Logo
>

Curhat Pemilik Emas Usai Heboh Emas Antam Palsu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Curhat Pemilik Emas Usai Heboh Emas Antam Palsu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Masyarakat merespons mengenai isu emas produksi Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) palsu yang telah beredar luas. Temuan ini pertama kali diungkapkan oleh Kejaksaan Agung yang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi komoditas emas seberat 109 ton.

    Masyarakat seakan ditipu oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi logam mulia paling berharga itu. Salah satunya Tami Septiana, 28 tahun, perempuan yang telah mengoleksi emas sejak 5 tahun lalu. Ia mengetahui kabar tersebut sembari mengaku khawatir dengan koleksi yang dimilikinya.

    "Adanya kabar beredar isu emas antam palsu membuat masyarakat sekarang ramai diperbincangkan. Namun saya melakukan investasi emas sudah sekitar dari 5 tahun, untuk logam mulia ini sendiri pun saya baru 2 tahun belakangan, untuk Antamnya sendiri sekitar 10 gram atau sekitar Rp13.000.000, ujar Tami kepada Kabar Bursa, Senin, 3 Juni 2024.

    Tami sampai khawatir emas yang dimiliknya adalah palsu. Konsekuensinya ialah logam paling berharga di dunia ini tidak dapat dijual Kembali. “Karena takut untuk ke depannya ketika kita membeli ternyata emas logam Antam palsu, ini sangat merugikan masyarakat yang berinvestasi logam, karena tidak bisa dijual Kembali,” ungkap dia.

    Namun demikian, perempuan yang bekerja dalam bidang finansial ini menyatakan akan tetap melanjutkan investasi emas. Pasalnya, ia meyakini akan mendapatkan keuntung jangka panjang dari emas. “Terus investasi karena lebih menguntungkan apalagi dalam waktu jangka panjang, lumayan untuk bisa menabung juga,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Tami menyampaikan harapan agar masyarakat tidak takut berinvestasi dengan emas, meskipun ada isu emas palsu Antam sebanyak 109 ton. Namun, ia menyebut bahwa setiap orang perlu menentukan tujuan investasi terlebih dahulu.

    “Untuk yang suka mengkoleksi emas antam tersebut, harus dilakukan pengecekan kembali sehingga, tidak mudah untuk ditipu, tujuan nya agar bisa menguntungkan individu,” ucap Tami.

    Sementara itu seorang ibu Bernama Elhi, 63 tahun, menuturkan bahwa dirinya telah mengoleksi emas Antam sejak 2017 yang diberikan oleh anaknya.  “Koleksi logam (emas) Antam dari tahun 2017, saat itu karena sering dikasih emas oleh anak. Namun sekarang tidak ingin membeli lantaran sudah tidak bekerja,” tutur dia.

    Namun demikian, Elhi mengaku percaya dengan isu emas palsu Antam. Menurutnya, masyarakat akan dirugikan dari kasus tersebut. “Karena adanya isu emas logam Antam jadi saya tidak terlalu percaya, ditambah nanti harus dicek lagi emas logamnya lebih baik saya mengoleksi emas perhiasaan biasa, walaupun harga beli dan jual berbeda, setidaknya kita enggak merasakan tertipu,” ungkap Elhi.

    “Saya sampai sekarang mau jual emas logam antam takut, karena yang tadi saya bilang nanti yang ada malah palsu, saya tidak terlalu update dan pikirin bahwa banyak oknum-oknum yang menjual emas logam palsu. untuk itu orang lain yang suka nabung lewat investasi emas logam, harus lebih berhati-hati sehingga nanti nya tidak akan merugi," pungkanya.

    Periksa Keaslian Emas

    Merespons isu emas Antam asli atau palsu, di Indonesia ada dua produsen emas selain Antam. Produsen kedua setelah Antam adalah PT Untung Bersama Sejahtera atau UBS. Sayangnya, karena nilai emas yang tinggi, tak jarang ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang melakukan penipuan dengan menjual emas palsu.

    Kekhawatiran terhadap keaslian emas yang beredar pun sering ditemukan. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan atau membeli atau investasi emas, lebih baik cek keaslian emas terlebih dahulu. Cara untuk periksa keaslian emas antam dengan menggunakan timbangan, handphone, dan magnet.

    • Periksa terlebih dahulu, apakah berat emas sesuai dengan sertifikat
    • Kemudian, ukur dengan menggunakan alat timbangan, ketika sudah sesuai maka keterangan pada sertifikat emas antam sudah asli
    • Letakkan emas antam di permukaan datar serta dekatkaan magnet kea rah emas tersebut.
    • Ketika emas tidak menempel maka sudah dipastikan asli
    • Selain itu, jika menempel emas yang dimiliki palsu
    • Serta pancarkan sinar UV kembali ke arah sertifikat Emas Antam klasik.
    • Sertifikasi tersebut akan memperlihatkan hologram pada saat disorot oleh sinar UV

    Emas Antam Palsu

    Menanggapi hal tersebut, Antam buka suara dan menyatakan bahwa kabar yang menyebutkan adanya 109 ton emas palsu yang beredar di masyarakat tidak benar.

    “Terkait dengan maraknya pemberitaan yang menyebut adanya 109 ton emas Antam palsu yang beredar di masyarakat dalam kurun waktu 2010-2021, perusahaan memastikan bahwa pemberitaan tersebut adalah tidak benar,” kata Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, dalam keterangannya pada Jumat, 31 Mei 2024.

    Syarif menjelaskan bahwa seluruh produk emas logam mulia Antam dilengkapi dengan sertifikat resmi dan diolah di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang telah tersertifikasi oleh London Bullion Market Association (LBMA). Dengan demikian, semua produk emas merek Logam Mulia Antam yang beredar di masyarakat dijamin keasliannya dan kadar kemurniannya.

    “Adapun 109 ton produk emas logam mulia yang dipermasalahkan oleh Kejaksaan dianggap berkaitan dengan penggunaan merek LM Antam secara tidak resmi, sementara produknya sendiri merupakan produk asli yang diproduksi di pabrik Antam,” tegasnya.

    Selain itu, Syarif juga menegaskan bahwa Antam menghormati proses hukum terkait penetapan mantan petinggi perusahaan sebagai tersangka dalam kasus emas palsu 109 ton.

    “Terkait dengan penetapan tersangka eks GM Antam, kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait jika ada hal-hal yang diperlukan,” tuturnya. (bib/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi