KABARBURSA.COM - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir positif pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Juni 2024 waktu setempat.
Kinerja pasar saham ini menunjukkan adanya dorongan dari berbagai sektor, meskipun beberapa sektor masih mengalami tekanan.
Indeks Nasdaq Composite mencatatkan rekor kenaikan tertinggi dalam sepekan. Indeks acuan saham teknologi ini naik sebesar 0,12 persen di akhir pekan, berakhir pada level 17.688,88.
Peningkatan ini didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi besar yang terus menunjukkan performa solid.
Namun, indeks S&P 500 turun tipis sebesar 0,04 persen, ditutup pada level 5,431.60. Sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 57,94 poin atau 0,15 persen, berakhir pada level 38.589,16.
Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja saham-saham besar seperti Caterpillar dan Boeing yang mengalami tekanan.
Survei konsumen yang dilakukan University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen turun menjadi 65,6 pada bulan Juni, turun dari 69,1 pada bulan Mei.
Angka ini juga berada di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 71,5. Penurunan sentimen konsumen ini menunjukkan adanya kekhawatiran di kalangan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Sementara itu, lebih dari 360 saham mengakhiri hari dengan penurunan pada indeks S&P 500. Delapan dari 11 sektor di S&P 500 melemah selama sesi perdagangan tersebut, dengan sektor jasa komunikasi, teknologi informasi, dan kebutuhan pokok konsumen muncul sebagai satu-satunya sektor yang mencatatkan keuntungan.
“Kenyataannya adalah, kondisi pasar bullish seperti ini akan terjadi pada hari-hari di mana investor mengambil jeda keuntungan. Kami mengalami pergerakan yang kuat, terutama karena PPI yang lemah dan CPI yang lemah,” ujar analis strategi investasi di Baird, Ross Mayfield.
“Saya pikir ini adalah saat yang sangat wajar untuk mengambil jeda setelah reli yang cukup agresif,” tambahnya.
Harapan untuk berlanjutnya pendinginan inflasi telah mendorong S&P 500 dan Nasdaq pekan ini. S&P 500 dan Nasdaq Composite mengakhiri minggu ini dengan kenaikan masing-masing sekitar 1,6 persen dan 3,2 persen.
Inflasi grosir secara tak terduga turun 0,2 persen bulan lalu, sementara ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan indeks tersebut akan meningkat 0,1 persen.
Hal ini mengikuti pembacaan indeks harga konsumen yang datar secara bulanan di bulan Mei, menunjukkan adanya penurunan tekanan inflasi.
Sementara itu, saham raksasa perangkat lunak Adobe melonjak 14,5 persen pada hari Jumat setelah hasil fiskal kuartal kedua melampaui perkiraan.
Kinerja positif Adobe memberikan dorongan signifikan bagi indeks Nasdaq. Di sisi lain, penurunan pada saham Caterpillar dan Boeing membebani kinerja Dow Jones, sementara saham Carnival dan Norwegian Cruise Line menjadi saham berkinerja buruk di S&P 500.
Secara keseluruhan, meskipun ada penurunan di beberapa sektor dan saham, optimisme pasar tetap terlihat dengan adanya kenaikan di sektor-sektor utama dan harapan terhadap pendinginan inflasi. Investor terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter untuk menentukan langkah investasi selanjutnya.
Bursa Wall Street Bergerak Positif
Sebelumnya diberitakan, Bursa Wall Street secara umum bergerak dalam zona hijau pada perdagangan Kamis malam, 13 Juni 2024 hingga Jumat dini hari, 14 Juni 2024. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi setelah mencatat kenaikan selama empat hari berturut-turut.
Indeks Dow Jones melemah sebesar 0,17 persen atau 65,11 poin ke level 38.647,1. Ini menandai penurunan tiga hari beruntun untuk Dow Jones.
Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 0,34 persen atau 59,12 poin menjadi 17.667,56, dan indeks S&P 500 naik 0,23 persen atau 12,71 poin ke posisi 5.433,74.
Pelaku pasar mempertimbangkan data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dibandingkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Laporan terbaru mengenai indeks harga produsen (PPI) menunjukkan adanya pelonggaran tekanan inflasi, yang meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga berulang kali sepanjang tahun ini.
Selain itu, pasar tenaga kerja AS menerima data terbaru dari klaim pengangguran yang meningkat lebih dari yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai sedikit mendingin.
PPI tahunan turun ke 2,2 persen pada Mei 2024, dari 2,3 persen pada April 2024. PPI bulanan juga mengalami penurunan ke 0 persen pada Mei 2024, dari 0,5 persen pada bulan sebelumnya.
Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran naik sebesar 13.000 menjadi 242.000 pada pekan yang berakhir 8 Juni 2024, yang merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2023.
Pergerakan Saham
Di antara saham-saham utama, Broadcom melonjak 12,8 persen setelah meningkatkan perkiraan pendapatan untuk chip AI dan mengumumkan pemecahan saham. Nvidia juga naik 3,5 persen.
Tesla mengalami kenaikan 2,7 persen setelah para pemegang saham menyetujui paket gaji Elon Musk senilai USD56 miliar dan adanya berita tentang rencana relokasi perusahaan ke Texas. Sebaliknya, saham Virgin Galactic turun 14,2 persen menyusul pengumuman mengenai reverse stock split.
Secara keseluruhan, perdagangan di bursa Wall Street didorong oleh data ekonomi yang memberikan harapan bagi investor terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar, serta pergerakan positif dari beberapa saham teknologi utama. Namun, beberapa sektor masih menghadapi tantangan yang menyebabkan pergerakan bervariasi di antara indeks utama. (*)