Logo
>

DMAS Raup Marketing Sales Rp580 Miliar pada Semester I 2025

DMAS catat marketing sales Rp580 miliar di semester I 2025, dorong optimisme raih target Rp1,81 triliun berkat sektor data center dan FMCG.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
DMAS Raup Marketing Sales Rp580 Miliar pada Semester I 2025
PT Puradelta Lestari Tbk. (Foto: Dok DMAS)

KABARBURSA.COM - PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mencatatkan kinerja gemilang pada semester I 2025. Hal ini berkaca dari raihan marketing sales. 

Pada semester I 2025, DMAS sukses mengantongi marketing sales sebesar Rp580 miliar, atau sekitar 32 persen dari target marketing sales tahun ini senilai Rp1,81 triliun. 

Perolehan prapenjualan Perseroan tersebut terjadi akibat sentimen negatif penurunan pertumbuhan ekonomi gobal maupun di Indonesia. 

"Ketidakpastian ekonomi global seperti konflik geopolitik antar negara dan penetapan tarif resiprokal yang tidak menentu oleh Amerika Serikat menyebabkan terjadinya sikap wait and see dari para investor asing untuk masuk ke Indonesia," ujar Direktur & Sekretaris DMAS Tondy Suwanto, dalam keterangannya, Jumat, 25 Juli 2025.

Prapenjualan Perseroan di semester I tahun 2025, berasal dari penjualan lahan industri yang berhasil terjual sebesar 18 hektar. Tondy mengatakan, sektor data center dan FMCG menjadi pendorong prapenjualan pada paruh pertama tahun ini dengan kontribusi sebesar 69 persen pada sektor data center. 

Selain itu, perolehan ini juga didukung oleh penjualan hunian rumah tapak serta pertokoan di area komersial. Tondy menyebut bahwa masih ada permintaan lahan industri sekitar 75 hektar yang dominasi oleh sektor data center sebesar lebih dari 50 persen. 

Bidik Prapenjualan Rp1,81 Triliun di 2025

Sebelumnya diberitakan, DMAS telah memasang target prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,81 triliun pada tahun 2025. 

Tondy menyampaikan bahwa target prapenjualan tahun 2025 tidak hanya ditopang oleh penjualan di sektor industri, tetapi juga dari produk komersial dan hunian di Kota Deltamas. Manajemen telah mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan target tersebut.

"Target prapenjualan sebesar Rp1,81 triliun untuk tahun 2025 merupakan target konservatif dan moderat, dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional serta situasi geopolitik global," ujar Tondy Suwanto melalui siaran pers, Kamis, 13 Maret 2025.

Ia juga menambahkan bahwa pada awal tahun 2025 masih terdapat permintaan lahan industri yang cukup besar, yaitu sekitar 90 hektar. Permintaan ini menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan target prapenjualan. 

Saat ini, permintaan lahan industri masih didominasi oleh segmen pusat data (data center), diikuti oleh sektor lainnya seperti FMCG, kimia, dan industri terkait lainnya.

Lebih lanjut, program pemerintah ‘Making Indonesia 4.0’, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sepuluh ekonomi global teratas pada tahun 2030 melalui penerapan teknologi digital, diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan lahan untuk data center. 

Selain itu, perkembangan pesat dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi komputasi untuk pemrosesan data secara real-time juga turut mendorong permintaan terhadap data center.

Selain pengembangan kawasan industri, Perseroan juga berfokus pada pengembangan kawasan komersial dan hunian. Permintaan di kedua sektor ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi di Kota Deltamas.

"Karena itu, kami optimis dapat mencapai target prapenjualan sebesar Rp1,81 triliun pada tahun 2025," tambah Tondy Suwanto. 

Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern yang ramah lingkungan, serta menjadi pusat aktivitas dan konsep hunian one-stop-living city di wilayah timur Jakarta.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.