Logo
>

Emas Antam Naik Rp5.000, Peluang Investasi Menggiurkan

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Emas Antam Naik Rp5.000, Peluang Investasi Menggiurkan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas Antam kembali menunjukkan tren positif. Pada Rabu, 27 November 2024, logam mulia ini naik Rp5.000 menjadi Rp1.504.000 per gram setelah sehari sebelumnya tertekan hingga anjlok Rp40.000 per gram.

    Berdasarkan laman Logam Mulia, Kenaikan juga terjadi pada harga jual kembali (buyback), yang kini berada di angka Rp1.352.000 per gram. Transaksi buyback dikenakan potongan pajak berdasarkan aturan PMK Nomor 34/PMK.10/2017.

    Penjualan emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nilai lebih dari Rp10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. Potongan pajak ini langsung diberlakukan pada nilai buyback.

    [caption id="attachment_87495" align="alignnone" width="2041"] HARGA EMAS - Dalam minggu pertama bulan Oktober 2024, harga emas batangan Antam mengalami tren penguatan yang cukup signifikan. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)[/caption]

    Adapun rincian harga emas Antam berbagai pecahan per Rabu, 27 November 2024 adalah sebagai berikut:

    • 0,5 gram: Rp802.000
    • 1 gram: Rp1.504.000
    • 2 gram: Rp2.948.000
    • 3 gram: Rp4.397.000
    • 5 gram: Rp7.295.000
    • 10 gram: Rp14.535.000
    • 25 gram: Rp36.212.000
    • 50 gram: Rp72.345.000
    • 100 gram: Rp144.612.000
    • 250 gram: Rp361.265.000
    • 500 gram: Rp722.320.000
    • 1.000 gram: Rp1.444.600.000

    Dalam pembelian emas batangan, pembeli juga dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Bukti potong pajak diberikan dalam setiap transaksi pembelian emas batangan.

    Emas Dunia Bangkit

    Sama hal dengan emas Antam, harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu, 27 November 2024, waktu Indonesia setelah sempat menyentuh level terendah dalam sepekan. Kenaikan ini terjadi di tengah beragam sinyal geopolitik, termasuk kesepakatan gencatan senjata permanen antara Israel dan Hizbullah. Namun, kekhawatiran atas situasi di Ukraina dan rencana tarif baru Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, turut memengaruhi dinamika pasar.

    Harga emas tercatat naik 0,28 persen menjadi USD2.632,8 per ons, setelah sebelumnya terpuruk ke level terendah sejak 18 November. Kontrak berjangka emas di Amerika Serikat juga ditutup menguat 0,1 persen di level USD2.621,3 per ons.

    Menurut laporan Reuters, penurunan tajam harga emas sehari sebelumnya, sebesar USD 100 dalam satu hari, didorong oleh optimisme pasar atas gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang telah disetujui oleh kabinet keamanan Israel.

    “Kesepakatan ini sedikit mengurangi risiko geopolitik secara keseluruhan, tetapi menciptakan sentimen optimisme di pasar,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden dan Strategis Logam Senior di Zaner Metals.

    Meskipun ada kabar positif dari Timur Tengah, dampak invasi Rusia ke Ukraina tetap menjadi perhatian utama pasar. Peter Grant memproyeksikan harga emas akan terkonsolidasi dalam kisaran USD2.575 hingga USD2.750 dalam waktu dekat.

    Rencana Tarif Trump

    Rencana tarif besar-besaran Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China juga memengaruhi pasar logam mulia. Kebijakan ini berpotensi memicu perang dagang baru yang dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman. Namun, risiko inflasi akibat kebijakan tersebut bisa membatasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang pada akhirnya membebani harga emas.

    Risalah pertemuan The Fed pada November mengungkapkan perbedaan pandangan di antara para pejabat terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga di masa depan. Namun, mereka sepakat untuk tidak memberikan panduan tegas mengenai arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Logam Mulia Lainnya

    Harga logam mulia lain menunjukkan pergerakan bervariasi. Perak naik 0,4 persen ke USD30,40 per ons, sementara palladium menguat 1 persen ke USD982,87 per ons. Di sisi lain, platinum turun 1,3 persen menjadi USD 926,35 per ons. Kendati demikian, analis Commerzbank memperkirakan harga platinum akan mencapai USD1.100 pada 2025.

    Jatuh 3,5 Persen

    Harga emas merosot lebih dari 3 persen mematahkan tren kenaikan selama lima hari sebelumnya yang sempat membawa harga emas ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu.

    Penurunan ini dipicu oleh kabar bahwa Israel dan Lebanon mendekati kesepakatan gencatan senjata, serta penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman.

    Dilansir Reuters, harga emas spot merosot 3,4 persen menjadi USD2.619,66 per ons, penurunan harian terbesar sejak 7 Juni 2024. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga melemah 3,5 persen menjadi USD2.618,50 per ons.

    “Setelah reli pekan lalu, emas telah mencapai titik jenuh beli dan siap untuk aksi jual. Penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan juga menghilangkan sebagian premi risiko yang sebelumnya dikaitkan dengan AS,” kata Daniel Ghali, analis komoditas di TD Securities.

    “Selain itu, laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyepakati kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hezbollah semakin menekan harga emas,” imbuhnya.

    Selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, seperti perang atau ketegangan perdagangan, emas biasanya dianggap sebagai investasi yang aman. Namun, beberapa analis, termasuk Giovanni Staunovo dari UBS, melihat Bessent sebagai sosok yang lebih moderat dan kecil kemungkinan memicu perang dagang besar-besaran.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).