Logo
>

China Tingkatkan Stimulus: Dorong Konsumen Ganti Kendaraan Lama

Ditulis oleh Pramirvan Datu
China Tingkatkan Stimulus: Dorong Konsumen Ganti Kendaraan Lama

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - China meningkatkan stimulus keuangan guna mendorong konsumen mengganti kendaraan lama mereka dengan yang baru.

    Berdasarkan surat edaran yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China bersama enam departemen pemerintah lainnya, subsidi untuk program tukar tambah (trade-in) kendaraan penumpang energi baru (EV) dinaikkan dua kali lipat dari 10.000 yuan menjadi 20.000 yuan (1 yuan = Rp2.191). Angka ini lebih tinggi dibandingkan ketentuan dalam dokumen bulan April lalu.

    Sementara itu, subsidi untuk tukar tambah kendaraan berbahan bakar minyak juga mengalami peningkatan, dari 7.000 yuan menjadi 15.000 yuan. Kebijakan baru ini berlaku untuk permohonan subsidi yang diajukan mulai 24 April 2024 hingga 10 Januari 2025.

    Dari Januari hingga Juli tahun ini, hampir 5 juta unit kendaraan energi baru dan 6,57 juta unit kendaraan berbahan bakar minyak terjual ke konsumen perorangan di China. Data industri menunjukkan penjualan kendaraan energi baru naik 33,7 persen, sementara penjualan kendaraan berbahan bakar minyak turun 15 persen secara tahunan (year-on-year).

    Kurangnya permintaan menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi perekonomian China. Untuk mengatasi hal tersebut, para pembuat kebijakan berusaha mendorong pertumbuhan belanja konsumen, termasuk melalui program tukar tambah barang konsumen yang diusulkan dalam laporan kerja pemerintah tahun 2024.

    Investasi Pabrik di Indonesia

    Produsen otomotif dari China semakin menaruh perhatian pada pasar Indonesia, terutama dalam segmen mobil listrik. Mereka secara aktif mengalokasikan investasi untuk mendirikan pabrik di Tanah Air.

    Salah satu perusahaan yang baru-baru ini memperluas operasinya ke Indonesia adalah PT Chery Sales Indonesia. Chery telah memulai produksi mobil listrik model completety knock down (CKD) mereka, yakni Omoda E5, di awal tahun 2024 menggunakan fasilitas pabrik milik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi. Di sini, Chery berhasil memproduksi 600 unit kendaraan setiap bulannya.

    Perlu dicatat bahwa Chery telah menginvestasikan sekitar Rp 250 miliar untuk produksi Omoda E5, yang merupakan mobil listrik pertama mereka di Indonesia.

    Asisten Vice President Chery Sales Indonesia, Zeng Shuo, menyadari bahwa permintaan terhadap produk-produk Chery melampaui ekspektasi. Chery berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya di masa mendatang dan bahkan merencanakan pendirian pabrik terpisah dari Handal Indonesia Motor.

    Rencana ekspansi Chery tidak hanya untuk pasar domestik. Mereka juga berencana untuk mengekspor mobil yang diproduksi di Indonesia ke pasar internasional.

    “Saat ini, kami belum dapat memberikan angka pasti mengenai investasi, tetapi kami berencana untuk berinvestasi lebih banyak lagi di Indonesia,” kata Zeng Shuo dikutip Minggu 18 Februari 2024

    Build Your Dreams (BYD) juga memiliki rencana untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Direktur Utama BYD Indonesia, Eagle Zhao, berharap dapat memulai proses pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia pada tahun 2024.

    Sebelum membangun pabrik, BYD telah memperluas jaringan penjualannya dengan membuka 8 showroom di Jabodetabek, Medan, Bandung, dan Semarang. “Kami akan terus meningkatkan jumlah showroom di seluruh Indonesia,” kata Zhao pada Kamis 18 Februari 2024.

