KABARBURSA.COM-PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menyoroti peluang pertumbuhan permintaan pipa baja seiring dengan lonjakan pembangunan pabrik mobil baru di Indonesia, terutama yang dilakukan oleh Agen Pemegang Merek (APM) dari China.
Johannes W. Edward, Sekretaris Perusahaan Steel Pipe Industry of Indonesia, mengungkapkan bahwa sektor otomotif secara umum menyumbang sekitar 18persen-20persen dari total penjualan. Oleh karena itu, ISSP optimis bahwa pertumbuhan industri otomotif di Indonesia akan menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan.
"Kami melihat adanya peningkatan volume penjualan rata-rata per bulan di sektor otomotif pada tahun 2023," ungkap Johannes dikutip Rabu 6 Maret 2024.
Meskipun peluang permintaan di sektor otomotif menjanjikan, ISSP tetap waspada terhadap regulasi penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang harus dipatuhi dengan ketat. Hal ini karena ketidakpatuhan dapat membuat Indonesia hanya menjadi pasar saja tanpa peran yang signifikan.
Berikut Grafiknya:
{
"autosize": true,
"symbol": "IDX:ISSP",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Secara keseluruhan, ISSP menargetkan peningkatan volume penjualan sebesar 10persen-20persen pada tahun ini. Johannes menyatakan bahwa perusahaan belum berencana untuk menambah kapasitas produksi karena kapasitas eksistingnya masih mencukupi untuk memenuhi peningkatan volume penjualan tersebut.
Selain sektor otomotif, beberapa katalis positif lainnya bagi kinerja ISSP tahun ini adalah kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan infrastruktur.
"Yang pasti, kelancaran pemilihan presiden akan menjadi modal awal kami untuk memasuki tahun 2024. Kami berharap pemerintah yang akan datang dapat mengambil kebijakan yang mendukung para pengusaha dalam negeri, terutama dalam industri strategis, untuk menghadapi tantangan impor," tambahnya.
Selama periode 9 bulan tahun 2023, laba bersih ISSP mencapai Rp 363,7 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 24,2persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 293 miliar.
Meskipun harga baja mengalami penurunan, ISSP berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 4,7persen selama 9 bulan tahun 2023, dengan nilai penjualan mencapai Rp 4,8 triliun, naik 0,5persen YoY.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.