Logo
>

Emas Antam Hari ini Terjun Bebas Setelah Cetak Rekor Tertinggi

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Emas Antam Hari ini Terjun Bebas Setelah Cetak Rekor Tertinggi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengalami penurunan tajam pada Rabu, 9 Oktober 2024. Pada pukul 08.00 WIB, harga emas tercatat anjlok Rp8.000 menjadi Rp1.483.000 per gram. Penurunan ini terjadi setelah emas Antam mencapai harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) sehari sebelumnya.

    Berdasarkan pantauan dari laman resmi Logam Mulia Antam, harga emas batangan sempat menyentuh rekor tertinggi Rp1.491.000 per gram pada Selasa, 8 Oktober 2024 sore. Sebelumnya, rekor tertinggi harga emas Antam berada di level Rp1.482.000 yang tercatat pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

    Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas batangan pada hari Rabu turut mengalami penurunan sebesar Rp6.000, menjadi Rp1.327.000 per gram.

    Dalam transaksi penjualan emas batangan, pembeli dikenakan potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp 10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen bagi non-NPWP. Pajak PPh 22 ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima.

    Berikut rincian harga pecahan emas batangan Antam per Rabu, 9 Oktober 2024:

    •  0,5 gram: Rp 791.500
    • 1 gram: Rp 1.483.000
    • 2 gram: Rp 2.906.000
    • 3 gram: Rp 4.334.000
    • 5 gram: Rp 7.190.000
    • 10 gram: Rp 14.325.000
    • 25 gram: Rp 35.687.000
    • 50 gram: Rp 71.295.000
    • 100 gram: Rp 142.512.000
    • 250 gram: Rp 356.015.000
    • 500 gram: Rp 711.820.000
    • 1.000 gram: Rp 1.423.600.000

    Sesuai dengan aturan dalam PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan juga dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

    Perkuat Anak Usaha

    Meski harga emas Antam mengalami penurunan drastis, ANTM tetap melanjutkan langkah strategis lainnya untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan menyalurkan pinjaman afiliasi melalui salah satu entitas anak usahanya. Pada Selasa, 8 Oktober 2024, manajemen ANTM mengumumkan langkah finansial terbaru yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan tidak langsung perusahaan.

    Dalam laporan tersebut, PT Gag Nikel (PTGN), anak usaha ANTM, telah memberikan pinjaman sebesar USD18 juta atau setara dengan Rp274,44 miliar kepada PT Jiu Long Metal Industry (JLMI). Manajemen ANTM menegaskan bahwa transaksi tersebut merupakan bentuk hubungan afiliasi yang sah.

    "Pinjaman ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan tidak langsung perusahaan melalui bunga yang diperoleh dari pembayaran pinjaman oleh JLMI kepada PTGN," ujar manajemen ANTM.

    JLMI berencana menggunakan dana tersebut untuk memperkuat struktur operasionalnya, yang diharapkan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan optimalisasi operasional tersebut, JLMI diharapkan dapat mendistribusikan dividen kepada PTGN sebagai salah satu pemegang saham, yang selanjutnya akan diteruskan ke ANTM sebagai induk usaha.

    Peningkatan Aset Perusahaan

    Aset PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Hingga semester I-2024, total aset Antam mencapai Rp39,18 triliun.

    Terhitung dari 2020 hingga 2023, perusahaan yang merupakan bagian dari BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) ini membukukan pertumbuhan total aset sebesar 35 persen dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) mencapai 10,5 persen. Pada 2020, aset perusahaan Antam berada di angka Rp31,73 triliun. Setahun berikutnya, 2021, tumbuh menjadi Rp32,916 triliun.

    Sekretaris Perusahaan Antam Faisal Alkadrie menjelaskan, bertambahnya nilai aset Antam berkat pengendalian biaya yang efektif serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan seperti nikel, emas, dan bauksit.

    “Laba tahun berjalan pada 2023 mencapai Rp3,08 triliun, yang menjadi cerminan dari kinerja profitabilitas perusahaan,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Jumat, 27 September 2024.

    Selain itu, lanjut Faisal, tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam turut mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang mencapai Rp6,55 triliun pada 2023. Selain itu, ANTM juga menjaga profitabilitas dengan laba kotor sebesar Rp6,31 triliun dan laba usaha Rp2,62 triliun.

    Kenaikan signifikan juga terlihat dari saldo kas dan setara kas perusahaan yang meningkat lebih dari dua kali lipat, dari Rp4,48 triliun pada 2022 menjadi Rp9,21 triliun pada akhir 2023. Faisal mengatakan lonjakan ini mencapai 106 persen secara tahunan.

    “Secara keseluruhan, pencapaian ini menunjukkan Antam terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain kunci di sektor pertambangan nasional, dengan fokus pada efisiensi operasional dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Faisal.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).