KABARBURSA.COM - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menyebut aksi serangan balik Israel kepada Iran berpotensi mengancam harga minyak dunia.
Bhima mengatakan jika perang antara Israel-Iran masuk babak baru, kemungkinan ada aksi embargo dan sanksi yang menimbulkan gejolak harga minyak mentah.
"Ya tidak menutup kemungkinan minyak tembus di atas USD100 per barel," ujarnya kepada Kabar Bursa, Jumat, 19 April 2024.
Bhima menuturkan hal tersebut bisa terjadi karena konflik tersebut melibatkan negara produsen minyak seperti Iran.
Di sisi lain, menurut Bhima, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak bisa lagi menahan lonjakan subsidi energi dan posisinya dilematis.
"Begitu harga BBM dinaikan maka APBN harus sediakan dana perlindungan sosial yang lebih besar untuk mencegah meningkatnya orang miskin baru," jelasnya.
Sebelumnya, beberapa sumber menyebut jika Israel telah melancarkan serangan balik ke Iran dengan menembakan rudal pada Jumat 19 April 2024 waktu setempat.
Kantor berita Iran setempat, menyampaikan ledakan-ledakan terdengar di dekat pusat kota Isfahan.
Serangan balik Israel ke Iran diprediksi memang bakal terjadi. Menurut pengamat politik Timur Tengah (Timteng) , Hasibullah Satrawi, hal ini menyangkut soal kedigdayaan Israel di Timteng.
Dia menyebut, status kedaulatan Israel di bidang persenjataan bakal terganggu jika tidak membalas serangan dari Iran.