KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan hingga kuartal ketiga 2024, meskipun industri batu bara global menghadapi tantangan besar akibat penurunan harga komoditas.
Dalam laporan keuangan yang telah diaudit dan dirilis pada Senin, 2 Desember 2024, BUMI melaporkan peningkatan signifikan pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yakni naik 111 persen menjadi USD123 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun pendapatan BUMI mengalami penurunan sebesar 10 persen menjadi USD4,3 miliar, konsistensi dalam efisiensi operasional memungkinkan perusahaan mencatatkan laba bersih konsolidasi yang meningkat hingga 35 persen menjadi USD199,4 juta. Pengurangan biaya langsung sebesar 11 persen dan penurunan strip ratio hingga 14 persen menjadi faktor utama keberhasilan ini.
Margin usaha juga tercatat mengalami perbaikan, naik menjadi 5,8 persen dari 5,6 persen pada periode yang sama tahun lalu. Dalam konteks laporan keuangan PSAK 111, yang mengecualikan kontribusi KPC (Kaltim Prima Coal), laba usaha naik 50 persen menjadi USD25,4 juta, dan laba tahun berjalan naik hampir dua kali lipat menjadi USD122,9 juta.
Produksi dan penjualan batu bara BUMI masing-masing meningkat sebesar 2 persen dan 3 persen secara tahunan hingga September 2024. Target volume produksi tahunan 2024 diproyeksikan berada di kisaran 76-78 juta ton, sejalan dengan upaya untuk menjaga efisiensi meskipun terdapat tantangan eksternal, seperti curah hujan tinggi di Kalimantan Selatan.
Salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia ini juga melaporkan pengurangan overburden removed sebesar 12 persen, yang mendukung upaya pengelolaan biaya lebih baik. Selain itu, biaya usaha tercatat naik sebesar 4 persen menjadi USD180,2 juta, mencerminkan langkah strategis perusahaan dalam mempertahankan kualitas operasionalnya.
BUMI menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meraih berbagai penghargaan ESG (Environmental, Social, and Governance) sepanjang tahun 2024. Beberapa pencapaian penting meliputi:
- Investortrust ESG Awards 2024
- Best Sustainability Report Awards
- TOP CSR Awards 2024
- Penghargaan pajak sebagai perusahaan dengan kontribusi terbesar ke kas negara pada tahun 2023 dari Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus.
BUMI dan entitas anaknya, KPC serta Arutmin, secara total menerima lebih dari 40 penghargaan di tingkat nasional dan internasional untuk kinerja keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sebagai bentuk transparansi kepada para pemegang saham dan investor, BUMI akan menggelar Paparan Publik Tahunan pada 11 Desember 2024. Acara ini akan berlangsung secara hybrid, memungkinkan partisipasi baik secara daring maupun luring. Materi presentasi akan dipublikasikan pada 6 Desember 2024 melalui situs web resmi perusahaan dan Bursa Efek Indonesia.
Terlepas dari tekanan global di sektor batu bara, BUMI menunjukkan ketangguhannya melalui efisiensi operasional, peningkatan laba, dan komitmen terhadap keberlanjutan.
Dengan target produksi yang optimis dan strategi bisnis yang solid, perusahaan ini siap menghadapi tantangan ke depan sambil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri batu bara Indonesia.
Perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan melalui kinerja keuangan yang solid dan inisiatif keberlanjutan.
BUMI Masuk Indeks MSCI
BUMI, pada 25 November 2024 kemarin mengumumkan keberhasilannya masuk dalam MSCI Indonesia Small Caps Index. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Independen sekaligus Corporate Secretary BUMI Dileep, dalam pernyataan resminya pada Jumat, 7 November 2024.
BUMI menjadi salah satu konstituen utama dalam indeks tersebut dengan bobot sekitar 4,82 persen, sementara BRMS memiliki bobot 3,06 persen. Kedua perusahaan memenuhi persyaratan likuiditas yang menjadi syarat utama dalam indeks ini, yang mencakup total 52 konstituen dan merepresentasikan sekitar 14 persen dari total saham di Indonesia.
BUMI telah lama menjadi bagian dari MSCI Indonesia Small Cap Index dan juga tergabung dalam lima indeks FTSE. Konsistensi ini menunjukkan performa perusahaan yang stabil dalam memenuhi berbagai persyaratan ketat indeks global. Dengan bobot yang signifikan, posisi BUMI di indeks ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan.
MSCI sendiri merupakan indeks global yang dijadikan acuan oleh investor institusional di seluruh dunia. Keberadaan saham dalam indeks ini sering kali diikuti oleh aliran pembelian dari investor pasif, termasuk Exchange Traded Funds (ETF). Hal ini memberikan keuntungan strategis berupa peningkatan likuiditas saham serta akses ke pasar yang lebih luas.
Sementara itu, BRMS mencatat kinerja saham yang luar biasa pada tahun ini, dengan kenaikan harga hingga 93 persen. Peningkatan ini didorong oleh ekspektasi bahwa BRMS dapat memperkuat posisinya di MSCI. Saat ini, kapitalisasi pasar BRMS mencapai Rp48 triliun (USD3,1 miliar), dengan free float 49 persen dan public float sebesar 52 persen pada September 2024.
Harga saham BRMS terakhir tercatat di level Rp338 per saham. Dengan kapitalisasi pasar yang disesuaikan berdasarkan free float (FFMC) sebesar Rp23,6 triliun (USD1,5 miliar), perusahaan menunjukkan potensi besar untuk memenuhi kriteria minimum MSCI jika harga saham mencapai Rp400 per saham.
Pada level tersebut, FFMC BRMS akan naik menjadi Rp28 triliun (USD1,8 miliar), memberikan peluang signifikan untuk menarik minat investor pasif dan ETF.
Sementara, analis memperkirakan bahwa jika harga saham BRMS mampu stabil di kisaran Rp400 hingga akhir Oktober 2024, perusahaan ini memiliki peluang besar untuk masuk lebih dalam ke indeks MSCI pada rebalancing mendatang. Posisi ini dapat membawa peningkatan likuiditas saham serta menarik perhatian investor global yang lebih luas.
Dengan langkah strategis yang konsisten dan kinerja saham yang kuat, BUMI dan BRMS terus menunjukkan peran penting mereka dalam pasar modal Indonesia. Keberhasilan mereka dalam mempertahankan posisi di MSCI Indonesia Small Cap Index tidak hanya menjadi penanda kinerja perusahaan, tetapi juga bukti bahwa keduanya tetap relevan di tengah persaingan global yang semakin ketat. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.