Logo
>

Emas Mendekati Puncak Baru, Sinyal Bullish Menguat

Harga emas dunia (XAU/USD) menguat 0,91 persen ke USD3.478, mendekati rekor USD3.500, dengan sinyal teknikal bullish kuat meski rawan koreksi jangka pendek.

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas Mendekati Puncak Baru, Sinyal Bullish Menguat
Ilustrasi emas. Foto: Dok KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Harga emas dunia (XAU/USD) kembali menunjukkan taringnya. Pada perdagangan Senin, 1 September 2025, logam mulia itu diperdagangkan di level USD3.478,75 per troy ounce, naik 0,91 persen atau setara US$31,3. 

Angka ini menempatkan emas hanya sepelemparan batu dari rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran USD3.500. Dengan rentang harian antara USD3.437 hingga USD3.489, emas terlihat kokoh bertahan di jalur kenaikan meski volatilitas relatif terbatas.

Menurut pengamat pasar modal Kalvin Lie, pergerakan emas saat ini mencerminkan kekuatan tren bullish yang hampir sempurna. Indikator teknikal harian mengafirmasi hal tersebut. Relative Strength Index (RSI) berada di level 70,6, menandakan momentum kuat meski mendekati area jenuh beli. 

MACD menunjukkan sinyal positif dengan perbedaan garis tren yang semakin melebar, sementara indikator ADX di 36 mengindikasikan tren naik yang sehat. Bahkan, osilator lain seperti Williams %R dan Ultimate Oscillator sudah berada di level overbought, sebuah gambaran bahwa investor tengah euforia mengoleksi emas.

Seluruh moving average, dari jangka pendek hingga jangka panjang, solid di sisi beli. MA5 hingga MA200 serempak memberi sinyal “strong buy”, mencerminkan konsistensi tren naik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. 

Dengan pivot point klasik di kisaran USD3.447, harga emas yang sudah menembus level tersebut memberi ruang untuk menguji resistance berikutnya di USD3.452 hingga USD3.463. Jika dorongan momentum tetap terjaga, tidak mustahil emas akan menembus all time high di atas USD3.500 dalam waktu dekat.

Dilema Menarik Emas: Zona Jenuh Beli, Segera Koreksi?

Bagi investor, kondisi ini menghadirkan dilema menarik. Di satu sisi, tren teknikal mendukung strategi “buy on breakout”, terutama bagi mereka yang berani masuk ketika harga menembus level resistance kunci. 

Namun, dengan sebagian indikator sudah memasuki zona jenuh beli, risiko koreksi jangka pendek perlu diwaspadai. Strategi konservatif yang bisa ditempuh adalah menunggu pullback ke area support USD3.442–USD3.432 sebelum melakukan akumulasi. 

Sementara bagi mereka yang sudah memiliki posisi, menjaga profit dengan trailing stop menjadi langkah bijak di tengah potensi reli yang masih berlanjut.

Singkatnya, emas kini berada di fase krusial, nyaris menyentuh rekor tertinggi. Dengan dukungan teknikal yang kokoh dan sentimen global yang masih berpihak pada aset lindung nilai, investor memiliki alasan kuat untuk optimistis. 

Namun, disiplin dalam mengelola risiko tetap mutlak diperlukan, sebab pasar emas, sebagaimana biasanya, selalu menyimpan potensi kejutan di balik kilaunya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79