KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia atau BEI akan mencatatkan sejarah baru dengan meluncurkan Waran Terstruktur Tipe Put pada 10 Maret 2025. Produk ini memungkinkan investor meraih keuntungan saat harga saham turun, memberikan alternatif strategi investasi di pasar modal Indonesia.
Waran Terstruktur adalah instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset dasar (underlying asset) pada harga dan periode tertentu. Sebelumnya, BEI hanya menawarkan Waran Terstruktur Tipe Call, yang memberikan keuntungan saat harga saham naik. Dengan hadirnya Tipe Put, investor kini dapat memanfaatkan peluang keuntungan saat harga saham menurun.
PT RHB Sekuritas Indonesia menjadi sekuritas pertama yang menerbitkan Waran Terstruktur Tipe Put di BEI. Dua produk yang akan dilisting adalah:
- BRPTDRPM5A: Berdasarkan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- MEDCDRPM5A: Berdasarkan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Kedua waran ini akan mulai diperdagangkan pada 10 Maret 2025.
Waran Terstruktur Tipe Put menawarkan beberapa manfaat bagi investor, antara lain:
- Peluang keuntungan saat harga saham turun: Investor dapat meraih profit ketika harga saham underlying menurun.
- Lindung nilai (hedging): Produk ini dapat digunakan untuk melindungi portofolio dari risiko penurunan harga saham.
- Likuiditas tinggi: Dengan adanya Liquidity Provider, likuiditas perdagangan waran terstruktur lebih terjamin.
Peluncuran Waran Terstruktur Tipe Put ini diharapkan dapat meningkatkan variasi instrumen investasi di pasar modal Indonesia, memberikan fleksibilitas lebih bagi investor dalam mengelola portofolio mereka.
Apalagi sebelumnya, investor hanya bisa mengakses waran terstruktur tipe CALL, yang memberikan keuntungan saat harga saham naik. Namun, dengan hadirnya tipe PUT, peluang investasi menjadi lebih fleksibel karena memungkinkan keuntungan bahkan ketika harga saham turun.
Sejak waran terstruktur pertama kali diperkenalkan pada 19 September 2022, instrumen ini telah mengalami pertumbuhan pesat. Saat ini, terdapat lima penerbit utama yang aktif menawarkan waran terstruktur di pasar modal Indonesia, yaitu:
- PT RHB Sekuritas Indonesia (DR)
- PT Maybank Sekuritas Indonesia (ZP)
- PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (BQ)
- PT KGI Sekuritas Indonesia (HD)
- PT CGS International Sekuritas Indonesia (YU)
Selain itu, berbagai agen penjual juga berperan dalam mendistribusikan produk ini, termasuk PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas, dan PT Erdikha Sekuritas.
Seiring waktu, waran terstruktur semakin menarik minat investor dengan peningkatan signifikan dalam jumlah penerbitan dan transaksi. Berdasarkan data RHB Sekuritas, sejak peluncuran awal, telah diterbitkan 179 seri waran terstruktur dengan nilai transaksi mencapai Rp66,6 miliar. Saat ini, terdapat sekitar 100 waran terstruktur aktif yang dapat diperdagangkan di BEI.
Penerbitan waran terstruktur tipe PUT ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan pasar modal Indonesia. Dengan instrumen ini, investor memiliki lebih banyak strategi untuk mengelola portofolio mereka, baik dalam kondisi pasar yang sedang naik maupun turun.
Perbedaan dengan Waran Call
Waran call dan waran put memiliki peran yang berbeda dalam strategi investasi di pasar modal. Waran call memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham pada harga tertentu dalam periode waktu yang telah ditentukan.
Instrumen ini menjadi lebih menguntungkan ketika pasar sedang bullish, di mana harga saham cenderung meningkat. Sebaliknya, waran put memberikan hak untuk menjual saham pada harga tertentu, sehingga manfaatnya lebih terasa saat pasar berada dalam tren bearish.
Di tengah dinamika pasar modal, animo masyarakat terhadap waran call terus menunjukkan peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari kemiripan mekanisme transaksinya dengan waran yang sudah ada sebelumnya.
Dengan sistem yang sudah dikenal oleh investor, waran call menjadi instrumen yang lebih mudah diterima dan dipahami. Selain itu, kehadiran waran call dinilai mampu memberikan dorongan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama dalam kondisi pasar yang cenderung positif.
Melihat tingginya minat investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meluncurkan waran call sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar. Instrumen ini tidak hanya memberikan alternatif investasi bagi investor, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa.
Dengan semakin berkembangnya pasar modal Indonesia, waran call diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi investor sekaligus mendukung pertumbuhan IHSG ke depan.
Waran terstruktur adalah efek yang memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu Underlying Securities pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
Adapun Underlying Securities yang dimaksud yaitu saham-saham yang masuk dalam IDX30 dengan fundamental dan likuiditas yang baik. Waran Terstruktur ini diterbitkan oleh Anggota Bursa dengan kriteria tertentu.(*)