KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah pada Rabu 17 April 2024, meskipun pada awal perdagangan sempat mengalami kenaikan signifikan. Pergerakan IHSG tidak sejalan dengan variasi yang beragam (Mixed) di Bursa Asia sepanjang hari ini, karena dipengaruhi oleh depresiasi nilai tukar rupiah yang menjadi sentimen negatif, mencapai level terlemah sejak 2020, atau dalam 4 tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG berada pada posisi 7.130,84, mengalami penurunan sebesar 0,47 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Total nilai transaksi yang terjadi hari ini mencapai Rp12,3 triliun, dengan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 20,33 miliar saham. Transaksi tersebut terjadi sebanyak 1,49 juta kali.
Keseluruhan sektoral saham ada di zona merah, melemah cukup dalam imbas pembalikan arah tersebut. Pergerakan saham barang baku, saham teknologi, dan saham transportasi menjadi pemberat laju IHSG dengan melemah mencapai 2,48 persen, 2,41 persen dan 1,13 persen.
Di samping itu, ada saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) yang melesat 34,8 persen, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) melonjak 34,5 persen, dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) melejit 31 persen.
Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) yang jatuh 50 persen, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) ambruk 50 persen, dan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) anjlok 18,4 persen.
Di sisi berseberangan dengan IHSG, Indeks saham utama Asia lainnya menguat. Shenzhen Comp. (China), Shanghai Composite (China), TW Weighted Index (Taiwan), CSI 300 (China), PSEI (Filipina), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan Hang Seng (Hong Kong), yang berhasil menguat dan menghijau dengan masing-masing 3,81 persen, 2,14 persen, 1,56 persen, 1,55 persen, 0,7 persen, 0,35 persen, 0,32 persen, dan 0,02 persen.
Sementara itu, SETI (Thailand), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), NIKKEI 225 (Tokyo), TOPIX (Jepang), KOSPI (Korea Selatan), SENSEX (India), dan juga IHSG (Indonesia), terpangkas masing-masing, 2,11 persen, 1,86 persen, 1,32 persen, 1,26 persen, 0,98 persen, 0,62 persen, dan 0,47 persen.
Dengan demikian, IHSG adalah indeks dengan pelemahan terdalam ketujuh di Asia, ada di deretan setelah indeks Korea Selatan, dan India.
Saham-saham kawasan China daratan rebound tajam didorong oleh data ekonomi yang beragam. Regulator pasar keuangan utama negara itu berusaha meredakan kekhawatiran yang terjadi di pasar.
Seiring dengan itu, Pertumbuhan Ekonomi China berhasil mengalahkan ekspektasi pada Kuartal I-2024 bersamaan dengan kemajuan laju industri.
Data Biro Statistik Nasional melaporkan, Produk Domestik Bruto (PDB) China meningkat 5,3 persen pada periode Januari–Maret 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan median dalam survei Bloomberg sebesar 4,8 persen dan juga sedikit di atas tingkat pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada Kuartal IV-2023.
Selain data ekonomi China, sentimen yang mewarnai laju indeks hari ini juga datang dari komentar bernada hawkish Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) memicu ketidakpastian di pasar terkait waktu dan mulainya pemangkasan suku bunga acuan.
Jerome Powell terbaru memberi sinyal bahwa para pembuat kebijakan akan menunggu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk mulai memangkas suku bunga, setelah serangkaian data inflasi yang sangat tinggi.
Powell mengacu pada kurangnya kemajuan terkait laju inflasi setelah sempat turun dengan cepat pada tahun lalu. Ia mengatakan, para pejabat The Fed kemungkinan butuh waktu lebih lama untuk yakin arah inflasi sedang menuju target sebesar 2 persen.
Komentar Powell menandakan adanya perubahan dalam pesan usai inflasi, yang diukur dengan inflasi favorit The Fed, melampaui perkiraan selama tiga bulan berturut-turut. Menurut Jeffrey Roach di LPL Financial, Powell juga mengisyaratkan bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih lama dari rencana semula, Higher for Longer.
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed, yang runtuh dalam dua pekan belakangan, semakin menurun setelah komentar Powell terkait inflasi. Sekitar 40 basis poin pelonggaran tetap diperkirakan untuk tahun ini.
Dari dalam negeri, depresiasi rupiah menjadi sentimen negatif yang amat menekan IHSG. Rupiah kembali lesu di hadapan dolar Amerika Serikat, melampaui level terlemah sejak 2020 silam ketika pandemi Covid-19 menjalar dan membawa rupiah melampaui jauh di atas Rp16.000/USD.
Pada Rabu 17 April 2024 pukul 17.30 WIB, USD1 setara dengan Rp16.220 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,28 persen dibandingkan kemarin dan menempati posisi terlemah sejak 2020 atau dalam 4 tahun perdagangan.
Dalam sepekan, mata uang Rupiah melemah 1,9 persen secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, depresiasinya mencapai 3,9 persen. Sepanjang tahun ini (year-to-date/ytd), rupiah membukukan pelemahan 5,3 persen secara point-to-point.