KABARBURSA.COM - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengumumkan perkembangan pengalihan saham hasil pembelian kembali untuk periode 30 Juni 2024.
Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan dan Corporate Secretary BNGA menyampaikan bahwa pada periode 1 Januari 2024 hingga 30 Juni 2024 belum ada pengalihan kembali saham hasil pembelian kembali. Seperti dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 9 Juli 2024.
Fransiska menjelaskan bahwa sesuai dengan Keterbukaan Informasi Perseroan pada 19 Februari 2024, saham hasil pembelian kembali akan digunakan untuk program remunerasi variabel dalam bentuk saham bagi Manajemen Perseroan yang termasuk Material Risk Taker (MRT).
Laba Bersih
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) telah mencatat kinerja yang mengesankan dengan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp 6,47 triliun, meningkat 28,42 persen secara tahunan (YoY).
Kinerja ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang dilakukan oleh CIMB Niaga selama periode tersebut. Bank tersebut mencatat peningkatan kredit sebesar 8,5 persen YoY atau mencapai Rp 213,4 triliun.
Kredit korporasi memberikan kontribusi terbesar dengan jumlah Rp 83,4 triliun, yang juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 11,7 persen YoY.
Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di segmen syariah, mencapai 17 persen, dengan pembiayaan sebesar Rp 55,2 triliun.
Namun, kredit konsumer mengalami pertumbuhan paling lambat, hanya sebesar 6,9 persen YoY dengan nilai mencapai Rp 71,8 triliun.
Meskipun kredit tumbuh, pendapatan bunga bersih bank tersebut turun tipis 0,92 persen YoY menjadi Rp 13,35 triliun. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh era suku bunga tinggi yang meningkatkan beban bunga sebesar 58,79 persen YoY menjadi Rp 13,35 triliun.
Untungnya, CIMB Niaga berhasil meningkatkan rasio dana murahnya menjadi 63,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar 63,6 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga juga tumbuh sebesar 3,8 persen YoY atau mencapai Rp 235,9 triliun.
Pendapatan berbasis komisi juga menjadi penopang pertumbuhan laba dengan meningkat 30,7 persen menjadi Rp 3,15 triliun.
Dari sisi kualitas kredit, CIMB Niaga berhasil menurunkan rasio gross NPL-nya menjadi lebih baik, dari 2,8 persen di tahun 2022 menjadi 2 persen di tahun 2023.
Unit Usaha Syariah
Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, atau yang dikenal sebagai CIMB Niaga Syariah, tengah merancang strategi bisnisnya menyongsong tahun 2024 di tengah wacana persiapan spin-off.
Direktur Syariah CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara, menyatakan fokus utama mereka pada bisnis pembiayaan di segmen konsumer dan SME di tahun 2024.
Namun, dalam langkah persiapannya, CIMB Niaga Syariah berencana mengurangi portofolio korporasi sebagai respons terhadap rencana spin-off. Hal ini dilakukan untuk menjaga modal CIMB Niaga Syariah yang mungkin akan mengalami penyusutan ketika lepas dari bank induk. Spin-off ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12 Tahun 2023 yang mengharuskan bank umum melakukan spin-off unit usaha syariah jika asetnya mencapai minimal Rp 50 triliun atau setidaknya 50 dari aset bank umum tersebut.
Dengan total aset mencapai Rp 61,46 triliun per September 2023, CIMB Niaga Syariah telah memenuhi syarat untuk melaksanakan spin-off. Pandji memperkirakan aset pembiayaan hingga laba CIMB Niaga Syariah akan tetap tumbuh di tahun 2024, walaupun tidak signifikan. Ini disebabkan oleh tahun politik dan fokus pada persiapan spin-off.
Pada segmen konsumer, pembiayaan akan difokuskan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kartu kredit, dan pembiayaan pribadi. Hingga September 2023, laba CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 136 triliun, meningkat 18,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam konteks pertumbuhan aset, pembiayaan syariah CIMB Niaga meningkat 16,98 persen YoY menjadi Rp 5,289 triliun. Kualitas aset juga terjaga dengan baik, terlihat dari rasio non-performing finance (NPF) gross yang turun menjadi 1,11 persen per September 2023. NPF nett juga menurun menjadi 0,43 persen dari sebelumnya 0,49 persen.
Akad Musyawarah Mutanaqisah
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga; IDX: BNGA) dan PT Nirvana Wastu Jaya Pratama (NWJP), anak usaha Nirwana Wastu Pratama Property Group (NWP Property), yang merupakan perusahaan patungan antara Warburg Pincus dan PT City Retail Developments Tbk (IDX: NIRO), telah menjalin kerja sama dalam bidang pembiayaan syariah.
Kerja sama ini menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) berbasis Sustainability-Linked Financing (SLF) senilai Rp300 miliar. Dana dari fasilitas pembiayaan ini akan dialokasikan untuk mendukung operasional dan keberlangsungan bisnis The Park Mall Semarang, salah satu pusat perbelanjaan terkemuka di Jawa Tengah.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembiayaan tersebut ditandatangani oleh Head of Corporate Banking CIMB Niaga Miranty Supardi, Corporate Banking Head – Team III CIMB Niaga Dinah Permatasari, dan Chief Executive Officer (CEO) Retail and Hospitality NWP Property Alphonzus Widjaja di Jakarta pada Senin, 3 Juni 2024. Penandatanganan ini menandai langkah penting dalam upaya kedua perusahaan untuk memajukan sektor properti dan perbankan syariah di Indonesia.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.