KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatat lonjakan harga yang spektakuler pada perdagangan Selasa, 23 September 2025. Saham emiten tambang ini naik 13,22 persen ke level Rp137 per saham, setelah dibuka di Rp123 dan sempat menyentuh level tertinggi intraday Rp142.
Kapitalisasi pasar kini menembus Rp50,50 triliun, dan menegaskan kembali dominasi BUMI sebagai salah satu saham komoditas paling aktif dan populer di bursa. Lonjakan ini jelas menunjukkan gairah pasar, seolah investor tengah berpesta pora di tengah reli harga.
Memang, dari sisi teknikal, hampir semua indikator menunjukkan sinyal kuat “Sangat Beli”. Moving average serempak mengindikasikan tren bullish, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
MACD berada di zona positif, sehingga semakin menegaskan tren kenaikan yang masih berlangsung. Indeks ADX di level 27,7 memperlihatkan tren cukup solid, sementara indikator momentum seperti RSI di 77,7, Stochastic RSI di 100, CCI di 373, dan Williams %R di -17 sudah masuk wilayah overbought atau beli berlebih.
Kondisi ini mengindikasikan adanya potensi reli lanjutan yang masih terbuka, tetapi sekaligus memberi sinyal bahwa risiko koreksi sehat dalam waktu dekat juga tidak bisa diabaikan.
Kenaikan harga lebih dari 12 persen dalam satu hari menimbulkan pertanyaan penting bagi investor, yaitu apakah ini saatnya masuk atau justru menahan diri?
Bagi trader jangka pendek, momentum seperti ini bisa dimanfaatkan untuk memetik cuan cepat selama disiplin dengan strategi cut loss. Namun, bagi investor baru yang ingin masuk, level harga saat ini terbilang tinggi dibanding rata-rata pergerakan sebelumnya.
Dengan volatilitas yang kian meningkat dan indikator yang sudah jenuh beli, risiko membeli di puncak juga semakin besar.
Rekomendasi bagi investor adalah berhati-hati. Strategi buy on breakout hanya bisa dipertimbangkan bila harga mampu bertahan konsisten di atas resistance Rp142 dengan volume tinggi.
Sebaliknya, bagi yang sudah mengoleksi BUMI di level lebih rendah, momentum ini layak dimanfaatkan untuk mengunci sebagian keuntungan sambil menunggu kesempatan re-entry di level support sekitar Rp120–123.
Investor yang masuk di harga tinggi tanpa strategi jelas justru berpotensi terjebak bila terjadi pullback.
Secara keseluruhan, reli BUMI hari ini memang menghadirkan euforia di lantai bursa, tetapi di balik pesta pora itu, ada risiko koreksi yang mesti diwaspadai.
Bagi investor yang rasional, disiplin manajemen risiko adalah kunci: jangan hanya tergoda euforia pasar, karena membeli di puncak seringkali berujung pada penyesalan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.