 triliun tahun sebelumnya. Kenaikan ini termasuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan nonproduktif sebesar Rp1,87 triliun, sebagai langkah antisipatif BSI terhadap risiko kredit.
Dengan pendekatan kehati-hatian tersebut, laba usaha BSI menembus Rp7,38 triliun pada September 2025, naik dari Rp6,77 triliun di periode sama tahun lalu. Laba per saham dasar dan dilusian pun ikut terdongkrak menjadi Rp120,72, dari Rp110,72 per saham.
Peningkatan kinerja juga tercermin dari sisi aset dan pembiayaan. Total aset hingga akhir September 2025 mencapai Rp416,56 triliun, naik dari Rp408,61 triliun di penghujung 2024. Pembiayaan bersih setelah cadangan kerugian penurunan nilai meningkat menjadi Rp128,97 triliun dari Rp111,88 triliun sebelumnya.
Menariknya, total liabilitas justru menyusut dari Rp105,64 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp88,22 triliun per September 2025. Sebaliknya, total ekuitas BSI menguat dari Rp45,04 triliun menjadi Rp49,84 triliun pada periode yang sama—menandai fundamental yang semakin solid di tengah lanskap ekonomi yang dinamis.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.