KABARBURSA.COM - Musim pembagian dividen interim di pasar saham Indonesia semakin dekat, dan beberapa emiten telah mulai membagikan dividen meskipun dalam jumlah kecil. Misalnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan membagikan dividen interim sebesar Rp32,75 miliar pada 28 Agustus 2024, dengan setiap pemegang saham mendapatkan Rp2 per saham.
Potensi pembagian dividen interim dalam jumlah besar masih terbuka, terutama di sektor finansial, industri, dan layanan telekomunikasi. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sektor finansial menjadi penyumbang dividen terbesar sejauh ini, dengan total distribusi dividen mencapai Rp58,24 triliun per 9 Agustus 2024, melebihi distribusi dividen pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp50,57 triliun.
Peningkatan distribusi dividen juga terjadi di sektor industri dan telekomunikasi, mencapai Rp7,36 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp6,88 triliun.
Dividen ini bersifat nett (setelah dipotong pajak) dan hanya mencakup dividen scripless yang didistribusikan melalui KSEI, sementara dividen berbentuk script masih dilakukan melalui Biro Administrasi Efek (BAE). Sebagai contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membagikan dividen final sebesar Rp48,10 triliun, tetapi hanya 46,80 persen sahamnya yang scripless dan didistribusikan melalui KSEI.
Menurut Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, sektor finansial kemungkinan akan membagikan dividen dengan angka yang lebih besar di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengenai potensi dividen interim, Handiman Soetoyo, Head of Proprietary Investment di Mirae Asset Sekuritas, mengatakan bahwa dividen interim ini penting karena banyak emiten telah membagikan sebagian besar laba semester I-2024. Handiman juga mencatat bahwa potensi dividen interim masih besar, dengan banyak emiten yang belum mengumumkan rencana pembagian dividen mereka.
Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, juga memproyeksikan potensi pembagian dividen jumbo dari sektor perbankan, mengingat kinerja emiten perbankan yang masih positif. Nico menyoroti bahwa pembagian dividen oleh emiten seperti MLPT, PPGL, NICL, dan JAYA patut dicermati, dan meskipun belum diumumkan, potensi pembagian dividen dari emiten lain seperti ITMG, GEMS, BSSR, SIDO, dan TPSC juga menarik untuk diperhatikan.
Yang terdekat adalah MLPT. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), bagian dari Grup Lippo yang bergerak di sektor teknologi, akan membagikan dividen interim sebesar Rp206,25 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil oleh Direksi pada 9 Agustus 2024 dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada 12 Agustus 2024.
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Agustus 2024, manajemen MLPT menyatakan bahwa dividen interim akan dibagikan dalam bentuk tunai sebesar Rp110 per saham. Pembagian dividen ini didasarkan pada kinerja keuangan perusahaan hingga 30 Juni 2024, di mana MLPT mencatatkan laba bersih sebesar Rp239,66 miliar.
Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp452,87 miliar, dengan total ekuitas perusahaan mencapai Rp747,47 miliar.
Jadwal pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 adalah sebagai berikut:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 21 Agustus 2024
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 Agustus 2024
- Cum dividen di pasar tunai: 23 Agustus 2024
- Ex dividen di pasar tunai: 26 Agustus 2024
- Recording date: 23 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB
- Pembayaran dividen: 6 September 2024
Pada Selasa, 13 Agustus 2024, saham MLPT mengalami lonjakan harga sebesar 5,86 persen, ditutup pada Rp1.535 per saham. Kenaikan harga saham ini menunjukkan respons positif pasar terhadap pengumuman dividen interim, serta mencerminkan kepercayaan investor terhadap kinerja keuangan MLPT di tengah tantangan ekonomi saat ini.
PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), yang didirikan pada tahun 1975, awalnya dikenal sebagai pengecer elektronik dengan fokus pada hiburan dan permainan elektronik. Seiring waktu, perusahaan ini telah berevolusi menjadi penyedia solusi teknologi informasi (TI) terkemuka di Indonesia.
Profil Perusahaan
- Nama Perusahaan: PT Multipolar Technology Tbk
- Ticker Saham: MLPT
- Tahun Berdiri: 1975
- Kantor Pusat: Sopo Del Office Tower & Lifestyle Tower B, lantai 18, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia
Saat ini, MLPT berfokus pada penyediaan layanan dan solusi TI melalui dua anak perusahaan utama:
- PT Visionet Data International (VisioNet):
- Fokus: Layanan pengelolaan TI digital
- Layanan: VisioNet menyediakan solusi pengelolaan TI yang meliputi integrasi sistem, layanan cloud, dan konsultasi TI, membantu klien dalam mengelola dan mengoptimalkan infrastruktur TI mereka.
- PT Graha Teknologi Nusantara (GTN):
- Fokus: Operasional pusat data dan layanan terkelola
- Layanan: GTN mengelola pusat data dan menawarkan layanan terkelola termasuk penyimpanan data, manajemen server, dan layanan infrastruktur TI lainnya yang mendukung operasional bisnis klien.
Basis Pelanggan
MLPT melayani berbagai jenis pelanggan, termasuk:
- Bank: Menyediakan solusi TI untuk sektor keuangan.
- Department Store: Mendukung operasional ritel dengan teknologi terkini.
- Rumah Sakit: Menawarkan solusi TI untuk manajemen kesehatan dan data medis.
- Pabrik: Memberikan dukungan teknologi untuk operasional industri.
- Universitas: Menyediakan layanan TI untuk pendidikan dan penelitian.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.