Logo
>

Dua Emiten Tambang ini Laris Dibeli Asing, Capai Rp76 Miliar

Kenaikan permintaan dari investor asing turut mendorong kenaikan harga kedua saham tersebut

Ditulis oleh Syahrianto
Dua Emiten Tambang ini Laris Dibeli Asing, Capai Rp76 Miliar
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Maret 2025. (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan net foreign buy yang signifikan pada perdagangan hari ini, Jumat, 7 Maret 2025. Kenaikan permintaan dari investor asing turut mendorong kenaikan harga kedua saham tersebut.

    Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 13.43 WIB, saham BRMS sudah naik sebesar 3,57 persen sedangkan saham AMMN naik 0,75 persen. Keduanya tampak menarik perhatian asing sebab sudah memiliki nilai transaksi mencapai Rp76,29 miliar.

    BRMS Catat Net Foreign Buy Rp50,48 Miliar

    BRMS mencatatkan net foreign buy sebesar Rp50,48 miliar dengan total nilai transaksi mencapai Rp97,14 miliar. Volume perdagangan saham BRMS mencapai 242,96 juta lembar dengan frekuensi transaksi sebanyak 8.970 kali.

    Harga saham BRMS mengalami kenaikan sebesar 3,57 persen atau naik 14 poin ke level Rp406 per saham. Sepanjang sesi perdagangan, BRMS sempat menyentuh level tertinggi di Rp408 dan terendah di Rp386. Rata-rata harga perdagangannya berada di Rp400 per saham.

    Tren positif ini sejalan dengan ekspektasi pertumbuhan bisnis BRMS di sektor pertambangan emas. Sentimen positif juga datang dari ekspansi operasional perusahaan serta prospek harga emas global yang semakin menguat.

    Indonesia memiliki cadangan emas yang signifikan, menjadikannya salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Pada tahun 2024, produksi emas Indonesia mencapai 100.000 kilogram. Angka ini konsisten dengan produksi tahun sebelumnya. 

    Pada April 2024, harga emas mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa di level USD2.390,45 per troy ons. Namun, dalam sepekan berikutnya, harga emas mengalami koreksi sebesar 2,45 persen, turun ke level USD2.331,78 per troy ons pada 25 April 2024. Pada 7 Maret 2025, harga emas dunia tercatat sebesar USD2.913,10 per ons, mengalami penurunan USD3,94 dibandingkan hari sebelumnya. 

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di Rp16.315,00 per USD, turun Rp56,00 dari hari sebelumnya. Dengan kurs tersebut, harga emas dunia setara dengan Rp1.528.036 per gram, turun Rp7.319 dari hari sebelumnya. 

    BRMS mengalokasikan belanja modal sebesar USD123 juta untuk periode 2021 hingga 2023. Dana ini digunakan untuk pembangunan pabrik kedua dan ketiga di Poboya (USD95 juta) serta pengeboran enam prospek emas guna menambah cadangan emas (USD28 juta). 

    Anak usaha BRMS mengelola tambang tembaga di Gorontalo yang saat ini dalam fase eksplorasi dan direncanakan mulai produksi setelah tahun 2028. 

    BRMS, melalui anak usahanya PT Linge Mineral Resources (LMR), memperoleh izin eksplorasi untuk tambang Linge Abong di Aceh. Tambang ini memiliki sumber daya sekitar 6,8 juta ton dan cadangan sekitar 2,3 juta ton. 

    Pada kuartal ketiga tahun 2024, BRMS melaporkan laba bersih sebesar USD16,43 juta, meningkat 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD10,64 juta. Data laba bersih untuk kuartal keempat atau total tahun 2024 belum tersedia dalam sumber yang ada. 

    Dengan fundamental bisnis yang solid dan sentimen positif dari harga emas, saham BRMS berpotensi melanjutkan tren penguatan dalam jangka menengah hingga panjang.

    AMMN Juga Diburu Investor Asing

    Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga mengalami net foreign buy cukup besar, mencapai Rp25,81 miliar. Nilai transaksi saham AMMN tercatat sebesar Rp85,28 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 12,72 juta lembar saham dan frekuensi transaksi 4.680 kali.

    Harga saham AMMN naik 0,75 persen atau 50 poin ke level Rp6.750 per saham. Sepanjang sesi, saham AMMN bergerak di rentang harga Rp6.575 hingga Rp6.800, dengan rata-rata harga perdagangan di Rp6.703 per saham.

    Kenaikan harga saham AMMN tidak terlepas dari prospek cerah industri tembaga dan emas di Indonesia. Sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di Tanah Air, AMMN mendapat dukungan dari harga komoditas yang cenderung stabil serta rencana ekspansi produksi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

    Indonesia merupakan salah satu produsen tembaga terbesar di dunia. Pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat ketujuh dalam produksi tembaga global. 

    Pada Maret 2025, harga tembaga di London Metal Exchange (LME) mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Analis Goldman Sachs memperkirakan pasar tembaga olahan global akan mengalami defisit sebesar 428.000 ton pada tahun 2024 dan memproyeksikan harga tembaga akan mencapai US$12.000 per metrik ton dalam 12 bulan ke depan. 

    Selama sembilan bulan pertama tahun 2024, AMMN mencatat laba bersih sebesar USD717,11 juta, melonjak 958 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar USD62,67 juta.  Informasi mengenai laba bersih untuk kuartal keempat atau total tahun 2024 belum tersedia dalam sumber yang ada.

    AMMN memiliki prospek positif berkat kenaikan harga tembaga dan strategi ekspansi produksi. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.