KABARBURSA.COM – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat kinerja solid hingga kuartal III-2025 di tengah tantangan ekonomi global.
Perseroan membukukan total aset konsolidasian Rp2.563 triliun, tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year), serta kredit konsolidasian Rp1.764,32 triliun, meningkat 11 persen yoy, di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang tercatat 7,7 persen menurut data Bank Indonesia.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyebut, pencapaian tersebut mencerminkan kekuatan fundamental dan strategi pertumbuhan yang disiplin.
“Kami fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas, didukung tata kelola risiko yang disiplin serta sinergi lintas segmen dan sektor yang memperkuat daya saing ekonomi nasional,” ujar Novita, dalam siaran pers, Rabu, 29 Oktober 2025.
Bank berkode emiten BMRI ini juga mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) gross hanya 1,03 persen, dengan rasio pencadangan coverage ratio mencapai 271 persen, menandakan kualitas aset yang terjaga.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mandiri menorehkan kenaikan 13 persen yoy menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir September 2025. Komposisi dana murah (CASA) tetap mendominasi dengan porsi 69,3 persen, sejalan dengan strategi menjaga efisiensi biaya dana (cost of fund).
Pertumbuhan DPK ini turut didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri. Aplikasi Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna, naik 27 persen yoy, dengan nilai transaksi mencapai Rp3.220 triliun. Adapun Livin’ Merchant kini digunakan sekitar 3 juta pelaku usaha, tumbuh 35 persen yoy, dan berperan memperluas akses digital bagi UMKM.
Untuk segmen bisnis korporasi dan wholesale, platform Kopra by Mandiri mencatat nilai transaksi Rp19.498 triliun, tumbuh 20 persen yoy, dengan total saldo giro mencapai Rp564,5 triliun.
Novita menambahkan, Mandiri juga memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah melalui penyaluran pembiayaan ke proyek infrastruktur dan sektor produktif. Hingga akhir September 2025, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp55 triliun kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional.
Selain memperkuat pertumbuhan kredit dan digitalisasi, Bank Mandiri juga melanjutkan komitmen keberlanjutan melalui program Sustainability Beyond Banking. Hingga kuartal III-2025, pembiayaan berprinsip keberlanjutan mencapai Rp310,5 triliun, naik 8,7 persen yoy.
“Keberlanjutan merupakan bagian integral dari strategi bisnis kami. Mandiri berkomitmen menciptakan nilai ekonomi sekaligus dampak sosial dan lingkungan yang positif,” ujar Novita.
Bank Mandiri juga mencatatkan skor Sustainalytics sebesar 27,6 pada 2024 dan berhasil menurunkannya menjadi 9,5 poin (kategori rendah risiko ESG) per September 2025 , mencerminkan pengakuan global atas praktik keberlanjutan perusahaan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.