KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengembangkan sektor pembiayaan kendaraan bermotor, dengan fokus utama pada kendaraan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperluas bisnis pembiayaan syariah. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah partisipasi aktif BSI dalam ajang pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan meskipun daya beli masyarakat tertekan, minat terhadap pembelian kendaraan melalui skema pembiayaan syariah tetap tinggi. Faktor utama yang mendukung ini adalah skema pembiayaan yang kompetitif, yang memungkinkan nasabah untuk menilai dengan cermat kemampuan finansial mereka sebelum membeli kendaraan dengan pinjaman. Anton juga menambahkan bahwa kualitas pembiayaan BSI tetap terjaga dengan baik, karena fokus perusahaan pada penyaluran dana yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Sebagai ilustrasi, hingga Oktober 2024, pembiayaan BSI OTO tercatat tumbuh 34,04 persen secara year on year (YoY), mencapai Rp5,15 triliun. Hal ini terjadi meskipun tren penjualan kendaraan bermotor nasional sedang mengalami penurunan. BSI tetap optimis bahwa daya beli masyarakat akan kembali membaik dan akan mendorong pertumbuhan sektor bisnis serta ekonomi secara keseluruhan. Untuk itu, BSI terus meluncurkan berbagai program menarik, termasuk penawaran spesial yang hadir di pameran otomotif seperti promo cashback dan tarif pembiayaan khusus bagi nasabah setia BSI.
Anton juga menekankan bahwa pembiayaan kendaraan ramah lingkungan menjadi pendorong penting dalam perkembangan BSI OTO. Pada sektor ini, BSI mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 307 persen secara YoY untuk pembiayaan kendaraan berwawasan lingkungan. Ini menegaskan komitmen BSI dalam berperan aktif meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pasar otomotif Indonesia.
Partisipasi BSI dalam GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024, yang berlangsung pada 22 November hingga 1 Desember 2024, menjadi bagian dari upaya perseroan untuk lebih meramaikan industri otomotif di Indonesia. Dalam acara bergengsi ini, BSI menawarkan berbagai penawaran menarik seperti margin rendah mulai 2 persen, biaya administrasi mulai dari Rp1, serta promo-promo eksklusif lainnya.
Untuk mendorong bisnis kendaraan bermotor lebih lanjut, BSI menjalin kemitraan dengan Mandiri Utama Finance Syariah (MUF Syariah), yang berperan sebagai mitra strategis dalam memproses pembiayaan nasabah. Kerja sama ini terbukti efektif, mengingat MUF Syariah memiliki standar analisis pembiayaan yang matang dan mampu memitigasi risiko macet secara optimal.
Sebagai bagian dari optimalisasi bisnis kendaraan menjelang akhir tahun, BSI juga menawarkan berbagai penawaran menarik bagi segmen nasabah tertentu, seperti pegawai dengan penghasilan tetap, dokter, pegawai BUMN, dan nasabah prioritas. Selain itu, BSI terus mengembangkan kanal digital BSI OTO melalui platform Byond, serta memperluas jaringan kemitraan dengan perusahaan dalam program Car/Motorcycle Ownership Program.
Berbagai penawaran menarik yang tersedia untuk nasabah antara lain biaya administrasi Rp1, e-voucher senilai Rp1,5 juta, uang muka motor mulai 10 persen, cashback hingga Rp500 ribu untuk pembiayaan sepeda motor, serta perlindungan personal accident senilai Rp10 juta khusus untuk pembiayaan motor. Nasabah juga berkesempatan untuk mengaktifkan aplikasi BYOND di GJAW dan merasakan berbagai fitur terbaru dari SuperApp yang ditawarkan BSI.
Perbankan Syariah Menghadapi Tantangan
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) baru saja meluncurkan aplikasi super ‘Byond by BSI’, yang diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Peluncuran ini dilakukan pada acara grand launching yang digelar di Parkir Timur Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 9 November 2024.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa sejak berdiri 3,5 tahun yang lalu, BSI harus menghadapi stigma perbankan syariah yang sulit bersaing, terutama dalam hal harga yang dianggap lebih tinggi, kurangnya framework manajemen risiko, serta ketertinggalan dalam teknologi digital dibandingkan dengan bank konvensional. Namun, dengan peluncuran ‘Byond by BSI’, perseroan berusaha untuk mengubah pandangan ini dan menunjukkan bahwa bank syariah dapat berkembang dengan menghadirkan inovasi digital yang unggul.
“Melalui super app ini, kami berkomitmen untuk membalikkan stigma yang ada dan memberikan solusi finansial yang terintegrasi bagi masyarakat,” ujar Hery.
Byond by BSI hadir dengan konsep ‘Beyond Banking’, yang mencerminkan komitmen BSI untuk menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi nasabah. Seiring dengan peluncuran aplikasi ini, BSI mencatatkan kemajuan yang signifikan, dengan posisi sebagai bank syariah terbesar nomor 9 di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada September 2024. Posisi ini meningkat pesat, mengingat sebelumnya BSI berada di peringkat ke-12.
Dengan mencatatkan pertumbuhan profit lebih dari 21 persen, rasio Non-Performing Financing (NPF) di bawah 2 persen, dan Cost of Credit (CoC) yang terjaga di bawah 1 persen, BSI menunjukkan kinerja yang solid. “Pencapaian ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah Indonesia,” ujar Hery.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.