KABARBURSA.COM - Harga emas global kembali mencetak rekor baru setelah menguat 0,79 persen ke level USD3.713,94 per troy ounce. Kenaikan ini menandai capaian all time high (ATH) dan memperkuat sentimen positif bagi pasar komoditas, termasuk emiten terkait energi dan sumber daya alam.
Lonjakan emas bukan hanya menjadi barometer safe haven global, melainkan juga memberi efek rambatan terhadap saham-saham yang terhubung dengan komoditas dan diversifikasi energi, salah satunya PT Indika Energy Tbk (INDY).
Di tengah reli emas, saham INDY tampil memikat dengan kenaikan harian sebesar 1,85 persen ke level Rp2.200 per saham. Sepanjang perdagangan Senin, 22 September 2025, harga bergerak dinamis dengan mencatat level tertinggi Rp2.270 dan sempat menyentuh titik terendah di Rp2.160.
Kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp11,46 triliun, sementara yield dividen masih terjaga di 0,72 persen. Tidak hanya itu, saham ini berada di ambang menembus rekor 52-minggu di Rp2.280, jauh di atas level terendah setahun lalu Rp905. Artinya, ada performa impresif yang konsisten.
Sinyal Sangat Beli dari Seluruh Indikator
Dari sisi teknikal, INDY memperlihatkan sinyal sangat beli. Hampir seluruh indikator momentum dan tren kompak mendukung penguatan. Relative Strength Index (RSI) berada di 77,4, menandakan kondisi jenuh beli namun masih ditopang tren bullish yang solid.
Indikator Stochastic, Stochastic RSI, hingga Williams %R juga menunjukkan sinyal serupa dengan posisi overbought, menegaskan derasnya arus beli. Sementara itu, MACD yang positif di 209,2 dan ADX di 34,5 memperlihatkan tren naik yang masih kuat.
Moving Average menjadi pilar utama reli INDY. Seluruh MA, mulai dari MA5 hingga MA200, konsisten memberikan sinyal beli. Harga yang jauh di atas rata-rata jangka menengah hingga panjang menegaskan tren bullish yang berkelanjutan.
Pivot point harian menunjukkan support kuat di area Rp2.074–2.125, sementara resistance berikutnya terbentang di Rp2.264–2.367. Selama harga mampu bertahan di atas Rp2.177, ruang untuk melanjutkan penguatan masih sangat terbuka.
Melihat kombinasi kenaikan emas global dan dukungan teknikal harian INDY, strategi perdagangan yang paling relevan saat ini adalah buy on breakout di atas Rp2.270 untuk mengincar target baru di area Rp2.364–Rp2.454.
Alternatif lainnya, investor juga dapat melakukan buy on weakness di kisaran Rp2.125–Rp2.150 sebagai area akumulasi yang lebih aman. Namun, disiplin penetapan stop loss di bawah Rp2.074 tetap krusial mengingat volatilitas yang tinggi.
Secara keseluruhan, reli emas global telah memberi sentimen tambahan yang memperkuat kinerja saham INDY. Dengan dukungan teknikal yang sangat bullish dan pergerakan harga yang mendekati puncak tahunan, saham ini kian kinclong di mata investor.
Bagi pelaku pasar yang mencari momentum jangka pendek maupun akumulasi jangka menengah, INDY menjadi salah satu saham yang menarik untuk dicermati dalam fase kenaikan harga komoditas dunia saat ini.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.