KABARBURSA.COM - Citi Indonesia sebagai bank koordinator tunggal, telah sukses menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir (syndicated revolving credit facilities) senilai total USD200 juta dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Transaksi ini menjadi kesepakatan CPIN yang ke-9 di pasar kredit sindikasi. Citi tetap melanjutkan perannya sebagai Bank Koordinator Tunggal.
Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia menerangkan bahwa perseroan berkomitmen untuk memanfaatkan solusi keuangan dalam mendukung klien, seperti CPIN, dalam mengembangkan bisnis. Perseoran percaya bahwa kekuatan finansial yang dimiliki, dapat membantu CPIN untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan peternakan ayam terpadu.
"Pokphand Indonesia dalam mendapatkan pembiayaan yang diperlukan untuk kegiatan usaha mereka. Sebagai Bank Koordinator Tunggal, kami akan memastikan kelancaran dan efisiensi," ungkap Anthonius Sehonamin, Head of Corporate Bank, Citi Indonesia, Senin, 20 Mei 2024.
Kelanjutan kerja sama ini mencerminkan semakin besarnya kepercayaan CPIN kepada Citi Indonesia, serta komitmen bank untuk mendukung pertumbuhan bisnis CPIN.
Sementara Presiden Direktur CPIN Thomas Effendy mengaku senang dapat kembali bermitra dengan Citi Indonesia dalam meluncurkan kesepakatan yang ke-9 di pasar kredit sindikasi.
"Transaksi ini menandai tonggak penting bagi perusahaan kami, dan kami senang melihat dukungan kuat dari mitra perbankan kami," ujar Thomas.
Namun dari sisi lainnya, jika menyelisik saham CPIN pada penutupan saham Jumat, 17 Mei ditutup memerah diangka Rp5.275 atau menurun 100 poin setara dengan 1,86 persen.
Sementara, jika melihat dari sisi laporan keuangan CPIN, utang bank jangka pendek CPIN hingga 31 Maret sebesar Rp8,49 miliar, mengalami lonjakan dibandingkan tahun sebelumnya Rp7,39 miliar.
Selain itu, CPIN juga mengalami penurunan laba karena turunnya penghasilan operasi lain dari Rp513,96 miliar menjadi Rp100 miliar. Hal ini mengakibatkan laba usaha merosot 9,03 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,65 triliun. Satu penyumbang penghasilan operasi lain yang signifikan pada tahun 2022 adalah keuntungan neto penjualan ayam afkir senilai Rp215,21 miliar, sedangkan pada 2023 tidak ada.
Total aset CPIN mengalami penambahan tipis sebesar 2,87 persen yoy menjadi Rp40,97 triliun. Sedangkan total liabilitas juga mengalami kenaikan sebesar 3,12 persen yoy menjadi Rp13,94 triliun.
Sebagai informasi, Charoen Pokphand Indonesia dan entitas anaknya memproduksi pakan ternak, anak ayam usia sehari komersial, ayam pedaging, dan makanan olahan. Didirikan pada tahun 1972, perusahaan ini telah mengembangkan beberapa merk terkenal seperti Golden Fiesta, Fiesta, Champ, dan Okey, dengan keragaman produk seperti karage, nugget, spicy wing, sosis dan produk lainnya.