Logo
>

Emiten Ban MASA Cerah 2024, ini Prospeknya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Emiten Ban MASA Cerah 2024, ini Prospeknya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Emiten produsen ban siap memperlihatkan peningkatan kinerja bisnis yang gemilang pada tahun 2024. Ini terjadi seiring dengan tren positif permintaan ban yang masih terus berkembang sepanjang tahun ini.

    Michelin Indonesia atau PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) optimistis bahwa bisnis ban, baik di pasar ekspor maupun domestik, masih akan menghadirkan peluang yang cerah hingga akhir tahun ini.

    Presiden Direktur Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, menyatakan bahwa perusahaan telah memperhatikan tren positif dalam pasar otomotif dan penjualan produk mereka. Permintaan dari pelanggan terhadap seluruh merek yang dimiliki perusahaan, seperti Corsa, BF Goodrich, Uniroyal, dan Michelin, juga menunjukkan tren positif.

    "Permintaan dari pelanggan terhadap semua merek kami sangat positif, mencerminkan penerimaan yang baik terhadap kualitas dan kinerja produk kami. Kami berharap penerimaan positif ini akan berlanjut di tahun 2024 dan seterusnya," kata Sai dikutip Rabu 6 Maret 2024.

    Berikut Grafiknya:

    {

    "autosize": true,

    "symbol": "IDX:MASA",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Michelin berkomitmen untuk terus menyediakan produk berkualitas tinggi, memberikan layanan terbaik, dan memenuhi kebutuhan konsumen di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

    "Kami akan terus meningkatkan kinerja penjualan dan memprioritaskan kepuasan konsumen sebagai fokus utama kami," ucapnya.

    Selain itu, Michelin Indonesia juga berjanji untuk terus mengembangkan produk dan layanan, baik di pasar domestik maupun ekspor.

    "Kami optimis melihat potensi pasar ekspor sebagai kontributor utama penjualan kami saat ini. Kami juga akan terus berupaya memperkuat pertumbuhan pasar domestik melalui produk dan kemitraan distribusi," ungkapnya.

    Sai menambahkan bahwa MASA merupakan bagian dari Michelin Indonesia, yang juga merupakan bagian dari rantai pasok Michelin Group Global. Transformasi bisnis Michelin Indonesia dari perusahaan perdagangan menjadi perusahaan yang terlibat dalam rantai pasok dari hulu ke hilir menempatkan mereka dalam posisi strategis untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.

    "Kami yakin sinergi antara semua faktor tersebut menjadi keunggulan utama kami dalam mendorong inovasi dan memberikan nilai terbaik bagi konsumen kami," tutupnya.

    PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) juga percaya bahwa mereka akan mencatatkan kinerja positif pada tahun 2024. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan terhadap produk ban yang mereka tawarkan.

    Sekretaris Perusahaan King Tire Indonesia, Diego Armando, menyatakan bahwa prospek bisnis tahun ini cukup cerah. Ia memproyeksikan bahwa pendapatan dan laba perseroan dapat meningkat hingga 10persen di tahun 2024.

    "Meskipun kami optimis bahwa kinerja bisnis perseroan akan meningkat, namun kami tidak mengharapkan peningkatan yang signifikan," kata Diego.

    Diego menjelaskan bahwa tren permintaan terhadap ban untuk kendaraan bermotor masih memiliki potensi untuk meningkat pada tahun ini.

    "Meskipun tren permintaan masih belum besar, namun stabilitas permintaan ban tetap dianggap positif bagi bisnis perseroan," ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan permintaan ban tahun ini, termasuk meningkatnya jumlah pengguna sepeda motor listrik yang didukung oleh subsidi pemerintah, permintaan yang meningkat untuk ukuran ban tertentu, dan persaingan dari kompetitor.

    Namun, Diego belum bisa memberikan detail mengenai anggaran belanja modal (capex) di tahun 2024 karena perseroan masih menunggu hasil audit laporan keuangan tahun 2023.

    "Saat ini kami sedang menghitung alokasi capex agar dapat memperkirakan posisi cashflow. Kami juga harus menganggarkan untuk pembangunan pabrik baru di Jawa Tengah," tutupnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi