Logo
>

Dalam Semalam Kekayaan Prajogo Pangestu Hilang Rp35,61 T?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Dalam Semalam Kekayaan Prajogo Pangestu Hilang Rp35,61 T?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Prajogo Pangestu mengalami kehilangan kekayaan sebesar USD2,2 miliar atau sekitar Rp35,61 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.187/USD), setelah pasar saham mengalami turbulensi hebat sehari sebelumnya. IHSG sempat anjlok lebih dari 4 persen, yang turut menyeret harga saham-saham grup Barito Pacific jatuh.

    Penurunan kekayaan ini merupakan yang terbesar dan paling signifikan di antara para orang terkaya di Indonesia. Saat ini, total kekayaan Prajogo Pangestu berada di angka USD25,7 miliar (Rp416,01 triliun).

    Penurunan tersebut setara dengan 8 persen dari total kekayaan Prajogo Pangestu dalam kurun waktu 24 jam atau satu hari perdagangan di bursa.

    Selisih kekayaan antara Prajogo dengan orang terkaya kedua di Indonesia, Low Tuck Kwong, kini hanya tersisa USD2,4 miliar. Low Tuck Kwong adalah pemilik salah satu perusahaan batu bara terbesar, Bayan Resources (BYAN).

    Pada perdagangan saham kemarin, IHSG sempat anjlok lebih dari 4 persen, memunculkan isu penghentian perdagangan sementara atau trading halt.

    IHSG terus terperosok ke zona merah, dengan tekanan jual yang makin deras hingga mencapai level terendah di 7.009. Sentimen negatif datang dari kekhawatiran akan hard landing di Amerika Serikat, negara ekonomi terbesar di dunia, yang menyebabkan pelaku pasar mengambil langkah risk-off, menjauhi aset-aset berisiko.

    Data ekonomi di Amerika Serikat menunjukkan pemburukan, menimbulkan kecemasan akan terjadinya resesi.

    Hanya ada 56 saham yang menguat, sedangkan sebanyak 586 saham melemah, termasuk saham-saham grup Barito Pacific.

    Terutama saham Prajogo Pangestu, seperti saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang jatuh 10,45 persen pada Senin kemarin, dalam satu hari perdagangan. Kemudian saham Barito Renewables Energy (BREN) yang anjlok 8,14 persen.

    Penurunan harga saham yang berpengaruh pada kekayaan Prajogo juga datang dari saham Chandra Asri Pacific (TPIA) yang turun 6,93 persen, serta saham Barito Pacific (BRPT) yang jatuh 6,88 persen point-to-point.

    Prajogo Pangestu bukan satu-satunya miliarder sekaligus konglomerat di Indonesia yang mengalami penurunan kekayaan akibat perdagangan 'Senin Berdarah' tersebut.

    Low Tuck Kwong dengan saham Bayan Resources (BYAN), Budi Hartono dan Michael Hartono dengan saham Bank Central Asia (BBCA), serta Anthoni Salim dengan Amman Mineral Internasional (AMMN) dan Indofood Sukses Makmur (INDF), juga mengalami penurunan kekayaan bersih mencapai triliunan rupiah.

    Dampak Black Monday

    IHSG di Hari Senin 5 Agustus 2024 disebut Black Monday akibat IHSG sempat merosot lebih dari 4 persen pada perdagangan sesi II hari ini. Bahkan, IHSG nyaris kembali terkena trading halt, jika koreksi mencapai lebih dari 5 persen.

    Pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, IHSG terkena trading halt sebanyak tujuh kali, dengan enam kali terjadi dalam waktu sebulan pada Maret 2020, dan satu kali lagi pada September 2020.

    Hal ini akibat Trading halt, ini adalah penghentian sementara perdagangan saham karena IHSG mengalami penurunan signifikan hingga batas tertentu. Kebijakan ini bertujuan menangani kondisi darurat serta menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. Saat ini, trading halt diberlakukan jika koreksi IHSG mencapai lebih dari 5 persen, sehingga kejadian hari ini nyaris mengulang momen pandemi 2020.

    IHSG kembali memburuk, menyentuh level psikologis 7.000, meski perekonomian RI pada kuartal II-2024 masih tumbuh di atas 5 persen.

    Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), sedikit lebih rendah dari kuartal I-2024 yang mencapai 5,11 persen.

    Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), PDB tumbuh 3,79 persen, lebih baik dari kuartal I-2024 yang tumbuh negatif 0,83 persen.

    Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini didorong oleh konsumsi masyarakat dan investasi. Konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 54,53 persen, kata Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik dalam rilis BPS, Senin (28/8/2024). Konsumsi tumbuh 4,93 persen, didorong oleh permintaan yang kuat dan daya beli masyarakat, serta libur hari raya, Lebaran, dan Idul Adha.

    Meski konsumsi rumah tangga merupakan sumber perekonomian terbesar, namun dalam tiga kuartal terakhir masih berada di bawah 5 persen. Tingginya konsumsi rumah tangga selama April-Juni 2024 dibantu oleh long weekend pada Mei dan Juni, dengan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur tersebut. Ini terlihat dari peningkatan transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel, terang Edy.

    Kekhawatiran Potensi Resesi di AS IHSG merosot karena pasar khawatir akan potensi resesi yang mungkin terjadi di Amerika Serikat (AS). Potensi resesi muncul setelah rilis data pasar tenaga kerja AS yang melambat tajam dan beberapa data ekonomi yang mengecewakan.

    Pekan lalu, AS mengeluarkan data penting seperti pengumuman suku bunga, pasar tenaga kerja yang mencakup klaim pengangguran, Non-Farm Payrolls (NFP), dan tingkat pengangguran. Data pasar tenaga kerja melambat tajam, dimulai dari klaim pengangguran yang naik signifikan ke 249.000, melampaui ekspektasi yang hanya naik 1.000 menjadi 236.000 klaim.

    Sehari kemudian, perlambatan pasar tenaga kerja semakin terkonfirmasi dengan data pekerjaan di luar pertanian (non-farm payrolls/NFP) yang hanya bertambah 114.000, jauh dari estimasi pasar yang memproyeksikan penambahan 179.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran AS pada Juli 2024 juga melonjak ke 4,3 persen dari sebelumnya 4,1 persen pada Juni 2024.

    Hal ini mengindikasikan ancaman resesi yang meningkat di AS, memicu kekhawatiran akan terjadinya hard landing karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dinilai lambat dalam melakukan quantitative easing seperti saat pandemi Covid-19 lalu.

    Berikut daftar 6 orang terkaya di Indonesia berdasarkan per 6 Agustus 2024 dengan kehilangan harta terbanyak dalam semalam:

    1. Prajogo Pangestu - Kehilangan Rp35,61 triliun
    2. Budi Hartono - Kehilangan Rp11,99 triliun
    3. Michael Hartono - Kehilangan Rp11,53 triliun
    4. Sri Prakash Lohia - Kehilangan Rp10,12 triliun
    5. Low Tuck Kwong - Kehilangan Rp3,85 triliun
    6. Anthoni Salim - Kehilangan Rp3,27 triliun. (*)
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi