Logo
>

BUMI Raih Penghargaan ESG, Namun Sahamnya Jeblok

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
BUMI Raih Penghargaan ESG, Namun Sahamnya Jeblok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menerangkan berhasil menerima penghargaan bergengsi dalam pelaporan Tata Kelola Lingkungan dan Sosial (ESG) tahun 2022.

    Penghargaan diberikan oleh Foundation for International Human Rights Reporting Standard (FIHRRST) secara daring dalam acara Peluncuran Hasil Studi Sustainability Report pada tanggal 4 Juni 2024.

    Penghargaan ini dinilai atas studi yang didukung oleh OJK dan BEI terhadap 264 perusahaan terbuka di Indonesia. Studi yang dilakukan meliputi penilaian kesesuaian atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51 Tahun 2017 dan kesesuaian laporan terhadap framework penyusunan laporan keberlanjutan internasional.

    Berdasarkan penilaian tersebut, BUMI menerima penghargaan “Perusahaan Terbaik dengan Skor A+”. Ini merupakan tahun keempat BUMI menerima penghargaan tersebut secara berturut-turut. Penghargaan ini melengkapi penghargaan-penghargaan bergengsi lainnya di bidang ESG yang telah diterima BUMI sebelumnya.

    Pemberian predikat ‘A+’ yang diterima oleh BUMI berarti bahwa pengungkapan informasiinformasi ESG di BUMI telah melebihi 90 persen dari indikator-indikator yang ditetapkan dalam penilaian. Hanya terdapat 10 perusahaan publik di Indonesia yang mendapatkan predikat ‘A+’ tersebut.

    Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk, Adika Nuraga Bakrie, mengatakan, komitmen BUMI dalam penyusunan laporan keberlanjutan selalu dilandasi dengan pentingnya transparansi dan pengungkapan informasi terkait ESG yang mengadaptasi standar global dan terupdate.

    "BUMI juga menjadikan laporan keberlanjutan sebagai instrumen show and tell atas inovasi-inovasi BUMI dan unit bisnisnya pada aspek ESG sebagai cermin perusahaan yang dinamis," ungkap Adika dalam keterangannya, Kamis 13 Juni 2024.

    Dari sisi lainnya, saham BUMI hingga pukul 15.00 berada di level 77 atau meningkat 1,32 persen setara dengan kenaikan 1 poin.

    Nilai transaksi saham BUMI mecapai Rp5,29 miliar dengan volume yang ditransaksikan 70,18 juta saham dan frekuensi sebanyak 1.593 kali.

    Namun jika menelisik selama satu minggu kebelakang saham BUMI justru turun dari level 80 menuju level 77. Bahkan selama kurum waktu satu tahun level saham hari ini menunjukan paling rendah.

    Secara growth revenue hingga kuartal VI tahun 2023 menurun hingga 8,20 persen secara yoy. Net income juga menurun 97,92 persen yoy.

    Selain itu, tingginya harga bahan bakar juga menekan kinerja BUMI. Laba BUMI turun tajam seiring penurunan pendapatan emiten batubara ini. Pada tahun lalu, pendapatan BUMI merosot 22,9 persen menjadi US$ 6,57 miliar dari US$ 8,53 miliar di 2022.

    Beban pokok pendapatan BUMI juga ikut turun 2,4 persen yoy menjadi US$ 5,98 miliar.

    Tambah lagi, dalam laporan keuangan BUMI, manajemen BUMI menyebut, sekitar 40 persen dari pendapatan bruto dibayarkan untuk royalti, pajak dan subsidi yang secara signifikan mempengaruhi likuiditas dan margin.

    Selain itu, BUMI adalah penyuplai batu bara terbesar untuk kebutuhan domestik seperti listrik, semen dan pupuk dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah yang turut menekan pendapatan dan margin.

    Sementara, laba bersih pada kuartal I-2024 senilai USD67,6 juta. Dari jumlah tersebut, BUMI melaporkan pendapatan bruto sebesar USD 311,0 juta, turun 31,6 persen yoy.

    Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengumumkan penundaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

    "Dengan ini kami sampaikan bahwa Perseroan bermaksud untuk menunda pelaksanaan RUPST dan RUPSLB yang semula akan diselenggarakan tanggal 30 Mei 2024 ditunda menjadi tanggal 28 Juni 2024," tulis manajemen BUMI dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Lebih lanjut, perseroan akan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dalam pelaksanaan jadwal baru RUPST dan RUPSLB tersebut.

    Tren Positif

    Kinerja operasional PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menunjukkan tren positif sepanjang kuartal pertama tahun ini, yang membuat perusahaan optimistis dalam mencapai target bisnisnya.

    Dalam periode tersebut, BUMI berhasil mencatatkan produksi sebesar 19,5 juta ton, naik 21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16,1 juta ton. Produksi tersebut didominasi oleh kontribusi dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 14,5 juta ton dan PT Arutmin Indonesia sebesar 5,1 juta ton.

    Dalam rencana distribusi, sebanyak 70 persen dari total produksi tersebut diarahkan untuk pasar ekspor, sedangkan 30 persen sisanya dialokasikan untuk pasar domestik. Hal ini mengartikan bahwa sekitar 13,64 juta ton batubara akan didistribusikan ke pasar internasional.

    BUMI menetapkan target produksi batubara sebesar 80 juta ton untuk tahun ini, dengan mayoritas, yaitu 70 persen, ditujukan untuk pasar ekspor. Namun, capaian target ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti dinamika pasokan dan permintaan global, fluktuasi harga komoditas, biaya operasional, dan efisiensi modal kerja.

    Salah satu faktor yang cukup signifikan adalah kelebihan pasokan global, yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dalam pasar ekspor.

    Meskipun demikian, sektor ekspor batubara tetap menunjukkan perkembangan yang positif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor batubara pada bulan April 2024 mencapai USD 2,61 miliar. Meskipun terjadi penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor batubara tetap menjadi kontributor signifikan dalam penerimaan devisa negara, mencapai 14,27 persen dari total nilai ekspor. (nia/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.