KABARBURSA.COM - PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) melalui cucu usahanya, PT Hasnur Multi Sinergi (HMS), resmi mengumumkan investasi strategis dengan menambah armada kapal baru berjenis floating loading facility (FLF).
Presiden Direktur HAIS, Jayanti Sari, menegaskan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen sekaligus integrasi perusahaan untuk memperkuat operasional berkelanjutan di sektor jasa logistik laut batubara. “Ekspansi ini akan mempertegas posisi HAIS sebagai penyedia layanan logistik laut terintegrasi untuk komoditas batubara,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 19 September 2025.
Pembuatan serta perakitan FLF dilakukan di galangan kapal dalam negeri, sebagai wujud dukungan terhadap industri maritim nasional. Seremoni keel laying atau peletakan lunas kapal FLF HMS88 milik PT Hasnur Multi Sinergi telah berlangsung Rabu (17/9/2025) di fasilitas PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI).
Peletakan lunas ini bukan sekadar simbol dimulainya pembangunan fisik kapal, melainkan juga memiliki makna hukum dan administratif. Tanggal keel laying dicatat sebagai acuan resmi usia kapal, sekaligus menandai konstruksi utama struktur badan kapal yang harus memenuhi bobot sesuai standar klasifikasi.
Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, Anita Puji Utami, memastikan pengerjaan FLF HMS88 dilakukan dengan standar kualitas tinggi sesuai spesifikasi. “Kami juga mengoptimalkan peran industri penunjang dalam negeri untuk meningkatkan TKDN, sekaligus memberdayakan tenaga kerja bersertifikat keahlian,” kata Anita.
Direktur Utama PT Hasnur Multi Sinergi, Rendy Abraham, menjelaskan bahwa FLF HMS88 merupakan wahana apung yang berfungsi sebagai sarana transhipment batubara dari barge menuju mother vessel. Kapal ini memiliki bobot 6.500 GT dengan dimensi panjang 110,5 meter dan lebar 27,5 meter. Dilengkapi dua unit crane, satu set sistem conveyor serta loader, FLF HMS88 dirancang untuk mempercepat proses bongkar muat.
Kapasitas operasional kapal ini ditetapkan mencapai 35.000 metrik ton per hari. Proyek ini menjadi kelanjutan dari kontrak kerja sama yang diteken pada 30 April 2025. Rendy menambahkan, pengerjaan dilakukan dengan dukungan mitra dan pemangku kepentingan, termasuk Lloyd Register sebagai Badan Klasifikasi Internasional (IACS) yang mengawasi sertifikasi kapal sejak tahap perencanaan hingga penyelesaian.
FLF HMS88 ditargetkan rampung pada triwulan IV 2026 dan mulai beroperasi pada triwulan I 2027. Kehadiran kapal ini diharapkan memberi kontribusi signifikan dalam memperlancar pengiriman komoditas batubara nasional.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.