KABARBURSA.COM - Pasar saham utama di Asia menguat signifikan pada sesi perdagangan terbaru, dengan Nikkei 225 Jepang melonjak 1,84 persen ke 50.420,29.
Sementara Kospi Korea Selatan naik 1,82 persen ke 4.093,73. Indeks SSE Composite China juga bergerak positif meski moderat, menguat 0,36 persen ke 3.890,45 pada penutupan terakhir.
Sentimen positif di kawasan Asia ini sejalan dengan pergerakan global yang kuat, terutama dari Wall Street dan sektor teknologi, meski volume perdagangan relatif tipis di tengah pekan yang dipersingkat libur akhir tahun.
Penguatan bursa saham di Jepang dan Korea dipengaruhi oleh ekspektasi ekspor yang lebih baik, didorong oleh nilai tukar yen yang melemah setelah kebijakan moneter yang akomodatif dari Bank of Japan (BOJ).
Sentimen ini tercermin dari penguatan saham teknologi dan eksportir besar, terutama di indeks Nikkei.
Selain itu, kenaikan suku bunga BOJ ke level tertinggi tiga dekade turut memperkuat prospek risiko pasar, meskipun hal ini juga menekan yen secara tajam. Sentimen tersebut memotivasi sejumlah investor untuk mengambil posisi di saham-saham berbasis ekspor.
China Bergerak Positif
Sementara itu, indeks Shanghai Composite melanjutkan penguatan moderat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan yang beragam, pasar tetap mencerminkan adanya kepercayaan investor terhadap stabilitas kebijakan dan prospek jangka menengah.
Dalam konteks yang lebih luas, analis mencatat momentum rebound yang masih berlangsung di Cina, walaupun sentimen terkadang terseret oleh data ekonomi domestik yang kurang kuat.
Sementara dari sisi eksternal, arah kebijakan moneter global, data inflasi AS, dan perkembangan sektor teknologi memengaruhi bursa saham Asia hari ini.
Data indikatif menunjukkan investor masih optimistis terhadap prospek pertumbuhan global meskipun ada tekanan fundamental tertentu di beberapa ekonomi besar.
Para pelaku pasar kini mengamati lebih lanjut data ekonomi yang akan dirilis, termasuk survei PMI dan data makro lainnya yang bisa menjadi katalis bagi pergerakan selanjutnya di awal tahun baru. (*)