KABARBURSA.COM - PT Temas Tbk (TMAS), perusahaan yang menyediakan layanan transportasi laut dan jasa pendukungnya, berencana menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,3 triliun pada tahun 2024 untuk melakukan peremajaan kapal dan sarana penunjang, yang akan mendukung ekspansi bisnis dan anak perusahaannya.
Menurut Direktur Utama TMAS, Faty Khusumo, belanja modal tersebut diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia.
"Kami berharap akan terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, yang kemudian akan meningkatkan volume angkutan peti kemas," kata Faty dalam acara Public Expose Tahunan TMAS pada Rabu 27 Maret 2024.
{
"width": "100persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:TMAS",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
TMAS juga tengah menerapkan sejumlah rencana strategis di tahun 2024, sebagaimana yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Perusahaan telah merancang digital roadmap sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang di bidang digitalisasi.
Rencana digitalisasi tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pengawasan kapal untuk meningkatkan kualitas awak kapal hingga peningkatan kinerja bongkar muat di pelabuhan.
"Pada dasarnya, kami akan melakukan digitalisasi di seluruh aktivitas operasional," ungkapnya.
Selain itu, TMAS juga tengah membangun gudang di Jakarta yang diperkirakan akan selesai pada kuartal IV tahun ini.
Namun demikian, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, TMAS mencatat penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 42,65persen sepanjang tahun 2023.
Laba bersih TMAS juga mengalami penurunan menjadi Rp 782,61 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai Rp 1,36 triliun.
Penurunan laba tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan jasa TMAS sebesar 11,73persen menjadi Rp 4,30 triliun dari periode yang sama tahun 2022.
Sementara itu, beban jasa TMAS mengalami peningkatan sebesar 2,53persen menjadi Rp 3,19 triliun dari periode sebelumnya. Akibatnya, laba kotor TMAS turun menjadi Rp 1,11 triliun, menurun sebesar 36,89persen dibandingkan dengan periode tahun 2022.