    Selain itu, Wuling Motors telah menyelesaikan pembangunan pabrik mobil di Cikarang, Jawa Barat, dengan investasi senilai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,19 triliun. Pabrik Wuling memiliki kapasitas produksi sebanyak 120.000 unit per tahun.

    Di sini, Wuling juga memproduksi mobil listrik seperti Air EV, Binguo EV, dan akan datang juga Cloud EV.

    Terdapat juga PT Sokonindo Automobile yang memiliki pabrik mobil di Cikande, Banten, dengan investasi sebesar Rp 2,14 triliun yang ditujukan untuk merek DFSK dan Seres, termasuk dalam segmen mobil listrik.

    Pihak Sokonindo Automobile memiliki rencana untuk memperluas dan meningkatkan fasilitas pabrik di masa mendatang, meskipun rencana tersebut harus mempertimbangkan kondisi pasar saat ini dan skala ekonomi.

    Pengamat Otomotif, Bebin Djuana, berpendapat bahwa persaingan di pasar otomotif Indonesia akan semakin ketat dengan masuknya produsen mobil asal China yang agresif. Pemain lama dari Jepang dan Korea Selatan perlu menyiapkan strategi antisipasi untuk menghadapi kompetisi yang semakin sengit ini.

    Banjiri Kendaraan Listrik Amerika

    Amerika Serikat (AS) waswas. China, yang merupakan negara saingannya, diprediksi dapat membanjiri pasar kendaraan listrik AS dengan penawaran berbiaya rendah.

    Kekhawatiran ini telah disampaikan oleh Menteri Energi Jennifer Granholm, beberapa minggu setelah Presiden Joe Biden menyampaikan kekhawatiran serupa.

    “Kami sangat prihatin dengan pengaruh China terhadap industri kami di AS, bahkan ketika kami sedang membangun tulang punggung manufaktur yang luar biasa ini,” kata Granholm dalam panel diskusi di acara Axio dikutip Kamis 7 Maret 2024.

    China dianggap sebagai ancaman terhadap industri otomotif AS karena ekspor kendaraan Washington menurun, sementara perusahaan-perusahaan seperti General Motors menghentikan operasi internasionalnya. “Kami melihat hal ini terjadi di industri tenaga surya… terjadi banjir di pasar,” kata Granholm.

    Data Asosiasi Produsen Mobil China mencatat Beijing telah mengekspor hampir 5 juta kendaraan pada tahun 2023. Angka ini melampaui Jepang sebagai negara nomor satu di dunia untuk ekspor mobil pada tahun 2023.

    Produsen kendaraan listrik China juga telah merilis model-model baru dalam waktu yang sangat singkat. Di sisi lain, Fitch Ratings pada Desember menyebut prospek produsen mobil China tetap stabil meskipun persaingan semakin ketat. “China berinvestasi dalam jumlah besar, jadi kita perlu memahami bahwa penting bagi masyarakat untuk membeli kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau, namun kita bisa melakukannya dan menjaga keamanan negara kita,” kata Granholm.

    Gedung Putih mengatakan bulan lalu bahwa AS sedang menyelidiki apakah impor kendaraan Cha menimbulkan risiko keamanan nasional. Ini muncul setelah mereka dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara dan infrastruktur AS dan mengirimkannya ke China. “Kebijakan China dapat membanjiri pasar kita dengan kendaraannya, sehingga menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional kita,” kata Biden dalam sebuah pernyataan saat itu. “Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada jam tangan saya.”

    AS sedang berupaya untuk meningkatkan rantai pasokan kendaraan listrik dalam negeri melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang memberikan kredit pajak untuk kendaraan yang menjalani perakitan akhir di Amerika Utara, memenuhi persyaratan penting mineral dan komponen baterai, serta persyaratan lainnya.

    Kendaraan listrik yang komponen baterainya dibuat atau dirakit oleh entitas asing yang menjadi perhatian yaitu China, Iran, Korea Utara, dan Rusia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.