KABARBURSA.COM - Presiden Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP), Samudera Prawirawidjaja, menjelaskan langkah perusahaan terkait rencana ekspansi menjelang akhir tahun 2024 dan tahun mendatang, yakni 2025.
Salah satu langkah penting adalah pembelian tanah di sebelah pabrik Rungkut yang memberikan peluang ekspansi lebih lanjut. Namun, perusahaan saat ini tengah melakukan evaluasi ulang terhadap strategi tersebut, mengingat kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan pasar domestik yang sedang menurun. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan langkah-langkah yang diambil tetap relevan dengan dinamika pasar.
“Kami berharap tanggapan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi dan rencana kami ke depan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan,” ujar Samudera, dalam paparan publik seperti dikutip Jumat, 27 Desember 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran & Penjualan CAMP, Adji Anjono Purwo, mengakui bahwa pertumbuhan tahun 2024 relatif datar, dengan sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski demikian, ia optimistis terhadap prospek pertumbuhan pada 2025. Untuk mencapainya, perusahaan akan meluncurkan produk-produk baru yang lebih terjangkau, menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang terdampak oleh berbagai faktor, termasuk Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.
“Kami beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan menghadirkan inovasi produk baru yang dapat menjangkau daya beli masyarakat. Dengan strategi ini, kami yakin perusahaan akan lebih siap menghadapi tantangan pasar di tahun 2025,” ujar Adji.
Melihat ke depan, industri es krim diproyeksikan akan terus berkembang. Samudera mengungkapkan keyakinannya bahwa peningkatan permintaan konsumen terhadap produk es krim berkualitas dan inovatif akan menjadi motor penggerak pertumbuhan. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, Campina optimis dapat memanfaatkan peluang ini untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar, sehingga Campina dapat tetap menjadi pemimpin di industri es krim. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan,” tutup Samudera.
Jadi, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa Campina Ice Cream Industry menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan ekonomi dengan strategi ekspansi yang hati-hati dan fokus pada inovasi produk. Dengan proyeksi pertumbuhan positif untuk tahun 2025, perusahaan ini optimis dapat terus memperkuat posisinya di industri es krim melalui pendekatan adaptif dan inovatif.
Kinerja Keuangan Campina
CAMP, dalam laporan keuangan, terlihat adanya penurunan laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal III 2024, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp59,1 miliar, turun 47,3 persen dari Rp112,2 miliar pada kuartal III 2023. Penurunan ini juga berdampak pada laba bersih per saham yang kini hanya mencapai Rp10,02 per lembar.
Pendapatan perusahaan untuk periode tersebut mencapai Rp851,2 miliar, sedikit menurun sebesar 2,5 persen dibandingkan dengan Rp873,0 miliar pada kuartal III 2023. Meskipun margin laba kotor tetap stabil di angka 59,0 persen, tekanan pada margin EBITDA yang turun menjadi 14,7 persen dan margin laba bersih yang menyusut ke 6,9 persen menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga profitabilitas.
Secara keseluruhan, EBITDA perusahaan juga mengalami penurunan tajam sebesar 34,8 persen menjadi Rp 125,0 miliar dibandingkan dengan Rp191,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, perusahaan berhasil menjaga beban bunga tetap terkendali dengan rasio EBITDA-to-Interest Expense yang cukup tinggi, yaitu 361,73. Hal ini menunjukkan bahwa CAMP masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban bunga dengan baik.
Dalam hal posisi keuangan, CAMP mencatat total aset sebesar Rp1,04 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp894,1 miliar. Kas perusahaan berada pada level Rp151,7 miliar, memberikan fleksibilitas finansial yang cukup untuk menghadapi kewajiban jangka pendek. Rasio utang terhadap ekuitas tercatat sebesar 0,16, menandakan tingkat leverage yang relatif rendah.
Meski menghadapi tantangan, perusahaan tetap optimis dalam menyusun strategi untuk masa depan. Salah satu fokus utama adalah efisiensi operasional serta inovasi produk guna memperluas pangsa pasar. CAMP juga melihat peluang dalam pengelolaan biaya yang lebih baik untuk meningkatkan margin keuntungan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar es krim domestik yang semakin kompetitif.
Dari sisi saham, harga saham CAMP saat ini berada di level Rp268 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1,57 triliun. Dengan rasio harga terhadap pendapatan (PER) sebesar 26,75x dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) 1,76x, saham ini mencerminkan valuasi yang moderat. Selain itu, perusahaan tetap berkomitmen memberikan imbal hasil kepada pemegang saham melalui dividen sebesar Rp20,00 per saham. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.