Logo
>

DEWA Konversi Utang Rp296 Miliar Jadi Saham, Investor Waspadai Dilusi

Ditulis oleh Syahrianto
DEWA Konversi Utang Rp296 Miliar Jadi Saham, Investor Waspadai Dilusi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) resmi menandatangani Perjanjian Penyelesaian Utang dengan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) pada Senin, 10 Februari 2025. Perjanjian ini mengatur penyelesaian utang DEWA sebesar Rp296,61 miliar kepada AMM melalui mekanisme konversi utang menjadi saham.

    Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, utang tersebut akan dikonversi menjadi 3.954.823.266 lembar saham biasa Seri B dengan harga Rp75 per saham. Konversi ini akan dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

    Ahmad Hilyadi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DEWA, menegaskan bahwa AMM tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Selain itu, tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun kelangsungan usaha perusahaan akibat transaksi ini.

    "Dampak terhadap kondisi keuangan baru akan terjadi setelah proses konversi selesai, yang diharapkan dapat memperbaiki posisi keuangan perusahaan," ujarnya, Selasa, 11 Februari 2025.

    Dengan langkah ini, DEWA menunjukkan komitmennya dalam restrukturisasi keuangan guna memperkuat fundamental bisnis di sektor jasa pertambangan.

    Sebelumnya, DEWA juga berencana menggelar private placement sebanyak 14,9 miliar saham baru untuk mengkonversi utang kepada PT Madhani Talatah Nusantara dan PT Andhesti Tungkas Pratama.

    DEWA sendiri akan mengadakan RUPSLB pada 13 Februari 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait pelaksanaan aksi korporasi ini.

    Ada Sentimen Negatif Jangka Pendek

    Hendriko Gani, Investment Analyst di Stockbit Sekuritas, menyatakan bahwa konversi utang ini berpotensi memberikan sentimen negatif jangka pendek bagi DEWA karena harga pelaksanaannya lebih rendah 27,2 persen dibandingkan harga saham perseroan per Senin, 10 Februari 2025 di level Rp103 per lembar, sehingga menyebabkan dilusi yang signifikan bagi pemegang saham existing.

    Dari sisi keuangan, Hendriko menambahkan bahwa konversi utang menjadi ekuitas tersebut berpotensi menurunkan Liability–to–Equity Ratio DEWA dari 1,32x menjadi 0,62x, berdasarkan laporan keuangan per sembilan bulan pertama tahun 2024

    "Aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya," tegasnya.

    Saham DEWA Lagi di Atas

    DEWA saat ini sedang berada di atas angin. Pergerakannya menunjukkan potensi bullish yang cukup menjanjikan berdasarkan analisis teknikal yang ada.

    Dengan tren yang semakin menguat, saham DEWA memperlihatkan sinyal positif, terutama dengan momentum yang semakin meningkat. Hal ini memberikan harapan bahwa harga saham tersebut akan melanjutkan kenaikannya dalam waktu dekat.

    Menurut Rita Efendy dari IIE, salah satu indikator kunci dalam analisis ini adalah level breakout yang sangat penting. Jika harga saham DEWA berhasil menembus level psikologis 130, maka ini bisa menjadi tanda awal untuk melanjutkan pergerakan bullish.

    Menembus level tersebut membuka potensi kenaikan lebih lanjut ke harga 140 dan bahkan 150. Ini menunjukkan adanya peluang keuntungan yang cukup besar bagi investor yang memanfaatkan potensi breakout ini.

    Namun, meskipun peluang keuntungan terbuka lebar, risiko tetap ada. Dalam kondisi pasar yang dinamis, sangat penting bagi investor untuk memiliki strategi manajemen risiko yang baik.

    Untuk itu, stop loss (SL) menjadi sangat penting, dan penentuan level SL yang tepat akan membantu membatasi kerugian jika terjadi pergerakan harga yang tidak sesuai ekspektasi. Untuk saham DEWA, level SL disarankan berada di kisaran 114 hingga 98, sebagai langkah proteksi agar investor tidak terjebak dalam pergerakan harga yang turun terlalu jauh.

    Secara keseluruhan, saham DEWA saat ini berada dalam jalur yang menguntungkan bagi investor yang mampu memanfaatkan potensi breakout ini dengan hati-hati.

    Selalu penting untuk terus memantau pergerakan harga dan mengadaptasi strategi investasi sesuai dengan perkembangan pasar, memastikan bahwa investor dapat meraih potensi keuntungan dengan meminimalisasi risiko.

    Saat ini, DEWA tengah berada dalam sebuah rencana aksi korporasi, yaitu mengonversi utang menjadi saham. Langkah ini dikenal juga dengan sebutan private placement.

    Rencana strategis ini bertujuan untuk memperbaiki struktur keuangannya. Adapun private placement dilakukan dengan menerbitkan sebanyak 17,2 miliar saham baru.

    Dalam private placement tersebut, saham-saham ini akan diterbitkan dengan harga Rp65 per lembar sebagai bagian dari konversi utang perseroan senilai Rp1,1 triliunAksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan DEWA. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.