KABARBURSA.COM - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mengumumkan penunjukan Sujanto Su sebagai Chief Financial Officer (CFO) untuk Indonesia, efektif per 13 Juni 2024.
Sujanto akan memimpin tim keuangan Citi Indonesia dalam mengelola kinerja, pelaporan, strategi, dan perencanaan keuangan perusahaan, seraya memastikan kepatuhan terhadap ketentuan regulator.
Sujanto meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara (Untar) dan memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun di sektor perbankan. Ini merupakan kali kedua Sujanto bergabung dengan Citi setelah sebelumnya memulai karir perbankannya di Citi sebagai Analis Keuangan pada tahun 2000.
Pada tahun 2018, Sujanto bergabung dengan Gojek dan terakhir menjabat sebagai GoTo HoldCo Financial Controller.
"Kami senang menyambut kembali Sujanto ke Citi Indonesia untuk memimpin tim keuangan kami. Keahliannya dalam mengelola bisnis yang kompleks dan kinerja keuangan yang sehat akan membantu kami untuk terus meningkatkan strategi keuangan perusahaan," ujar Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, Senin, 24 Juni 2024.
Sementara itu, Sujanto menyatakan bahwa penunjukan dirinya sebagai Chief Financial Officer (CFO) sangat terhormat dan senang dapat kembali ke Citi Indonesia.
"Saya sangat senang kembali ke Citi Indonesia, bekerja dengan berbagai fungsi untuk mendorong keunggulan finansial dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan," tutur Sujanto Su.
Pascapenjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis Perbankan Institusional yang meliputi lini bisnis Perbankan Korporat, Perbankan Komersial, Markets, Treasury and Trade Solutions, dan Layanan Sekuritas. Citi fokus melayani klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, maupun sektor publik.
Penunjukan Sujanto menegaskan dedikasi Citi Indonesia untuk mempertahankan posisinya sebagai bank global terpercaya di Tanah Air dengan memperkuat tim manajemen dan meningkatkan kapabilitas finansial perusahaan.
Sujanto Su sebagai Chief Financial Officer (CFO) yang efektif 13 Juni 2024.
Citi Indonesia dapat Berkah dari Peluasan DHE
Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) telah mencatat pertumbuhan signifikan dalam simpanan dari devisa hasil ekspor (DHE) berkat kebijakan perluasan insentif DHE sumber daya alam (SDA).
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyatakan bahwa bisnis treasury di Citi Indonesia pada kuartal I/2024 berjalan dengan baik, didukung oleh peningkatan volume transaksi dalam mata uang lokal dan asing. Pertumbuhan setoran DHE mencapai 35 persen pada periode tersebut.
"Aliran dana dari DHE naik 35 persen," ungkapnya dalam paparan kinerja Citi Indonesia belum lama ini.
Pertumbuhan setoran DHE di Citi didorong oleh perluasan insentif. Berdasarkan ketentuan yang ada, minimal 30 persen dari DHE SDA harus masuk ke dalam negeri.
"Kami melihat banyak bisnis multinasional yang mengapresiasi aturan DHE ini," ujarnya.
Untuk mendukung kebijakan ini, Citi Indonesia telah menyiapkan berbagai fasilitas parkiran DHE SDA, seperti swap hingga open draft.
"Ini agar para pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas otomatic tracking dan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan 30 persen sesuai dengan regulator," tutur Batara.
Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan ketentuan baru terkait setoran DHE melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 22/2024, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Mei 2024. Peraturan ini memperluas insentif Pajak Penghasilan (PPh) bagi pengusaha yang menempatkan devisa hasil ekspor di sejumlah instrumen moneter dalam negeri.
Salah satu insentif menarik yang ditawarkan adalah tarif PPh Final hingga 0 persen bagi pengusaha yang menempatkan DHE di instrumen moneter dengan jangka waktu penempatan lebih dari 6 bulan.
Jika sebelumnya insentif ini hanya berlaku untuk instrumen Term Deposit (TD) Valas milik Bank Indonesia, kini insentif tersebut juga berlaku untuk instrumen lainnya, seperti rekening khusus (Reksus) DHE SDA di Bank/LPEI, Deposito Valas dari Bank, hingga Promissory Note LPEI.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, optimistis bahwa penerbitan aturan baru ini akan mendorong peningkatan cadangan devisa Indonesia akibat semakin banyaknya dolar yang dibawa masuk ke Tanah Air.
"Penerbitan PP ini akan mendorong peningkatan penempatan DHE SDA, dan tentu saja akan mendukung stabilitas ekonomi serta stabilitas nilai tukar rupiah," tutur Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu, 22 Mei 2024.
Dengan kebijakan ini, Citi Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha dalam memanfaatkan fasilitas DHE SDA dan membantu mereka mematuhi ketentuan yang berlaku, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter Indonesia. (nia/*)